Menantu Otak Pembunuhan Mertua

Sosok Mirna, Ibu Mertua Dibunuh Menantu di Kendari, Diduga Sempat Tak Beri Restu Pernikahan

Inilah sosok ibu mertua yang dibunuh menantu di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig@kendari.update
Inilah sosok ibu mertua yang dibunuh menantu di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok ibu mertua yang dibunuh menantu di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra).

Seperti diketahui, Novi Damayanti alias ND dan seorang pria berinisial MF alias CM (21) menjadi pelaku pembunuhan berencana terhadap mertua M (51) di Jalan Madusila, Anduonohu, Kecamatan Poasia, pada Minggu (7/4/2024) lalu.

ND diduga menjadi otak pembunuhan berencana terhadap mertuanya, M.

Adapun motif dibalik ND tega membunuh mertua sendiri ternyata karena sakit hati ikut campur rumah tangga.

Kini terungkap sosok ibu mertua yang dibunuh oleh Novi Damayanti.

Lantas siapakah sosoknya ?

Ibu mertua Novi ini bernama Mirna yang berusia 51 tahun.

Mirna dibunuh oleh eksekutor bayaran Novi lantaran karena dendam.

Dalam pengakuannya, alasan Novi dendam dengan sang mertua pun disampaikan sembari tertunduk mengenakan masker putih.

Baca juga: Kisah Cinta Novi dan IR yang Berujung Bunuh Mertua, Pelaku Ngebet Dinikahi, Sempat Tak Direstui

ND merasa selama ini tak pernah dianggap pihak keluarga suaminya sejak menikah sekitar tiga tahun silam.

"Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak," ujar Novi. Dikutip dari TribunnewsSultra.com

Terungkap kisah cinta Novi Damayanti dan IR putra korban yang dibunuh menantu di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra).
Terungkap kisah cinta Novi Damayanti dan IR putra korban yang dibunuh menantu di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra). (Ig@kendari.update)

Bahkan, kata ND, dia selalu dituding pihak keluarga dari suaminya yang bekerja sebagai honorer disalah satu instansi pemerintahan.

"Selalu saya dituduh kalau saya tidak pernah kasih uang keluarganya," kata wanita kelahiran Jakarta tersebut.

"Saya katanya yang halang-halangi katanya anaknya suamiku itu kasih ke orang tuanya uang," jelasnya.

Baca juga: Nasib Novi Damayanti, Menantu Bunuh Mertua di Kendari, Terancam Hukuman Mati

Belum lagi, katanya, dia dituduh suka foya-foya sehingga sang suami tak pernah memberi uang ke keluarganya.

"Saya katanya yang foya-foyakan uang katanya," ujarnya.

"Makanya suamiku tidak pernah kasihkan uang ke keponakannya, sama orang tuanya," katanya.

Inilah sosok pria yang dibayar Novi Damayanti bunuh mertua di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra).
Inilah sosok pria yang dibayar Novi Damayanti bunuh mertua di Kendari, Sulawesi Utara (Sultra). (Sawal/TribunnewsSultra.co)

Ungkap Pemicu Lain

ND pun mengungkap pemicu lainnya yang juga membuatnya sakit hati kepada sang mertua.

“Disitu juga sakit hatiku pak, dia sempat kasih jatuh anakku,” jelasnya.

Insiden itupun berujung ‘konflik’, meski dia sudah meminta suaminya untuk menjadi penengah.

“Saya minta suamiku jadi penengah disitu tapi...,” ujar ND yang mengenakan dress cokelat, legging hitam, dan jilbab berwarna hitam.

Baca juga: Detik-detik Novi, Menantu di Kendari jadi Otak Pembunuhan Mertua, Ajak Belanja lalu Dieksekusi

Berbagai persoalan dan konflik dengan sang mertua pun membuat dirinya sakit hati dan dendam.

“Iyya pak, saya sudah tumpuk-tumpukmi. Sakit sekalimi hatiku,” kata ND.

Suami ND yang juga anak dari korban M, IR, sehari sebelumnya menyampaikan istrinya tidak menyukai sang ibu.

Menurut IR, sang istri tidak menyukai ketika dirinya berkomunikasi dengan keluarganya.

"Memang ini orang (ND) tidak mau kalau saya berhubungan dengan keluargaku,” jelasnya di Mapolresta Kendari.

IR pun mengakui dirinya dan sang istri pun sering kali bertengkar.

"Saya dengan istriku sering bertengkar, bukan sering tiap kali,” ujarnya ditemui pada Selasa (16/04/2024) malam.

Sempat Tak Merestui Anak Menikah

Dilansir dari unggahan Instagram @kendari.update, dikutio dari TribunnewsBogor.com, keluarga korban membongkar tabiat asli Novi.

Ternyata di awal hubungannya dengan IR, Novi sempat tak direstui untuk menikah.

Bukan tanpa alasan Mirna tak ingin anaknya menikah cepat-cepat dengan Novi.

Mirna sadar bahwa IR keuangannya masih belum memadai untuk membangun rumah tangga.

Terlebih IR hanyalah seorang honorer di Bapeda Provinsi Sulawesi Tenggara.

Namun kala itu, Novi kadung jatuh cinta kepada IR hingga rela membelikan barang-barang mewah.

"Saat pacaran Novi membelikan sepeda motor trail dan iPhone kepada pacarnya, IR," tulis keluarga korban.

Mengetahui hubungan anaknya dengan Novi kian serius, Mirna pun memberikan nasihat ke Novi yang saat itu masih jadi calon menantunya.

"Kalau kamu serius sama IR, berpikir dulu karena kamu tahu sendiri keadaan ekonomi keluarganya kita," kata keluarga seraya menirukan Mirna.

Tak menyerah, Novi pun melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hati keluarga IR.

Termasuk dengan cara membantu masalah finansial keluarga IR.

Berkat usaha Novi, IR pun akhirnya diperbolehkan menikah dengan Novi di tahun 2022.

Namun setelah menikah, IR terkejut lantaran melihat tabiat asli sang istri, Novi yang ternyata kejam.

Diungkap IR ke keluarganya, Novi sering cemburu dengan mertuanya sendiri.

Novi juga punya perilaku aneh yakni meminta suaminya tidak bekerja dan mengurus anak saja di rumah.

Tapi di sisi lain, Novi kerap mengungkit IR yang tidak punya penghasilan.

"Kamu enggak ada pemasukan hanya tahu tinggal di rumah," ujar Novi seraya ditirukan keluarga IR.

Tak cuma itu, Novi kabarnya juga pernah mengancam ayah mertuanya yakni akan membunuhnya.

"Rumah tangga akan bahagia kalau semisal mertua meninggal," imbuh Novi kata keluarga IR.

Motif Pelaku

Adapun motif dibalik ND tega membunuh mertua sendiri ternyata karena sakit hati.

"Karena ibu mertuanya ini sering mencampuri urusan rumah tangga dari ND," ujar Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko saat konferensi pers Rabu (17/4/2024). Dikutip dari TribunnewsSultra.com

Sehingga hal itulah, ND meminta bantuan MF (21) rekannya sekaligus tetangganya untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Untuk memuluskan rencananya, ND bahkan berjanji akan memberikan uang Rp75 juta jika rencana tersebut terjadi.

Tak hanya itu, ND juga sempat memberikan uang Rp9,5 juta ke MF.

Kemudian sebesar Rp1 juta saat keduanya bertemu di warung makan.

"Jadi MF ini dijanjikan uang Rp75 juta dan setelah terjadi pembunuhan ND juga berjanji memberikan uang 4,5 juta setiap bulan selama tiga tahun untuk MF," jelas Kapolres.

Sementara itu, pengakuan ND, dirinya tega membunuh orangtuanya itu karena kesal korban sering mencampuri rumah tangga dan berjanji akan memisahkan ND dengan anaknya.

"Dia sering bilangi saya tidak ada gunanya, sama mau pisahkan saya dengan suamiku," ucap ND.

Kronologi Pembunuhan

Awal mula seorang wanita muda di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara berinisial ND (24) mengatur siasat sebelum membunuh mertuanya M (51).

Kejadian itu dialami M saat berkendara bersama ND di Jalan Madusila, Anduonohu, Poasia, Kendari, Sultra pada Minggu (7/4/2024) sekira pukul 14.00 Wita.

Akibat insiden itu, M seorang ibu rumah tangga di Sampara, Konawe tewas dengan 10 luka tusuk di leher dan badannya.

Hasil penyidikan, Polresta Kendari menemukan bahwa ND merencanakan pembunuhan korban dengan rekan prianya berinisial MF (21).

Pelaku MF yang juga tetangga ND berperan sebagai eksekutor.

MF menusuk korban saat berada di dalam mobil yang dikemudikan ND.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko, mengatakan, ND dan MF merencanakan pembunuhan itu disalah satu rumah makan di Kota Kendari.

ND bertemu dengan MF untuk merencanakan pembunuhan mertuanya pada Minggu pagi sekira pukul 08.00 Wita.

"Setelah bertemu ND bersama suami dan anaknya pergi ke Sampara, Konawe," ucap Kapolresta Kendari.

Setelah tiba di rumah mertuanya itu, ND mengajak korban belanja kebutuhan kue di Indogrosir Kendari.
Saat itu, ND tidak mengajak suami dan anaknya, hanya korban dengan menggunakan mobil Honda Brio berwarna kuning.

Ketika tiba di Kendari, keduanya langsung berbelanja, kemudian menuju Pasar Anduonohu untuk membeli bawang.

ND lalu mengarahkan kendaraaan ke arah Citraland lalu memutar kembali ke arah Jalan Madusila.

Kemudian ND memutar lagi ke arah Citraland lalu menuju dekat Kantor DPRD Kota Kendari.

Di lokasi itu, ND memarkirkan kendaraannya, kemudian MF masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi tepat di belakang korban M duduk.

"Mertuanya ini, M sempat bertanya ke ND itu siapa. Dan ia menjawab kalau itu sepupunya," ucap Kapolresta Kendari.

Aris mengatakan dari penyelidikan, ND berkendara dengan memutari dari area bundaran Citraland dan Jalan Madusila sebanyak dua kali ternyata hanya modus.

Karena saat itu ND sengaja meminta MF untuk menunggu di pinggir jalan dan menemui saat mobil terparkir di dekat Kantor DPRD Kendari.

"Kemudian saat sudah di dalam mobil, MF langsung mngeksekusi korban dengan cara menjerat leher dengan tali dan menusuk pakai pisau. Tali dan pisau itu sudah disiapkan pelaku MF," jelas Aris.

Setelah mengeksekusi korban, ND menyerahkan HP, uang, dan perhiasannya ke MF dan membawanya turun di tempat untuk pelaku melarikan diri.

ND kemudian berhenti dan meminta tolong ke pengendara lain yang melintas dengan berpura-pura menjadi korban begal.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved