Seputar Islam

Contoh Naskah Khutbah Jumat Ramadhan, 22 Maret 2024 Tenangkan Hati dan Penuh Khidmat, Tersdia PDF

Berikut merupakan contoh Naskah Khutbah Jumat bertemakan Ramadhan edisi 22 Maret 2024, tenangkan hati dan penuh khidmat yang bisa Anda gunakan sebagai

Tribunsumsel.com
Contoh Naskah Khutbah Jumat Ramadhan, 22 Maret 2024 Tenangkan Hati dan Penuh Khidmat, Tersdia PDF 

Dapat kita perkirakan, perbedaan proses dalam melaksanakan rangkaian ibadah Ramadhan khususnya puasa, menyebabkan perbedaan tingkatan taqwa. Karena itu, memperbagus proses kita dalam melaksanakan rangkaian ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan sangatlah penting.

Memperbagus proses ibadah Ramadhan secara umum dilakukan melalui dua hal: (1) menahan dan (2) melakukan.

Kaum muslimin, jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah

Pertama, menahan. Ibadah utama yang khusus ada di bulan Ramadhan adalah berpuasa. Hakikat berpuasa adalah menahan, baik menahan dari segala hal yang bisa membatalkan puasa, maupun menahan dari segala yang bisa membatalkan pahala puasa.

Upaya kita dalam menahan ketika kita berpuasa ini, menyebabkan derajat puasa menjadi berbeda-beda antara satu orang dengan lainnya, seperti dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali yang membagi tingkatan orang-orang yang berpuasa menjadi tiga.

Beliau berkata dalam Kita​​​​​b Ihya’ ‘Ulumiddin:

اعْلَمْ أَنَّ الصَّوْمَ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ صَوْمُ الْعُمُومِ وَصَوْمُ الخُصُوْصِ وَصَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْصِ

Artinya: “Ketahuilah bahwa puasa itu ada tiga (3) tingkatan: (1) puasa orang-orang umum, (2) puasa orang-orang khusus, dan (3) puasa orang-orang yang terkhusus.”

Puasa orang-orang umum adalah mencegah perut dan kemaluan dari memenuhi syahwatnya. Puasa orang-orang khusus—dan ini adalah puasanya orang-orang saleh—adalah mencegah mata, telinga, lidah, tangan, kaki dan semua anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.

Puasa orang-orang yang terkhusus adalah puasanya hati dari tekad-tekad yang buruk dan pikiran-pikiran duniawi dan mencegahnya dari segala hal selain Allah secara total.

Berbuka dalam puasa bagi orang-orang tingkatan ketiga ini adalah dengan berfikir tentang selain Allah dan hari akhir dan dengan berfikir tentang dunia. Ini adalah tingkatan para nabi, shiddiqin dan muqarrabin.

Untuk menaikkan derajat taqwa melalui ibadah puasa, sebaiknya kita menambah hal-hal yang harus kita tahan. Mulailah kita mencegah mata, telinga, lidah, tangan, kaki dan semua anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa. Tinggalkan hal-hal yang sia- sia.

Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi saw, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Artinya, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved