Kunci Jawaban
Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan: Post Test Hingga Cerita Reflektif
Artikel ini berisi kunci jawaban latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan.
TRIBUNSUMSEL.COM- Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan berisi materi pembelajaran untuk guru dan tenaga pendidik.
Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan termasuk dalam topik Dosa Pendidikan: Kekerasan Seksual.
Dalam Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan, terdapat materi pembelajaran untuk para guru beserta latihan pemahaman hingga post test.
Kunci jawaban soal post test, latihan pemahaman dan cerita reflektif dari Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan tersedia dalam artikel ini.
Berikut ini kunci jawaban soal latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan
[Materi 1: Mari Simak Data Kasus Kekerasan Seksual]
- Latihan Pemahaman
1. Berikut ini pernyataan yang kurang tepat dalam upaya mencegah dan menangani kekerasan seksual di satuan pendidikan...
- Membentuk tim satgas anti kekerasan seksual
- Memberikan informasi mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di sekolah
- Membentuk layanan pengaduan
- Memperketat aturan seragam sekolah*
- Cerita Reflektif
Menurut Bapak dan Ibu, apa yang menyebabkan kekerasan seksual dalam konteks satuan pendidikan masih cukup tinggi?
Jawaban: Penyebab kekerasan seksual dalam konteks pendidikan masih cukup tinggi antara lain:
• Penyalahgunaan wewenang yang dimiliki oleh seseorang (posisi/relasi kuasa)
•Sistem pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di satuan pendidikan belum terbentuk
• Kurangnya perhatian dari satuan pendidikan terkait perilaku peserta didik yang mengarah pada kekerasan seksual.
• Minimnya edukasi mengenai aktivitas seksual dan etika pergaulan.
[Materi 2: Kenali Mitos Kekerasan Seksual]
- Latihan Pemahaman
1. Pernyataan di bawah ini merupakan mitos yang kerap terdengar saat membicarakan kasus kekerasan seksual, yaitu...
- Pakaian korban yang terlalu minim adalah penyebab dia mengalami kekerasan seksual*
- Budaya victim blaming membuat korban tidak berani bersuara
- Lelucon yang mengarah pada konten seksual termasuk kekerasan seksual verbal
- Korban kasus kekerasan tidak hanya perempuan, tapi juga laki-laki
- Cerita Reflektif
Adakah asumsi-asumsi lainnya yang kerap Ibu dan Bapak jumpai terkait kekerasan seksual?
Jawaban: Asumsi terkait kekerasan seksual yang kerap saya jumpai adalah adanya anggapan kekerasan seksual dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Padahal faktanya pelaku kekerasan seksual bisa dilakukan oleh siapa saja bahkan orang yang korban kenal.
[Materi 3: Apa yang Membuat Seseorang Rentan Menjadi Korban?]
- Latihan Pemahaman
1. Berikut yang termasuk kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang rentan menjadi korban kekerasan seksual adalah...
- Pergaulan bebas
- Ketimpangan relasi kuasa*
- Kurang kasih sayang di masa kecil
- Memiliki sifat penakut dan tertutup
- Cerita Reflektif
Bagaimana respons Ibu dan Bapak dalam menghadapi korban kekerasan seksual?
Jawaban: Respons dalam menghadapi korban kekerasan seksual yaitu berempati atas kejadian yang ia alami, tidak melakukan victim blaming terhadap korban, bersikap netral dan tidak menghakimi, memberikan rasa aman bagi korban, memberikan perhatian dan dukungan agar psikisnya tidak terganggu, serta bila memungkinkan melaporkan tindak kekerasan yang dialami korban kepada pihak yang berwenang.
[Materi 4: Dampak yang Dialami Korban Kekerasan Seksual]
- Latihan Pemahaman
1. Dampak non-fisik yang diderita korban akibat kekerasan seksual yakni....
- Penyakit menular seksual dan tubuh mudah lelah
- Dampak ekonomi dan luka pada tubuh
- Stamina tubuh menurun dampak sosial
- Dampak psikis dan dampak sosial*
- Cerita Reflektif
Bapak dan Ibu, sudahkah kita memprioritaskan kondisi terbaik bagi korban?
Jawaban: Kondisi terbaik korban sudah pasti menjadi prioritas. Prioritas penanganan kasus kekerasan seksual yaitu pemulihan bagi korban yang sesuai dengan kebutuhan, keamanan, dan kenyamanannya. Kita harus menghilangkan Victim Blaming yang nantinya akan berdampak buruk bagi perkembangan psikis korban kekerasan seksual.
[Materi 5: Faktor Pendorong Pelaku Kekerasan Seksual]
- Latihan Pemahaman
1. Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah...
- Memiliki kekuasaan/jabatan
- Budaya permakluman/menormalisasi kekerasan seksual
- Tidak adanya peraturan
- Kurangnya apresiasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan*
- Cerita Reflektif
Sebagai pendidik, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi faktor-faktor pendorong pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan?
Jawaban: Yang dilakukan pendidik untuk meminimalisasi faktor-faktor pendorong pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah menanamkan budaya toleransi, menumbuhkan sikap empati antar warga sekolah, melakukan sosialisasi tentang pendidikan seksual, serta bersama dengan pemangku kepentingan membentuk tim dan membuat peraturan tentang pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual.
[Materi 6: Apa Saja Sanksi untuk Pelaku Kekerasan Seksual]
- Latihan Pemahaman
1. Jika pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah seorang pendidik atau tenaga kependidikan, maka ia dapat dikenai tiga macam sanksi: ringan, sedang, dan berat. Berikut contoh sanksi skala sedang yang dikenakan pada pendidik adalah...
- Pernyataan minta maaf tertulis yang dipublikasikan di media massa
- Pemberhentian sementara*
- Teguran tertulis
- Mengikuti proses hukum sesuai Undang-Undang yang berlaku
- Cerita Reflektif
Dari beragam kasus kekerasan seksual yang Ibu dan Bapak ketahui, adakah pelaku kekerasan seksual yang belum pernah menerima sanksi apa pun dan mengapa situasi itu bisa terjadi?
Jawaban: Pelaku kekerasan seksual pasti menerima sanksi atas apa yang mereka lakukan. Sanksinya yaitu sanksi ringan, sedang, ataupun berat. Bila pelaku tidak dilaporkan, pastinya yang berwenang tidak bisa menindaknya. Perlu adanya dukungan bagi korban agar tidak takut melaporkan tindak kekerasan seksual yang ia alami
[Post Test Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan]
SOAL 1
Menurut Yayasan Pulih, anak laki-laki justru seringkali tidak berani melaporkan kasus kekerasan seksual yang mereka alami, karena....
A. Jarang sekali anak laki-laki menjadi korban kekerasan seksual
B. Kasus kekerasan seksual yang menimpa anak laki-laki cenderung ringan
C. Malu dan takut diolok-olok atau dirundung*
D. Anak laki-laki mempunyai mental lebih kuat daripada anak perempuan
SOAL 2
Pernyataan di bawah ini merupakan fakta yang kerap terdengar saat membicarakan kasus kekerasan seksual, yaitu...
A. Tingginya kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan dikarenakan tingginya pengguna media sosial di Indonesia
B. Tingginya kasus kekerasan seksual merupakan dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi
C. Tingginya kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan karena murid kurang dibekali oleh pengetahuan agama
D. Tingginya kasus kekerasan seksual karena kurangnya edukasi mengenai hak kesehatan seksual dan reproduksi serta minimnya pengetahuan tentang kekerasan seksual, dan belum adanya kebijakan yang mengatur mengenai hal ini*
SOAL 3
Ketimpangan dalam relasi kuasa dapat berkaitan dengan...
A. Gender*
B. Etos kerja
C. Moral
D. Etika
SOAL 4
Dampak fisik yang diderita korban akibat kekerasan seksual antara lain...
A. Tertular penyakit menular seksual dan penyakit ginekologis*
B. Luka fisik dan luka batin
C. Gampang lelah dan depresi
D. Dikucilkan masyarakat dan kehilangan pekerjaan
SOAL 5
Budaya pemakluman justru menyuburkan kekerasan seksual karena masyarakat sekitar menganggap sebuah kasus kekerasan seksual bukan sesuatu yang serius atau berakibat fatal. Budaya ini tumbuh karena kurangnya pengetahuan menyeluruh mengenai kekerasan seksual. Budaya pemakluman sering kali berkaitan erat dengan...
A. Victim blaming (menyalahkan korban)*
B. Solusi dari jalur hukum
C. Pola asuh orang tua
D. Kenakalan remaja
SOAL 6
Pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan yang merupakan seorang pelajar dapat dikenai sanksi sedang dan berat. Sanksi sedang tersebut di antaranya...
A. Pengurangan hak ikut serta dalam proses belajar/skors
B. Pencabutan beasiswa
C. Wajib mengikuti program konseling hingga menyelesaikan proses rehabilitasi perilaku
D. Semua benar*
Baca juga: Jawaban Lengkap Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan: Post Test Hingga Reflektif
Baca juga: Modul 2 Bagaimana Mengatasi Perundungan yang Sudah Terjadi: Post Tes Latihan Pemahaman dan Reflektif
Baca juga: Jawaban Lengkap Modul 1 Adakah Perundungan di Sekolahku: Post Tes Latihan Pemahaman Cerita Reflektif
Demikian kunci jawaban latihan pemahaman, cerita reflektif dan post test Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan.
#CATATAN: Huruf tebal, miring yang disertai tanda bintang (*) adalah kunci jawaban.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Modul 2 Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satu
Merdeka Mengajar
Kunci Jawaban
kurikulum merdeka belajar
Tribunsumsel.com
Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 11 Halaman 27-31 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 30-31 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1.9: Analisis Indeks Gini |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 - 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 12 Halaman 30 31 32 33 34 35 Kurikulum Merdeka, Asesmen Bab 1 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 28 Kurikulum 2013, Membuat Teks Laporan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.