Menantu Otak Pembunuhan Mertua
Momen Novi Akting Nangis Usai Dalangi Pembunuhan Mertua di Kendari, Ngaku ke Polisi Trauma Dibegal
Novi Damayanti menutupi perbuatan kejinya dengan berakting menangis histeris atas meninggalnya sang ibu mertua di hadapan polisi, sempat chat wartawan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Kelakuan Novi Damayanti setelah dalangi pembunuhan berencana mertuanya sendiri, Mirna (52) di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat jadi sorotan.
Novi Damayanti menutupi perbuatan kejinya dengan berakting menangis histeris atas meninggalnya sang ibu mertua.
Akting itu ditunjukkan Novi Damayanti di rumah sakit dan di hadapan polisi.
Baca juga: Sosok IR Suami Novi Damayanti, Istri Jadi Dalang Pembunuhan Ibunya di Kendari, Pegawai Honorer
Bahkan Novi Damayanti sempat membuat skenario mengirim chat mengaku trauma akibat kejadian begal yang dialaminya dan mertuanya, Mirna.
Novi membuat skenario mertuanya tewas dibunuh begal di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari pada Minggu (7/4/2024).
Setelah mertuanya dihabisi oleh MF (21), Novi Damayanti berakting menangis.
Tampak Novi Damayanti mengenakan baju lengan panjang warna merah muda.
Ia menangis sembari duduk.
Ada pula video Novi Damayanti ketika diperiksa polisi di depan IGD rumah sakit.
Ia juga sempat dimintai keterangan polisi di lokasi kejadian pembunuhan mertua di Kendari.
Baca juga: Sosok ND, Menantu di Kendari jadi Otak Pembunuhan Mertua, Ajak Teman Prianya Buat Skenario Begal
Selain berakting nangis, Novi Damayanti juga mengirim chat pada seorang wartawan.
Ia bertanya perkembangan kasus begal yang menewaskan mertuanya, Mirna.
"Ada informasi terbaru soal tersangka pembegalan kemarin ?" kata Novi dalam chat.
Ia mengaku trauma pasca kejadian begal yang dialami mertuanya.
"Saya paranoid dan takut bawa mobil malam-malam gara-gara begal," kata Novi Damayanti.

Novi merasa semakin takut ketika menerima kabar bahwa polisi sudah mengungkap fakta sebenarnya pada kasus begal yang menewaskan mertua di Kendari.
"Iyakah ? saya takut-takut juga ee," balas Novi.
Sampai akhirnya Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengungkap bahwa Novi Damayanti lah yang menjadi dalang kematian Mirna.
"Ini hanya modus. Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur menantunya," kata Aris.
Kecurigaan polisi bermula dari keterangan Novi Damayanti yang selalu berubah-ubah.
"Saat diperiksa berubah-ubah terus. Jadi ini yang membuat curiga penyidik," katanya.
Rupanya Novi Damayanti menyewa MF untuk membunuh mertua dengan berpura-pura melakukan begal.
Kepada MF, Novi menjajikan akan membayar Rp 15 juta, namun baru dibayar Rp 10,3 juta.
Setelah menyusun rencana, ND yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan Poasia, Kendari berangkat bersama suami dan anaknya ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe.
Baca juga: Sebelum Bunuh Mertua dengan Kedok Begal, ND Mengaku Sempat Santet hingga Mau Bakar Rumah
Kemudian ND mengajak mertuanya untuk belanja di Kendari.
Sementara suami dan anaknya tidak diajak.
Tiba di Kendari, ND langsung menuju swalayan bersama korban untuk berbelanja barang kebutuhan Idul Fitri.
Selanjutnya ND dan mertuanya berbelanja bawang di Pasar Anduonohu.
ND kemudian mengarahkan kendaraannya menuju ke bundaran Citraland.
Lalu memutar balik dan menuju ke jalan Madusila Kelurahan Anduonohu tempat kejadian pembunuhan tersebut.
“Dia (ND) parkir di dekat DPRD kota Kendari. Di situlah tersangka yang satunya yaitu CM masuk ke dalam mobil. Pada waktu MC masuk ke dalam mobil, korban sempat bertanya kepada ND ‘ini siapa?’. Dan ND menjawab bahwa CM adalah sepupunya,” jelas Aris.
Saat itu, tersangka CM duduk di bagian belakang dalam mobil.
Setelah mobil melaju, CM langsung melancarkan aksinya.
CM menjerat leher korban menggunakan tali tambang.

Lalu menusuk korban sebanyak 10 kali menggunakan pisau yang telah disiapkan.
Kemudian tersangka CM melarikan diri dan membuang pisau di rawa dekat TKP.
Untuk mengelabui perbuatannya, ND lalu berteriak meminta tolong kepada pengendara yang lewat dan berpura-pura menjadi korban pencurian dan kekerasan (curas).
Padahal perhiasan, HP dan uang telah diserahkan kepada CM.
Proses Pengungkapan
Tak butuh waktu lama Polresta Kendari berhasil mengungkap pembunuhan berencana yang dilakukan seorang menantu terhadap mertuanya.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan fakta-fakta lapangan untuk mengungkap kasus yang awalnya adalah pembegalan ini.
Namun setelah diselidiki lebih jauh, kata Aris, ternyata bukan pembegalan melainkan kasus pembunuhan berencana.
“Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, kita mendapatkan fakta-fakta di lapangan, yang dilakukan penyelidikan anggota,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Rabu (17/4/2024) dalam press rilis yang digelar di Polresta Kendari.
Ia menjelaskan korban merencanakan pembunuhan tersebut atas dasar sakit hati dan rasa dendam.
“Dari penangkapan pelaku kita mendapatkan informasi bahwa benar dia (ND) yang menyuruh pelaku, untuk melakukan pembunuhan,” jelasnya.
Sementara itu Polresta Kendari bersama Polda sultra melakukan pengungkapan tersebut selama 9 hari setelah kejadian itu.
Dalam pengungkapan kasus tersebut Polresta Kendari tak tinggal diam mengumpulkan seluruh alat bukti.
Sehingga skenario yang dibangun pelaku berhasil di bongkar.
Untuk diketahui pelaku ND (24) dan eksekutor pembunuhan CM alias MF di ancaman hukuman mati atas perbuatannya.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Selain Bunuh Mertua, Novi Damayanti Ternyata Berniat Habisi Nyawa Suaminya, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|
Nasib Anak Novi Damayanti Usai JadiTersangka Bunuh Mertua di Kendari, Minta Maaf ke Buah Hati |
![]() |
---|
Awal Mula Rencana Novi Damayanti Bunuh Mertua di Kendari, Ternyata Bukan Ditusuk |
![]() |
---|
Sempat Takut, Pengakuan Novi Damayanti Bunuh Mertua di Kendari, Awalnya Minta Korban Cuma Dibusur |
![]() |
---|
Pemicu Novi Damayanti Bunuh Mertua di Kendari, Sakit Hati Disebut Menikah karena "Kecelakaan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.