Berita Viral

Pengakuan Reza Eksekutor Pembunuh Indriana, Sempat Tolak Uang Rp 50 Juta Namun Akhirnya Menerima

Pengakuan RZ pelaku eksekutor pembunuhan Indriana (25) di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor menguak alasan mau menerima pekerjaan keji tersebut d

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribunnewsbogor
Reza Eksekutor Pembunuh Indriana Ngaku Awalnya Tolak Tawaran Uang Rp 50 Juta dari Didot 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengakuan Muhammad Reza Swastika alias RZ pelaku eksekutor pembunuhan Indriana (25) di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor menguak alasan mau menerima pekerjaan keji tersebut dari Didot Alfiansyah (DA).

Adapun RZ dilema lantaran kondisinya yang tengah terlilit utang membuat nekat melakukan pembunuhan tersebut.

RZ tergiur dengan imbalan uang sebesar Rp 50 Juta dari DA untuk membunuh Indriana.

Kendati demikian RZ disebut sempat ragu dan awalnya menolak tawaran DV.

Hal tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, melansir Tribunnewsbogor.com, Minggu (3/3/2024).

Dikatakan Kombes Pol Surawa, RZ akhirnya memutuskan memberanikan diri setelah sangat membutuhkan uang.

"Tapi memang karena kepepet utang, akhirnya dia mau, waktu pertama dijanjikan sekitar Rp. 50 juta, akhirnya terealisasi baru Rp 23 juta," kata Kombes Pol Surawan.

Inilah sosok pria yang tega membunuh kekasih asal Jakarta Timur demi keinginan selingkuhan.
Inilah sosok pria yang tega membunuh kekasih asal Jakarta Timur demi keinginan selingkuhan. (Tribunnewsbogor.com)

Kronologi

Pembunuhan ini direncanakan oleh pelaku sejak 15-19 Februari 2024.

Lalu pada 20 Februari 2024, para pelaku bersama korban berangkat Bogor.

Saat akan kembali ke Jakarta, mobil yang mereka tumpangi mampir ke toilet di kawasan Jalan Bukit Pelangi Sentul, Bogor.

"Di tengah jalan, DA dan DT pura-pura buang air kecil. Nah, kebetulan korban ini duduk di kursi depan. Kemudian RZ sebagai eksekutor duduk di jok kiri belakang dan menjerat korban dari belakang dengan menggunakan ikat pinggang," katanya.

Setelah dipastikan meninggal, korban dipindahkan ke jok belakang dan dipakaikan masker, kemudian dibawa bermalam di Jakarta.

Besoknya pada 21 Februari 2024 siang, para pelaku berencana membawa mayat korban ke Pangandaran, melalui tol Cipali-Cirebon.

Namun baru sampai Kuningan, mobil yang ditumpangi para pelaku dan korban mengalami mogok.

Profesi Indriana Dewi Eka Korban Pembunuhan Diotaki Caleg DPR, Barang Mewahnya Buat Bayar Pembunuh
Profesi Indriana Dewi Eka Korban Pembunuhan Diotaki Caleg DPR, Barang Mewahnya Buat Bayar Pembunuh (Kompas - TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

"Kemudian dinaikan ke atas towing dan diturunkan di penginapan Cisaga Indah pada 22 Februari 2024, sekitar pukul 06.00 WIB," kata Kombes Pol Surawan.

Pada 23 Februari 2024 siang, DT kembali menghubungi towing untuk mengantar mobil mereka ke bengkel yang ada di dekat Tugu Gajah, Kota Banjar.

"Pas ditowing itu, mereka semua duduk di mobil. Sampai ke Banjar, karena sparepartnya harus menunggu, mereka membuang jenazahnya ke jurang (dekat bengkel)," ucapnya.

Motif

Motif di balik pembunuhan ini adalah asmara, yang mana DV si otak pelaku ini cemburu terhadap korban.

Hingga akhirnya dia meminta RZ untuk membunuh korban dengan dijanjikan imbalan Rp 50 Juta

"Pembunuhan ini atas permintaan dari DV, yang cemburu gak mau diduakan oleh DT dengan korban," ujar Surawan.

Diketahui, DT ini memiliki dua kekasih yakni DV dan korban.

Namun DV tidak terima dengan hal tersebut.

"Ini kan karena pacaran aja, si DT punya pacar dua, DV sama korban, namanya cemburu, dia gak mau diduakan," tambahnya.

Mayat Indriana pertama kali ditemukan oleh pengendara motor yang mencium aroma busuk di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar pada Minggu 25 Februari 2024.

Setelah dicek, ternyata mayat seorang perempuan terbungkus selimut.

Kemudian belakangan diketahui bahwa korban ini bernama Indriana, warga Cipinang, Jakarta Timur.

Sosok Indriana Dewi Eka

Inilah profesi dari Indriana Dewi Eka yang pembunuhannya diotaki oleh Caleg DPR RI, Devara Putri Prananda (24) dan kekasihnya Didot Alfiansyah (24).

Dua orang tersebut sampai menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Indriana Dewi Eka.

Pasangan tersebut bahkan membayar Pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza Swastika sebesar Rp 54 juta dari harta milik Indriana.

Hasil dari menjual barang-barang mewah milik korban sebesar Rp50 juta dipakai Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah untuk membayar Reza.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.

"Kemudian para pelaku menjual barang barang milik korban dengan harga Rp 54 juta dan memberikan imbalan kepada MR Rp 15 juta dan satu buah iPhone sebagai imbalan eksekutor," ungkapnya.

Kata Kombes Surawan barang-barang Indriana Dewi Eka yang dirampas adalah jam tangan merek Rolex dan tas Louis Vuitton (LV).

"Barang berharga yang hilang jam tangan Rolex kemudian tas merek LV," katanya.

Dua barang mewah yang biasanya dibandrol ratusan juta justru dijual tersangka hanya Rp 54 juta.

Walau mengenakan barang mewah, namun menurut Surawan korban bukan berasal dari keluarga yang mentereng.

Indriana Dewi menurut Kombes Surawan bekerja sebagai broker bersama tersangka.

"DA dan korban satu kerjaan. Korban itu kerja broker," katanya.

Diwartakan sebelumnya Devara Putri Prananda menyuruh kekasihnya Didot Alfiansyah (24) untuk membunuh Indriana Dewi Eka.

Didot Alfiansyah lalu meminta bantuan kepada temannya Muhammad Reza Swastika untuk menghabisi Indriana Dewi Eka.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved