Seputar Islam

3 Pendapat Tentang Ayat Alquran Terakhir Turun Surat Al Maidah Ayat 3, Surat Al Baqarah 278 atau 281

Pendapat ini didasarkan pada hadits Ibnu Abbas dan Sa'ad bin Jubair, "Ayat Al-Qur'an yang terakhir turun adalah ayat 281 surah Al Baqarah."

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Tiga pendapat tentang ayat Alquran yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad SAW. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Inilah tiga pendapat tentang ayat Alqurant terakhir turun, Surat Al Maidah Ayat 3, Surat Al Baqarah 278 atau  Surat Al Baqarah ayat 281. Begini penjelasannya.

Alquran adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW dari Allah SWT untuk dipedomani dan sebagai petunjuk bagi umatnya.


Alquran berisi wahyu (firman) sekaligus kitab yang diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW yang isinya terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6.236 ayat.


Dalam rentang yang berangsur tersebut, ada satu ayat terakhir yang diturunkan pada Rasulullah SAW.

Menghimpun sejumlah sumber, hingga saat ini masih terdapat perbedaan pendapat. Ada yang menyebutkan surah Al Baqarah ayat 281, surah Al Maidah ayat 3, dan surah Al Baqarah ayat 278.

Masing-masing pendapat memiliki dasar sendiri. Berikut penjelasannya.

3 Pendapat soal Ayat Terakhir yang Turun

1. Surah Al Maidah Ayat 3
Riwayat lain dari As Suddi mengatakan bahwa wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surah Al Maidah ayat 3. Hal ini sesuai dengan perkataan Sa'id bin Al Musayyab yang mendengar bahwa ayat Al-Qur'an yang paling muda di Arsy adalah tentang utang atau surah Al Maidah ayat 3 tersebut.

Surah Al Maidah ayat 3 berbunyi:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَٰمِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab latin: Hurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.

Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved