Berita Viral

Detik Detik Sebelum Santri Tewas Diduga Dianiaya di Ponpes Kediri, Sempat Minta Tolong Ibunya Jemput

Rupanya sebelum tewas, BBM(14) Santri di Polpes Kediri sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput, tewas dianiaya temannya

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
NU/kompas.com
(kiri) ilustrasi, (kanan) ibu korban. Sebelum tewas, BBM(14) Santri di Polpes Kediri sempat meminta tolong ibunya, Suyanti (38) untuk dijemput, tewas dianiaya temannya 

Penjelasan Polisi

Sementara itu, dari hasil penyelidikan Polres Kediri, korban tewas karena aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh rekan sesama santri.

Penganiayaan itu terjadi di lingkungan pesantren dan dilakukan oleh empat orang santri.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, pihaknya telah menetapkan keempat santri tersebut sebagai tersangka.

"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut," ujarnya di hadapan awak media, Senin, mengutip Kompas.com.

Adapun identitas keempat tersangka yakni MN (18) seorang pelajar kelas 11, MA (18) pelajar kelas 12, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17).

Baca juga: Sosok Ghatan Saleh, Pelaku Berondong Tembakan di Jatinegara, Mantan Suami Cut Keke dan Dina Lorenza

Pihak Pesantren Tak Tahu Korban Dianiaya

Di sisi lain, pihak pondok pesantren awalnya tak mengetahui bahwa korban tewas karena dianiaya seniornya.

Pengasuh Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada mengaku mendapat kabar salah satu santrinya meninggal pada Jumat (23/2/2024).

Sepengetahuan pria yang disapa Gus Fatih itu, korban meninggal karena terpeleset di kamar mandi.

"Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi," ujarnya, Senin.

Fatih pun mengaku tak tahu menahu terkait kejadian penganiayaan yang dialami korban.

"(Perihal penganiayaan) tidak tahu sama sekali. Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lha wong dari awal bilangnya terpeleset," tandas dia.

Minta Bantuan Hotman Paris

Atas kasus kematian sang putra, Suyanti pun memviralkannya di media sosial.

Tak cuma itu, Suyanti juga minta bantuan ke pengacara kondang Hotman Paris.

Sembari menangis, Suyanti mengurai curhatan ke Hotman Paris lewat video singkat.

"Assalamualaikum Bang Hotman Paris, saya ibunya BBM, korban pengeroyokan di pondok pesantren hingga menyebabkan meninggal dunia anak saya. Tolong bantuannya untuk diusut tuntas supaya mendapatkan keadilan anak saya," imbuh Suyanti.

Diungkap Suyanti, hingga kini pihak pondok pesantren belum ada yang menghubunginya.

Suyanti masih menunggu itikad baik dan penjelasan dari pihak pesantren untuk menjelaskan penyebab sang putra tewas mengenaskan.

"Pihak pondok tidak ada yang menghubungi saya, enggak ada kata maaf sama sekali ke saya, hanya melalui kakak saya. Tolong saya bapak Hotman Paris, tolong saya," ujar Suyanti.

Pesan dan permintaan tolong yang dilayangkan Suyanti rupanya telah didengar Hotman Paris.

Melalui unggahan terbarunya, Hotman Paris pun mengaku akan segera membantu Suyanti dan keluarga guna mengusut penyebab kematian Bintang.

"Halo Kapolres Kediri gimana ini??? Anaknya menjadi korban penganiayaan hingga meninggal, di salah satu Pondok Pesantren di Kediri. Tapi pihak Pondok Pesantren terkesan tdk peduli tdk bertanggungjawab dan tdk menghubungi ibu Korban.? Apa benar begini???" tulis Hotman Paris.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com.

Baca berita lainnya di google news

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved