Kepala Bayi Tertinggal di Dalam Rahim

Sosok Bidan Mega Urus Bayi Mukkarromah Kepalanya Tertinggal di Rahim, Dilaporkan Dugaan Malapraktik

Mukkarromah, ibu di Bangkalan mengungkap sosok bidan yang menangani proses kelahirannya, bayinya meninggal dunia karena kepalanya tertinggal di rahim

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
shutterstock
Ilustrasi Bidan dan Bayi- Mukkarromah, ibu di Bangkalan mengungkap sosok bidan yang menangani proses kelahirannya, bayinya meninggal dunia karena kepalanya tertinggal di rahim 

"Ada saya, suami, dan tante dari suami saya," ujarnya.

Pihak Puskesmas Kedungdung sendiri belum menunjukkan iktikad baik untuk meminta maaf kepada keluarga Mukkarromah.

"Dari puskesmas tidak ada satu pun datang, mereka datang ke rumah sakit ada si bidan Mega itu," sambungnya.

"Gak ada permintaan maaf, idak ada juga (tanggung jawab)," katanya.

Disisi lain, wanita asal Desa Panpajung ini mengungkapkan kondisinya hingga kini masih belum stabil secara fisik maupun psikologis.

"Iya, masih sakit," kata Mukkarromah.

Baca juga: Kronologi Kepala Bayi Mukarromah Tertinggal di Rahim saat Proses Lahiran, Sang Ibu Tak Kuat

Penjelasan Dinkes

Konfirmasi atas beredarnya video itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah membenarkan kejadian tersebut.

Dia mengungkapkan telah melakukan audit, pada 8 Maret 2024, yang dihadiri dokter spesialis kandungan (Sp OG) RSUD Syamrabu Bangkalan dan RS Glamour Surabaya, Kepala Puskesmas Kedungdung serta bidan, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu. Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL (Hari Perkiraan Lahir),” ungkap Nur, Senin (11/3/2024) malam.

Ia menjelaskan, pasien ibu hamil itu datang ke Puskesmas Kedungdung, 5 Maret 2024 dan menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit karena sudah pembukaan 4.

Rekam jejak komunikasi antara pihak puskesmas dengan RSUD Syamrabu masih disimpan.

Dengan berjalannya waktu, lanjutnya, dari pembukaan 4 langsung ke pembukaan 6 dan langsung pembukaan lengkap.

Hal itu disebut Nur tergolong cepat, dari pembukaan 4 ke pembukaan lengkap bahkan hingga muncul bagian terendah yang sudah nampak di jalan lahir.

"Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan,” papar Nur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved