Arti Kata Bahasa Arab

Arti Tartil, Tilawah dan Qiroah, Istilah dalam Membaca Alquran, Berikut Contoh dan Perbedaannya

Kosa kata tartil, tilawah, dan qiraah adalah tiga kata berasal dari bahasa Arab, berhubungan dalam ilmu  membaca dan mempelajari Alquran.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
 Arti Tartil, Tilawah dan Qiroah, Istilah dalam Membaca dan Mempelajari Alquran, berikut contoh penggunaan dan perbedaan antara ketiganya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Tartil, Tilawah dan Qiroah, Istilah dalam Membaca dan Mempelajari Alquran, berikut contoh penggunaan dan perbedaan antara ketiganya.

Kosa kata tartil, tilawah, dan qiraah adalah tiga kata berasal dari bahasa Arab, berhubungan dalam ilmu  membaca dan mempelajari Alquran.


Pengertian tartil

Tartil (Arab: ترتيل) merupakan sebuah bentuk aturan dalam pembacaan Al-Qur'an yang berarti membaca Al-Qur'an secara perlahan dengan tajwid dan makhraj yang jelas dan benar.

Allah mewajibkan umat Muslim untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil.

Nabi Islam, Muhammad sendiri melarang ummatnya yang terlalu tergesa-gesa dalam mengkhatamkan Al-Qur'an yang tidak boleh kurang dari sepekan karena meninggalkan aturan tartil, sehingga tujuan membaca Al-Qur'an untuk mempelajari kandungan dan isinya menjadi sulit.

“Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil.”

(QS Al Muzzammil 4)

Membaca Al Quran dengan tartil artinya membaca dengan pelan dan teliti. Tidak perlu membacanya dengan tergesa-gesa sehingga berpeluang lebih besar terjadinya kesalahan bacaan atau bacaan tidak sesuai kaidah tajwid.

Membaca dengan tartil memberikan kesempatan lebih besar kepada pembaca untuk menikmati, meresapi, menghayati bahkan memahami ayat yang dibaca. Jadi membaca dengan tartil menjadikan kita membaca dengan nilai plus.

HR Abu Daud, Attirmizi dan Annasai:

Abdullah bin ‘Amr berkata, “Rasulullah saw. bersabda , ‘Dikatakan kepada Ahli Al Quran pada hari kiamat, ‘Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil (pelan dan teliti) sebagaimana kamu telah membacanya dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu pada ayat terakhir yang kamu baca.” (Dikutip dari Al Quran ku 55 Masterpiece in 1, Penerbit Lestari Books, 2010H]

Pengertian Tilawah
Dalam buku berjudul Pedoman Daurah Al-Qur’an oleh Abdul Aziz Abdul Rauf, arti tilawah adalah membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkan agar lebih mudah untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.

Tilawah adalah bagian dari kegiatan qiraah dan zikir. Meski demikian, tilawah adalah khusus untuk membaca Al-Qur’an saja.

Memahami tilawah artinya metode membaca yang baik dan indah. Tilawah adalah pembacaan Al-Qur’an sesuai dengan aturan guna memudahkan proses memahami maknanya.

Ada satu istilah terkait dengan tilawah ini, yaitu kata saritilawah yang lazim disebut di Indonesia

Kata Saritilawah merupakan penjelasan tentang terjemahan ayat suci Al-Qur'an (dengan bahasa Indonesia) yang dibaca dengan intonasi dan bunyi yang baik.

Saritilawah dimaksudkan agar ketika kita membaca terjemahan Al-Qur'an dapat dipahami dengan baik oleh pendengar.

 

Pengertian qiraah

Qiraah (Arab: قراءة) atau Ilmu Qiraah adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas perbedaan lafaz Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, baik dari segi penulisan maupun pengucapan.

Qiraah juga dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk linguistik, leksikal, fonetis, morfologis, atau sintaksis (penulisan) yang diperbolehkan dalam membaca Al-Qur'an.

Tiap-tiap qiraah dapat memiliki perbedaan kecil dalam aturan pemanjangan, intonasi, dan pengucapan kata.

Tetapi juga dapat berbeda dalam menentukan letak berhenti,  suku kata, konsonan (yang menimbulkan perbedaan dalam kata ganti dan bentuk kata kerja), dan hingga perbedaan kata (sangat jarang).

Qiroah dalam bahasa Arab artinya membaca. Tetapi di Indonesia qiroah berarti seseorang yang membaca Al Qur'an dengan suara yang merdu serta menggunakan nada nada tertentu.

 

Perbedaan Tilawah Dan Qiroah
Perbedaan lain antara Tilawah dan Qiroah adalah cara membacanya. Dalam Tilawah, fokus utama adalah melafalkan Al-Qur’an dengan benar dan baik sesuai tata cara yang ditentukan.

Sedangkan dalam Qiroah, fokus utama adalah memperhatikan irama dan nada saat membaca Al-Qur’an. Kedua bentuk membaca ini memiliki teknik dan aturan tersendiri yang harus dipahami dan dilatih agar bisa diterapkan dengan baik.

Perbedaan Tartil dan Tilawah

Dari penjelasan di atas,  dapat kita ketahui bahwa cara membaca dengan tartil dan tilawah jelas berbeda. Jika tartil dibaca dengan pelan dan jelas, sedangkan tilawah membaca Al Qur'an  fokus utama adalah melafalkan Al-Qur’an dengan benar dan baik sesuai tata cara yang ditentukan.

Para pakar al-Quran memahami bahwa tartil adalah membaca al-Qur'an dengan bacaan yang benar berdasarkan kepada kaidah ilmu tajwid. Sedangkan tilawah pada dasarnya adalah perintah Allah seperti ditegaskan dalam ayat; utlu ma uhiya ilaka ('bacalah apa yang wahyukan oleh Tuhanmu kepadamu'. Lihat QS. al-Ankabut: 45).

Itulah  Arti Tartil, Tilawah dan Qiroah, Istilah dalam Membaca dan Mempelajari Alquran, berikut contoh penggunaan dan perbedaan antara ketiganya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti dan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan, Dijuluki Penghulu Segala Bulan, Berikut Keistimewaannya

Baca juga: Pengertian, Asal Usul Tarawih Mengapa Hanya Ada di Bulan Ramadhan, Niat & Tata Cara Sholat Tarawih

Baca juga: Arti La Alla, La Allakum Tattakun, Kata yang Terdapat dalam Alquran Salah Satunya Ayat tentang Puasa

Baca juga: Arti Subhanal Malikil Quddus, Bacaan Dzikir Setelah Witir, Lengkap dengan Doa dan Urutan Bacaannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved