Mayat Dicor di Bandung Barat

Penyebab Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh &Jasad dicor Tukang Kebun, Tak Bayar Upah 300 Ribu

Inilah penyebab Didi Hartanto pegawai honorer dibunuh dan jasadnya di cor oleh Ijal, tukang kebunnya, tak bayar upah bersihkan rumah Rp 300 ribu..

KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN / Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Penyebab Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh & Jasad di Cor Tukang Kebun, Tak Bayar Upah 300 Ribu 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah penyebab Didi Hartanto pegawai honorer dibunuh dan jasadnya di cor oleh Ijal, tukang kebunnya.

Diketahui jika Didi Hartanto tewas dibunuh Ijal karena tak bayar upah Rp 300 ribu.

Baca juga: Awal Mula Ditemukannya Mayat Didi Pegawai Honorer Dicor di Lantai, Keluarga Curiga Saat Pengajian

Awalnya, Didi Hartanto cekcok dengan Ijal, tukang kebun karena ditagih upah kerja.

Ijal meminta ke Didi untuk membayar upahnya sebesar Rp300 ribu selama dua hari bekerja.

Sebab saat itu Ijal telah merapikan rumah Didi sesuai permintaannya.

Namun Didi saat itu tak mau membayar hingga cekcok dengan Ijal.

Ijal lantas mengambil kunci pipa di sekitar rumah Didi dan menghantam korban dengan kunci tersebut sebanyak tiga kali hingga tewas di dapur rumah korban di Kompleks Perumahan Bumi Citra Indah I, RT 06 RW 13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada 23 Maret 2024.

Terungkap motif pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer di Jawa Barat tewas mayatnya dicor di rumahnya sendiri. Upah Rp300 ribu belum dibayar
Terungkap motif pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer di Jawa Barat tewas mayatnya dicor di rumahnya sendiri. Upah Rp300 ribu belum dibayar ((KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN))

Tak hanya menghabisi nyawa Didi, Ijal juga menutupi perbuatannya dan mengubur jenazah korban dengan cara dicor dan ditutup keramik di rumahnya, pada Senin (15/4/2024).

Ijal membuka keramik lalu menggali lubang dengan kedalaman sekira 70 sentimeter.

Jenazah korban lalu dimasukkan paksa ke dalam lubang tersebut.

Lubang kemudian ditutup rapi dengan keramik warna yang sama untuk menghilangkan kecurigaan.

Diketahui, selain sebagai tukang kebun, pelaku juga punya keahlian dalam bertukang.

"Di situ pelaku menghabisi korban dan mengubur mayat korban di atasnya ditutup keramik," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, Selasa, mengutip TribunJabar.id.

"Lalu dia merapikan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan waktu sekitar 6 sampai 7 jam," sambungnya.

Aldi menuturkan, kuburan korban yang dicor itu dalam kondisi bersih dan rapi, sehingga tak ada tanda-tanda bahwa korban dikubur di rumah itu.

Bahkan, pihak keluarga yang sempat mencari keberadaan korban di rumah itu sama sekali tak menaruh curiga.

"Kuburannya sangat rapi sekali, ini tergambar saat keluarga korban sempat mencari korban ke rumah ini."

"Saat itu, kondisi rumah dalam keadaan rapi dan bersih, jadi tidak ada tanda-tanda korban dikubur di rumah ini," ungkap Aldi.

Baca juga: Didi Hartanto, Pegawai Honorer Dibunuh Tukang Kebun di Bandung Barat, Mayat Dicor di Lantai Dapur

Baca juga: Sosok M, Ibu Mertua Dibunuh Menantu di Kendari, Kematiannya Sempat Direkayasa jadi Korban Begal

Setelah melakukan pembunuhan, Ijal mengambil barang berharga milik korban di antaranya dua sepeda motor, sertifikat rumah, dan ponsel.

Satu dari dua unit sepeda motor yang diambil pelaku telah dijual. Satu motor lainnya beserta sertifikat rumah dan ponsel milik korban disimpan di rumah pelaku.

Setelahnya pelaku melarikan diri.

Pihak keluarga kemudian melaporkan kehilangan Didi pada 30 Maret 2023.

Pihak kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan hingga akhirnya menangkap Ijal di Cianjur, Senin.

Pelaku pun ditangkap di Cianjur pada Senin (15/4/2024) malam.

Hingga akhirnya, kasus pembunuhan yang berujung korban dikubur di dapur rumah itu terungkap.

Setelah itu, mayat korban langsung dievakuasi serta dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung untuk dilakukan autopsi.

"Jadi untuk titik penguburan, pelaku yang menjelaskan bahwa korban dikubur di sini," ucap Aldi.

Terungkap awal mula polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi  30 Maret 2024. Mayat dicor oleh tukang kebun
Terungkap awal mula polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan Didi Hartanto (45), pegawai honorer berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi 30 Maret 2024. Mayat dicor oleh tukang kebun (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan, pembunuhan ini terjadi pada 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB.

Hal tersebut terkuak berawal dari laporan pihak keluarga korban terkait hilangnya Didi pada 30 Maret 2024.

"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi karena ada kecurigaan," ujar sepupu korban, Agus Wardoyo (57) saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Kronologi Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh & Jasad Dicor Tukang Kebun, Awal Cekcok Minta Upah

Keluarga awalnya berkali-kali menghubungi Didi, tapi tidak ada jawaban.

Keluarga kemudian mendatangi rumah Didi yang ternyata dikunci.

Sepupu Didi mempunyai duplikat kunci. Keluarga akhirnya bisa masuk ke dalam rumah. Keluarga dan polisi kemudian memeriksa rumah korban, tapi tidak ada yang janggal.

Beberapa hari kemudian, keluarga menggelar pengajian di rumah korban.

Kecurigaan Agus itu karena posisi ranjang berubah dan lapisan paling atasnya sudah tidak ada, kemudian ia langsung lapor lagi ke polisi terkait temuan tersebut.

"Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," katanya.

Barang hilang yang diketahui Agus tersebut yakni motor milik korban, sehingga temuan itu bisa menguatkan polisi bahwa Didi diduga menjadi korban tindak pidana.

Akhirnya kecurigaan keluarga terbukti, bahwa korban ditemukan tewas dan dikubur di dalam rumahnya meski sebelumnya Agus tidak memiliki kecurigaan terkait kejadian ini meski sudah mencari dengan jalur spiritual.

"Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian (spritual), percis di bawahnya itu korban dikubur," ucap Agus.

Sementara itu, Andriani, rekan kerja korban di BKIPM Bandung mengatakan, korban diketahui mulai tidak masuk kantor sejak 15 Maret 2024 karena Sabtu Minggu libur, sehingga masuk terakhir kerja hari Jumat.

"Nah hari Senin kita apel pagi tidak ada, kemudian dari kita pastikan mencari dan ketahui tidak masuknya dari hari Senin itu," kata Andriani.

Menurut dia, korban merupakan sosok pendiam baik dan tidak banyak bicara, sehingga dia tidak mungkin bikin masalah dengan orang lain dan ia tidak menyangka Didi jadi korban pembunuhan.

"Karena selama ini memang orangnya itu enggak pernah neko-neko dan enggak banyak bicara juga," ucapnya.

 

Baca juga: Sosok Suganda Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Anak Buah Suami Korban

Sosok Didi Hartanto

Sementara itu diketahui jika Didi merupakan tenaga honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM), salah satu unit kerja di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan di Kota Cimahi.

Ia tinggal di Kompleks Perumahan Bumi Citra Indah I, RT 06 RW 13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved