Lirik Lagu

Lirik Lagu Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan Lengkap dengan Arti dan Makna

Lirik Lagu Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan Lengkap dengan Arti dan Makna

Tribun Manado
Lirik Lagu Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan Lengkap dengan Arti dan Makna 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah lirik lagu daerah asal Kalimantan Selatan, Ampar-ampar Pisang lengkap dengan arti dan makna

Ampar ampar pisang

Pisangku belum masak


Masak sabigi dihurung bari-bari

Masak sabigi dihurung bari-bari


Mangga lepak mangga lepok

Patah kayu bengkok

Bengkok dimakan api, apinya canculupan

 

Bengkok dimakan api, apinya canculupan

Nang mana batis kutung Dikitip bidawang

Nang mana batis kutung Dikitip bidawang


Ampar ampar pisang

Pisangku balum masak


Masak sabigi dihurung bari-bari

Masak sabigi dihurung bari-bari


Mangga ricak mangga ricak

Patah kayu bengkok


Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang


Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang


Nang mana batis kutung dikitip bidawang

Nang mana batis kutung dikitip bidawang

Arti Lagu Ampar Ampar Pisang

Susun-susun pisang


Pisangku belum masak

 

Masak sebuah, dipenuhi bari-bari


Masak sebuah, dipenuhi bari-bari

Manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah)

Patah kayu yang bengkok

Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam

Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam

Yang mana kaki buntung, dipotong bulus

Yang mana kaki buntung, dipotong bulus

Susun-susun pisang

Pisangku belum masak

Masak sebuah, dipenuhi bari-bari

Masak sebuah, dipenuhi bari-bari

Menggericak, menggericak (bunyi dahan/kayu yang patah karena diseruduk sapi)

Patah kayu yang bengkok

Diseruduk sapi, diseruduk sapi, kulit bawang

Diseruduk sapi, diseruduk sapi, kulit bawang

 

Makna Lagu Ampar Ampar Pisang

Provinsi Kalimantan Selatan memiliki banyak suku.

Ada Suku Banjar, Suku Dayak Baraki, Suku Dayak Bukit Ngaju, Suku Dayak Bakumpai, dan lainnya.

Salah satu sukunya yaitu Suku Banjar memiliki lagu daerah yang sangat populer berjudul Ampar Ampar Pisang yang mana keseluruhan liriknya menggunakan Bahasa Banjar, sebab menceritakan akan kebudayaan dari suku tersebut.

Singkatnya, lagu Ampar Ampar Pisang ini menceritakan tentang hamparan buah pisang yang hendak dibuat kue rimpi.

Namun, hamparan buah pisang tersebut terdapat binatang berukuran kecil yang berterbangan di atasnya, sebab menyukai aroma pisang tersebut.

Kue rimpi adalah makanan khas Kalimantan Selatan yang berbahan dasar buah pisang.

Cara pembuatannya adalah buah pisang diampar atau disusun terlebih dahulu di sebuah tempat yang luas dan datar.

Lalu, amparan buah pisang tersebut dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk, kemudian barulah dijemur di bawah sinar matahari.

Ketika menjemurnya di bawah sinar matahari, membutuhkan waktu yang lumayan lama sehingga pisang akan mengeras.

Berhubung buah pisang ketika dijemur mengeluarkan aroma manis, maka akan datang binatang terbang berukuran kecil-kecil di atasnya.

Binatang terbang tersebut dikenal oleh masyarakat Kalimantan dengan sebutan bari-bari. Sekilas, kue rimpi ini mirip dengan sale pisang.

Dalam lagu Ampar Ampar Pisang ini, tidak hanya binatang terbang bari-bari saja yang disebut, tetapi juga biawak.

Mengapa begitu? Sebab hal itu untuk menakuti siapa saja yang suka mencuri pisang terutama ketika tengah dalam proses penjemuran.

Biasanya, mereka yang mengambil pisang tersebut adalah anak-anak.

Anak-anak yang bandel sering mengambil dan memakan pisang-pisang yang tengah dijemur tersebut, kemudian memakannya dengan lahap.

Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh masyarakat Kalimantan.

Jika dinyanyikan oleh para anak-anak, maka akan menjadi sebagai lagu pengiring di sebuah permainan.

Dalam permainan tersebut, dengan berakhirnya lagu Ampar Ampar Pisang dinyanyikan, maka anak terakhir yang mengikuti permainan harus tersentuh.

Lalu, anak tersebut akan melipat kakinya layaknya kaki yang buntung karena digigit oleh bulus.

Anak yang melipat kakinya tersebut berarti telah kalah dalam permainannya.

Artikel ini telah tayang di Gramedia.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved