Tewas Dianiaya Ayah Tiri di Pariaman

Kronoogi Bocah 4,5 Tahun di Pariaman Meninggal Diduga Disiksa Ayah Tiri, Pelaku Melarikan Diri

Kronologi balita di Pariaman, Sumatera Barat ditemukan tewas di kediamannya di Marunggi, Kota Pariaman, pada Kamis (4/4/2024) malam diduga disiksa ole

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
Foto Ilustrasi - Kronologi balita di Pariaman, Sumatera Barat ditemukan tewas di kediamannya di Marunggi, Kota Pariaman, pada Kamis (4/4/2024) malam diduga disiksa oleh ayah tirinya sendiri. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi balita di Pariaman, Sumatera Barat ditemukan tewas di kediamannya di Marunggi, Kota Pariaman, pada Kamis (4/4/2024) malam diduga disiksa oleh ayah tirinya sendiri.

Kejadian ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rinto Alwi yang menjelaskan bahwa saat kejadian, ibu korban sedang berjualan di Pasar Pariaman, sedangkan korban tinggal bersama ayah tirinya.

"Setelah berbuka puasa, ibu korban pulang ke rumah dan menemukan anaknya terbaring di kasur dengan kondisi tubuh yang dingin dan kaku," ungkap Iptu Rinto. Dikutip dari TribunPadang.com, Sabtu (6/4/2024).

Sang ibu yang panik dan berusaha membangunkan anaknya, namun tak ada respons.

Ia kemudian membawa korban ke rumah sakit dengan dibantu oleh ayah tiri korban.

Namun sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa balita tersebut telah meninggal dunia.

Sementara ayah tiri korban yang saat itu ikut mengantarkan korban pura-pura menelpon seseorang, dan kemudian melarikan diri.

"Sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa korban telah meninggal dunia. Saat itu, ayah tiri korban pura-pura menelepon di luar rumah sakit dan kemudian kabur melarikan diri," jelas Iptu Rinto.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reskrim Polres Pariaman langsung menuju TKP.

Baca juga: Bocah 4,5 Tahun di Pariaman Tewas Diduga Dianiaya Ayah Tiri, Pelaku Akting Antar ke RS Lalu Kabur

Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum atau otopsi.

"Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti terkait," tegas Iptu Rinto.

Kasus ini tentu saja menggemparkan warga sekitar. Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan anak-anak, terutama dari orang-orang terdekat.

Ilustrasi garis polisi - Seorang bocah usia 4,5 tahun tewas diduga dianiaya ayah tiri di Pariaman, Sumbar.
Ilustrasi garis polisi - Seorang bocah usia 4,5 tahun tewas diduga dianiaya ayah tiri di Pariaman, Sumbar. (KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA I)

Balita Tewas di Cicalengka

Sebelumnya, kejadian serupa yang dialami bocah di Cicalengka tewas usai disiksa dan diusir ayah tirinya.

Diketahui, BTM (4) tewas didalam angkot saat perjalanan pulang ke rumah neneknya di Purwakarta dari Citarik, Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024).

Pelaku yang bernama Ujang Mulyadi menikah dengan ibu kandung korban, Yuni Trisnawati (33) sudah sekitar empat bulan.

Baru empat bulan menikah, Ujang Mulyadi tega mengusir istri dan anak tirinya itu.

Baca juga: Tabiat Ujang Mulyadi Ayah Tiri Tega Siksa dan Usir Balita hingga Meninggal, Sering Siksa Korban

Motif Ujang Mulyadi (31) tega siksa dan usir balita berinisial BTM (4) hingga tewas dipe
Motif Ujang Mulyadi (31) tega siksa dan usir balita berinisial BTM (4) hingga tewas dipe (deanza falevi/tribun jabar)

Adapun penyebabnya berawal dari BTM yang enggan disuapi oleh Ujang Mulyadi.

Yuni menjelaskan, sebelum diusir, BTM diduga mendapatkan kekerasan dari ayah tirinya, UM (31) pada Kamis (4/4/2024).

"Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang, anak sudah basah kuyup. Terus enggak lama, dibawa nongkrong sama suami," kata Yuni di RSUD Bayu Asih, Jumat. Dikutip dari TribunJabar.id

Baca juga: Sosok Yuni Trisnawati Ibu Balita Histeris Anak Meninggal Usai Disiksa Suami, Nikah Baru 4 Bulan

Pada malam hari, ia mengatakan, Ujang berusaha untuk menyuapi makanan ke BTM secara paksa.

BTM yang menolak untuk makan itu akhirnya mendapatkan kekerasan fisik dari ayah tirinya itu.

Setelah mendapatkan kekerasan fisik tersebut, Ujang sempat berkata kasar hingga akhirnya menyuruh Yuni untuk pergi.

Yuni akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya di Purwakarta naik bus dari Bandung.

Sampai di Purwakarta Jumat pagi, dia bersama BTM dan seorang anaknya yang lain, melanjutkan perjalanan menggunakan angkot.

Yuni yang sebelumnya melaporkan kejadian kekerasan itu ke Polsek Purwakarta Kota itu langsung dilarikan ke RSUD Bayu Asih untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Namun nahas, anak kandungnya itu benar-benar dinyatakan sudah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

"Tapi sebelum pulang, mau laporan dulu ke polisi. Sebelum kantor polisi, baru ketahuan anak itu sudah kaku, sudah meninggal di dalam angkot," ujarnya.

Isak tangis Yuni pun pecah selama mengantarkan jasad anak keduanya itu dari kamar IGD ke ruang jenazah.

"Bapak tiri yang aniaya, kejadian kemarin sore. Ketahuan meninggal tadi pagi di angkot mau pulang. Kan semalam diusir tuh sama bapak tirinya. Semalam tuh dikasih makan, tapi anak enggak mau, terus malah dipaksain makannya. Terus sambil digaplokin sama dijedotin kepalanya ke tembok," ungkap Yuni.

Pelaku Sering Aniaya Anak

Yuni mengatakan, suaminya sering melakukan kekerasan terhadap BTM. Yuni sudah berupaya untuk melindungi BTM.

"Soalnya sebelumnya enggak kenapa-napa. Terus dia jawab, katanya ditonjok ayah, bagian perut, enggak tahu masalah apa. Sehari-sehari emang sudah sering aniaya dan saya sudah sabar-sabarin. Awalnya marah-marah, dikira anaknya mungkin bohongan sakit perutnya, padahal mah muntahnya banyak sampai muntah kuning," ujar Yuni.

Yuni menikah dengan UM empat bulan lalu. Ia masih mempertahankan pernikahan dengan UM demi anaknya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Arwin Bachar mengatakan, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polresta Bandung.

"Kami menerima laporan. Kami sudah lakukan visum dan kasus ini kami sudah limpahkan ke Polresta Bandung yang menjadi tempat kejadian perkara. Berdasarkan informasi, pelakunya juga sudah ditangkap," ujar Arwin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung Kompol Oliestha, membenarkan penangkapan Ujang Mulyadi.

Pelaku, kata dia, melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga mengakibatkan seorang anak meninggal dunia.

"Sudah ditangkap pelakunya dan kini sedang kami dalami," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat.

Oliestha mengungkapkan, awalnya Polres Purwakarta yang menangani kasus ini. Sebab Laporan pun dilakukan istri pelaku di Purwakarta.

"Namun karena TKP-nya ada di sini (Cicalengka), kemudian berkordinasi dengan kami," ujarnya.

Ia membenarkan, keluarga tersebut tinggal di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Namun, lantaran sering KDRT, Trisnamawati memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya di Purwakarta.

Sebelum sampai ke rumah orangtuanya di Purwakarta, Trisnamawati singgah ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan bejad suaminya.

Usai mendapat informasi dan berkoordinasi, pihaknya langsung bergerak. Beberapa jam kemudian, pelaku ditangkap.

"Pelaku ditangkap masih di daerah Cicalengka, tapi bukan di rumahnya," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved