Berita Selebriti

Ayah Atta Halilintar Gugat Ponpes Beraset Rp26 M, Ini Penjelasan Kuasa Hukum dan Pihak Yayasan

Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar heboh diduga ambil aset pondok pesantren (ponpes) di Pekanbaru.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com
Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar diduga terlibat dalam sengketa  aset pondok pesantren (ponpes) di Pekanbaru, Riau.

Ayah Youtuber Atta Halilintar berposisi sebagai penggugat untuk mendapatkan haknya selaku pemilik lahan yang disengketakan tersebut.

Adapun gugatan tersebut sebesar Rp26 miliar dan kini sudah disidangkan beberapa waktu lalu di Pekanbaru.

Kuasa hukum Ponpes, Dedek Gunawan menjelaskan kronologi versi kliennya.

Kasus ini berawal dari tanah yang dibeli secara kolektif oleh anggota yayasan.

Namun, Halilintar Anofial Asmid disebut mengambil alih tanah tersebut menjadi atas namanya sendiri.

"Tanah itu dibeli kolektif oleh anggota yayasan, beliau mengambil alih tanah itu menjadi atas nama beliau," kata Dedek saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (10/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com

Halilintar Anofial Asmid dijelaskan awalnya dipercaya untuk menjadi pemimpin Ponpes tersebut, hingga akhirnya tanah tersebut di balik nama oleh ayah Halilintar itu.

"Kebetulan beliau pada saat itu dipercaya untuk menjadi pimpinan sehingga tanah tersebut dibalik nama atas nama beliau," jelasnya.

Baca juga: Heboh Atta Halilintar Beri Ameena Hadiah Mobil Mewah di Ultah ke 2, Alasannya Kini Jadi Sorotan

Kendati begitu, pihak ponpes menegaskan bahwa tanah itu milik yayasan bukan milik Halilintar Anofial Asmid .

"Jadi ditegaskan bahwa tanah itu milik yayasan bukan seperti apa yang penggugat sebutkan," lanjutnya.

Lebih lanjut, dijelaskan Halilintar Anofial akhirnya dikeluarkan oleh pengurus yayasan lantaran dinilai sudah tidak layak untuk memimpin Ponpes tersebut.

Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid
Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid (tabloidnova)

Ayah Atta Halilintar dikeluarkan sejak 2004 silam.

"Tahun 2004 dia dikeluarkan dari yayasan, Iya dikeluarkan, menurut informasi sudah tidak cakap lagi untuk memimpin," ungkap Dedek.

Baca juga: Potret Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Nyoblos ke TPS, Ajak Ameena Masukan Surat Suara ke Kotak

Kendati demikian, kini pihak yayasan merasa dirugikan lantaran sulit untuk mendapatkan perizinan.

"Iya artinya yayasan merasa dirugikan, karena susah untuk proses perizinan," kata Dedek.

Sementara Dedek Gunawan mewakili yayasan Ponpes mengaku sudah mencoba melakukan komunikasi dengan Halilintar Anofial namun gagal.

Unggahan Atta Halilintar Video Call dengan Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk yang berada di Malaysia, Rabu (14/4/2021)
Unggahan Atta Halilintar Video Call dengan Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk yang berada di Malaysia, Rabu (14/4/2021) (Instagram)

Komunikasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan titik terang permasalahan ini.

"Kita sudah mencoba komunikasi, bagaimanapun beliau kan berangkat dan dibesarkan dari yayasan sudah kebangun emosional sudah dibangun beberapa kali komunikasi tapi gagal. Sehingga polemik ini terjadi," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi atau pun penjelasan dari pihak Halilintar Anofial Asmid.

Kata Pihak Ayah Atta Halilintar

Melansir Tribunnews.com, kuasa hukum Halilintar Anofial Asmid, Lucky Omega Hasan juga menegaskan terkait hal itu.

"Poin pertama yang harus kami klarifikasi di sini justru ayahnya Atta Halilintar itu sebagai penggugat. Sedangkan kuasa hukum yang berbicara di dalam media itu sebagai kuasa hukum pihak tergugat," katanya dikutip dari Tribunnews.com, Senin (11/3/2024).

Menurut Lucky, permasalahan aset tanah Ponpes di Pekanbaru tersebut sudah selesai dan berkekuatan hukum tetap dimana Halilintar Anofial Asmid memenangkan sengketa tersebut.

"Poin utama permasalahan ini adalah masalah aset tanah yang ada di Pekanbaru dan kedua perselisihan masalah tanah ini sudah selesai di pengadilan sudah sampai berkekuatan hukum tetap di tingkat MA, sampai ditingkatkan Peninjuan Kembali menyatakan dan memperkuat ayah Atta Halilintar pemilik yang sah atas dua bidang tanah tersebut dengan dua sertifikat hak milik," tegasnya.

Dengan demikian adapun gugatan mertua Aurel Hermansyah di Pengadilan Pekanbaru hanya ingin meminta sertifikat dari tanah tersebut diberikan kepada dirinya.

"Jadi kami dalam gugatan di Pengadilan Pekanbaru ini hanya menggugat untuk haknya ayah Atta Halilintar agar sertifikat tersebut dikembalikan dan penguasaan fisiknya dikembalikan kepada ayah Atta Halilintar, Pak Halilintar," ujar Lucky.

Namun justru pihak tergugat yakni yayasan dianggap tidak kooperatif lantaran mengabaikan somasi dari Halilintar Anofial Asmid.

Padahal niat tersebut dilakukan hanya untuk mendapatkan hak dari ayah Atta Halilintar itu untuk mendapatkan sertifikat tanah miliknya.

"Tetapi justru pihak tergugat itu tidak kooperatif, sebelum kami gugat itu kani somasi dulu atas putusan putusan pengadilan sudah berkeputusan tetap tolong dong kembalikan sertifikasinya pak Ali dan juga pengusaan fisik tanahnya ternyata tidak direspin secara baik akhirnya kami gugat," kata Lucky.

 

Profil Anofial Asmid

Halilintar Anofial Asmid lahir pada tanggal 13 Oktober 1986.

Halilintar Asmid adalah Ayah dari sebelas anak yang mengelola bisnis di berbagai negara, dan saat ini juga menjadi motivator di berbagai perusahaan besar dan ternama.

Halilintar Asmid seorang pembisnis yang handal dan menjadi inspirasi banyak orang.

Ia pernah melakukan perjalanan bisnis ke lebih dari 100 negara di lima benua bersama istri dan semua anaknya.

Dia merupakan putra sulung dari enam bersaudara.

Ayahnya bernama Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, sementara ibunya adalah Nurdini binti Zainuddin.

Sang ayah berasal dari Padang Tarok, Baso, Agam dan bekerja di Accounting Department Caltex.

Baca juga: Reaksi April Jasmine Disebut Ketakutan Bahas Kekayaan di Depan Atta Halilintar, Akui Grogi

Sementara ibunya yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Andalas, berasal dari IV Angkek, Agam dan keluarganya merupakan perantau Minang asal Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Kedua orangtuanya pun menikah di Padang dan kemudian merantau ke Dumai.

Di tingkat perguruan tinggi, sosok calon mertua Aurel Hermansyah itu ternyata mengenyam pendidikan di kampus ternama di Indonesia

Yakni Universitas Indonesia angkatan tahun 1987 jurusan Teknik Elektro.

Ia menggeluti usaha butik dan kafe di negara Prancis serta peternakan kambing di negara Australia.

Halilintar Anofial Hamid menikah ketika masih kuliah di Jurusan Teknik Elektro UI tahun keempat, dengan Lenggogeni Faruk jurusan ekonomi UI tahun kedua.

Mereka berdua sama-sama berasal dari Riau. Hali di Dumai, Geni di Rumbai.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Disclaimer : berita sudah mengalami pengeditan isi dan judul

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved