Hari Raya Idul Fitri

Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2024 yang Penuh Makna dan Bikin Jamaah Nangis, Tersedia File PDF

Berikut contoh naskah khutbah Hari Raya Idul Fitri 2024 yang penuh makna dan bisa bikin jamaah menangis lengkap dalam format PDF yang bisa diunduh mel

Tribunsumsel.com
Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2024 yang Penuh Makna dan Bikin Jamaah Nangis, Tersedia File PDF 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut contoh naskah khutbah Hari Raya Idul Fitri 2024 yang penuh makna dan bisa bikin jamaah menangis lengkap dalam format PDF yang bisa diunduh melalui tautan dibawah ini.

___________

Khutbah Idul Fitri: "Menjadi Orang yang Takwa Setelah Puasa Sebulan Penuh"

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ (×٩) لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَلله ُأكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ. اَللهُ أَكْبَرُ مَا فَعَلَ الْمُسْلِمُوْنَ فِيْ نَهَارِ رَمَضَانَ بِصِيَامٍ، وَفِيْ لَيْلِهِ بِقِيَامٍ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا ازْدَحَمَ الْمُصَلُّوْنَ فِي الْمَسَاجِدِ لِصَلَاةِ التَّرَاوِيْحِ بِخُشُوْعٍ وَاهْتِمَامٍ. اَللهُ أَكْبَرُ ×٣. اللهُ أَكْبَرُ مَا سَبَقُوْا فِي الْمَسَاجِدِ لِلسُّجُوْدِ وَالْقُعُوْدِ وَالْقِيَامِ. اَللهُ أَكْبَرُ مَا بَذَلَ الْمُسْلِمُوْنَ إِلَى إِخْوَانِهِمْ بِإِعْطَاءٍ وَمَحَبَّةٍ وَاحْتِرَامٍ. اللهُ أَكْبَرُ ×٣. اللهُ أَكْبَرُ مَا تَكُفُّ الْأَكُفُّ إِلَى اللهِ فِيْ هَذَا الشَّهْرِ بِالدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ لِكَشْفِ الضُّرِّ وَالْآلَمِ، اَللهُ أَكْبَرُ ×٣. وَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لَا أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. اللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإِحْسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ وَرَاقِبُوْا مُرَاقَبَةَ مَنْ يَعْلَمُ أَنَّهُ يَرَاهُ. وَاعْلَمُوْا أَنَّهُ لَا يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ وَلَا يُعْطِيْ وَلَا يَمْنَعُ سِوَاهُ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (الفرقان: ٧١). أَمَّا بَعْدُ

Hadirin jamaah Idul Fitri yang berbahagia

Puasa adalah salah satu amalan penting dalam agama Islam. Di bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia mempraktikkan puasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-istri dari fajar hingga terbenam matahari.

Namun, tujuan utama dari puasa dalam Islam bukan hanya untuk menahan diri dari kebutuhan fisik, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual dan moral tertentu, yaitu takwa. Puasa merupakan salah satu cara untuk mencapai takwa.

Dengan menahan diri dari makan dan minum, seseorang dapat mengembangkan kemampuan untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kemarahan dan godaan untuk melakukan perbuatan buruk.

Ketika seseorang berpuasa, ia dapat mengalami pengalaman fisik yang membuatnya sadar akan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung.

Hal ini dapat membangkitkan empati dan membantu seseorang untuk lebih menghargai karunia Allah SWT.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa kewajiban puasa dimaksudkan untuk “agar kamu bertakwa”, yakni terhindar dari segala macam sanksi dan dampak buruk, baik duniawi maupun ukhrawi. Lantas apa yang dimaksud dengan takwa itu? Pun bagaimana konsep takwa yang sebenarnya? Pun apa itu hakikat takwa?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved