Arti Kata Bahasa Arab
Arti dan Asal Kata Muazin dan Bilal, Apa Bedanya? Berikut Keutamaan Orang yang Mengumandangkan Azan
Melihat dari artinya, kata muazin dan bilal merupakan persamaan kata. Sehingga dua istilah ini bisa digunakan saling menggantikan.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti dan Asal Kata Muazin dan Bilal, Apa Bedanya? Berikut Keutamaan Orang yang Mengumandangkan Azan.
Dua kata bilal dan muazin berasal dari bahasa Arab. Dua kata ini sering digunakan masyarakat sebagai orang yang mengumandangkan azan. Adakah perbedaannya? Berikut penjelasannya.
Pengertian Muazin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) muazin atau u'azzin (bahasa Arab:مؤذن mu'aḏḏin) adalah orang atau beberapa orang terpilih di masjid yang bertugas untuk mengumandangkan panggilan ibadah (Shalat), yaitu "Azan" dan "Iqamah".
Pengertian Bilal
Bilal artinya orang yang pertama kali menyerukan azan, atau orang yang mengumandangkan azan.
Kata bilal diambil dari kisah di zaman Rasulullah SAW tentang seorang yang bernama Bilal bin Rabah, yang telah menawan hati rasulullah karena suaranya yang merdu dalam mengajak orang untuk sholat.
Melihat dari sisi arti, maka kata muazin dan bilal merupakan persamaan kata. Sehingga dua istilah ini bisa digunakan saling menggantikan.
Bilal Masjid = muazin masjid
Tapi untuk istilah bilal tarawih, biasanya tetap disebut bilal tarawih bukan muazin tarawih.
Bilal tarawih artinya yaitu orang berperan sebagai pengingat atau membantu imam dalam mengingatkan jumlah rakaat sholat tarawih yang sedang dilakukan.
Keutamaan Mengumandangkan Azan
Azan merupakan salah satu syiar Islam, panggilan menuju shalat dan ibadah, serta media mendekatkan diri kepada Allah. Orang Islam diperintahkan untuk menjawabnya. Jika demikian, tentu azan memiliki keutamaan luar biasa dan pahala yang besar.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang memanggil kepada Allah …" (Fushshilat [41]:
Mujahid (murid Ibnu Abbas RA) mengatakan, ayat tersebut diturunkan berkaitan dengan seorang muazin (pengumandang azan).
Ummul Mukminin Siti Aisyah RA menjelaskan, “Jika muazin menyeru, Hayya alas shalah, maka sungguh dia telah memanggil (kita) kepada Allah.”
Suatu pagi Rasulullah SAW memanggil Bilal bin Rabah RA seraya bersabda, “Duhai Bilal, apa gerangan yang menyebabkanmu mendahuluiku ke surga? Kemarin malam, saya masuk surga, lalu saya mendengar derap sandalmu di depanku.”
Lantas Bilal menjawab, “Duhai Rasul Allah, saya tidak pernah azan sama sekali kecuali setelahnya saya mendirikan shalat sunah dua rakaat. Dan, saya tidak pernah berhadas sama sekali, melainkan setelahnya saya akan segera berwudhu lagi.” Lalu Rasulullah menimpalinya, “Sebab inilah!” (HR Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya).
Maksudnya, lantaran mengerjakan shalat sunah dua rakaat setelah azan dan berwudhu lagi setelah berhadas itu, Bilal mendapatkan tempat istimewa di surga.
Hadis di atas memberi dua faedah. Pertama, disunahkan shalat dua rakaat seusai mengumandangkan azan. Kedua, disunahkan berwudhu setiap kali berhadas agar senantiasa dalam keadaan suci dan selalu siap, seperti saat hendak shalat, membawa mushaf, tawaf, mengaji, dan belajar. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang bersuci.” (QS al-Baqarah [2]: 222).
Doa antara azan dan iqamah
Dikutip dari rumaysho.com, Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad 3/155.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang barokah (penuh kebaikan) yang sudah sepantasnya seorang muslim menyibukkan diri untuk banyak berdo’a saat itu.
Kita lihat contoh dari ulama besar Saudi Arabia (pernah menjabat sebagai ketua Komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah yang benar-benar menjaga amalan yang satu ini.
Diceritakan oleh murid beliau, Sa’ad Ad Daud bahwasanya Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada beliau rahimahullah.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak.” Lihatlah beliau rahimahullah lebih ingin memanfaatkan waktu tersebut daripada melakukan hal lainnya karena menjawab pertanyaan dari Sa’ad bisa saja ditunda selesai shalat. Lihat pula bagaimana semangat beliau rahimahullah dalam mengamalkan hadits di atas.
Syaikhuna, Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Kebanyakan manusia malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Mereka menyibukkan diri dengan tilawah Al Qur’an. Tidak ragu lagi bahwa membaca Al Qur’an adalah amalan yang mulia. Akan tetapi tilawah Al Qur’an bisa dilakukan di waktu lain. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di tempat lain.”
Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan jika bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah jika keduanya bisa dilakukan sekaligus.”
Setelah kita mengetahui hal ini, manfaatkanlah waktu tersebut untuk memanjatkan do’a. Moga Allah memperkenankan setiap do’a-do’a kita.
Itulah arti dan asal kata muazin dan bilal serta keutamaan orang yang mengumandangkan azan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Allahumma Salimna Wal Muslimin Wa Afina Wal Muslimin Doa untuk Keselamatan Seluruh Umat Islam
Baca juga: Arti Ya Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbi, Doa yang Sering Dibaca Rasulullah, Doa Istiqomah Anti Galau
Baca juga: Arti Robbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khoirin Faqir, Doa untuk Rezeki yang tidak Disangka-sangka
Baca juga: Arti Bismillahi Amantu Billah, Doa Bekal Anak ketika Keluar Rumah dari Ustadzah Halimah Alaydrus
arti bilal dalam bahasa arab
arti bilal masjid adalah
bilal tarawih adalah
arti muazin dan bilal
Muazin Adalah
muazin masjid adalah
bilal bin rabah adalah
orang yang mengumandangkan adzan disebut
doa diantara adzan dan iqamah
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Arti Syajaah, Istilah Bahasa Arab tentang Keberanian dan Keteguhan Hati, Sifat Terpuji dalam Islam |
![]() |
---|
30 Daftar Istilah Populer Bahasa Arab dan Gaul yang Sering Disebut di Bulan Ramadhan Berikut Artinya |
![]() |
---|
Beda Arti Maslahat, Hikmah, Fadilah, Faedah, Kosa Kata Bahasa Arab Berikut Contoh Penggunaan Kata |
![]() |
---|
Arti Mumtaz, Jayyid Jiddan, Adzim, Mubarrak, Kumpulan Kata Pujian untuk Percakapan dalam Bahasa Arab |
![]() |
---|
Arti Tarhib Ramadhan, Istilah Bahasa Arab dalam Menyambut Ramadhan, Berikut Contoh Ide Kegiatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.