seputar islam

Ramai Ajakan dan Status di Media Sosial Amalan Puasa Nisfu Syaban, Berikut Penjelasan dan Dalilnya

Bulan ini sering dilupakan orang karena diapit oleh Rajab dan Ramadhan, padahal dalam bulan ini, amal-amal manusia selama satu tahun diangkat

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Ramai Ajakan di Medsos, Amalkan Puasa Nisfu Syaban, Berikut Dalil dan Keutamaannya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ramai Ajakan di Medsos, Amalkan Puasa Nisfu Syaban, Berikut Dalil dan Keutamaannya.

Jelang hari ke 15 di bulan Syaban atau dikenal dengan sebutan nisfu Syaban, banyak masyarakat muslim di media sosial menyiarkan dan mengajak untuk berpuasa nisfu Syabnan.

Sebenarnya adakah Puasa Nisfu Syaban dan adakah dalilnya ? Berikut penjelasannya, tribunsumsel.com kutip dari berbagai sumber.


Rasulullah Muhammad SAW terbiasa menjalankan puasa di luar Ramadhan. Bisa dikatakan, puasa sudah jadi ciri yang melekat pada Nabi SAW.

Meski sudah dianggap biasa, tetap saja ada sahabat yang dibuat keheranan dengan kebiasaan berpuasa Rasulullah. Sebabnya, intensitas berpuasa sunah Rasul jauh meningkat ketika datang bulan Syaban.

Salah satu orang yang dibuat keheranan adalah Usamah bin Zaid RA. Putra dari anak angkat Rasulullah, Zaid, ini menyaksikan begitu seringnya Rasulullah berpuasa.

Untuk mengatasi rasa penasaran itu, Usamah memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah.

" Ya Rasulullah, saya belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Syaban," ucap Usamah.

Mendengar ucapan dari Usamah, Rasulullah menjawab demikian.

" Bulan ini sering dilupakan orang karena diapit oleh Rajab dan Ramadhan, padahal dalam bulan ini, amal-amal manusia selama satu tahun diangkat dan dilaporkan kepada Tuhan. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa."

Percakapan ini terekam dalam riwayat Imam Ahmad dan Imam At Tirmidzi. Hadits ini pula yang dijadikan dasar dianjurkannya memperbanyak puasa pada Syaban.

Hadits lainnya.

Dikisahkan Aisyah mencari Rasulullah sampai Makam Baqi'.

Istri Rasulullah itu sempat bingung tidak mendapati Rasulullah berada di rumah pada malam hari saat Nisfu Syaban.

Suatu malam pertengahan bulan Syaban, Aisyah RA kehilangan Rasulullah SAW. Dia pun segera mencari Rasulullah SAW.

Aisyah kemudian menemukan Rasulullah sedang di makam Baqi' (pemakaman para sahabat dan syuhada).

Kala itu, Rasulullah tengah menengadahkan tangan dan matanya sendu.

Rasulullah kemudian berkata kepada Aisyah,

" Sesungguhnya Allah yang Maha Agung turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni (dosa) hamba-Nya yang jauh lebih banyak dari jumlah bulu domba Bani Kalb."

Peristiwa ini terekam dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad dan Ibnu Majah.

Jika kita perhatikan dari semua hadits di atas, kita menyimpulkan bahwa puasa sya’ban yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah puasa yang tidak dikhususkan pada pertengah bulan Syaban atau nisfu Syaban saja, tapi lebih banyak dari itu.

Puasa tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah dan agar menjadi insan yang bertakwa.

Dikutip dari konsultasisyariah.com, Hadits khusus anjuran puasa Nisfu Syaban terdapat satu hadits khusus yang menganjurkan untuk berpuasa ketika nisfu syaban, hanya saja pakar hadis menilai hadits ini sebagai hadis lemah.
Hadits itu menyatakan,

“Jika masuk malam pertengahan bulan Sya’ban maka shalat-lah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Karena Allah turun ke langit dunia ketika matahari terbenam. Dia berfirman: Mana orang yang meminta ampunan, pasti Aku ampuni, siapa yang minta rizki, pasti Aku beri rizki, siapa…. sampai terbit fajar.”

Puasa pertengahan bulan Syaban atau nisfu Syaban dapat dilaksanakan sebagai puasa ayyamul bidh. Yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan Qomariah, termasuk bulan Syaban.

Demikian penjelasannya, wallahualam bishawabi.

Itulah penjelasan tentang ramai ajakan di Medsos Amalkan Puasa Nisfu Syaban, Berikut Dalil dan Keutamaannya.

Baca juga: Mengapa Anak di Luar Nikah Pakai Bin/Binti Ibunya, Bukan Bapaknya? Inilah Penjelasan Menurut Islam

Baca juga: Allahumma Ya Dzal Manni Wala Yumannu Alaika, Doa Nisfu Syaban Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti

Baca juga: Ada Apa di Malam Nisfu Syaban? Malam 15 Hari Jelang Ramadhan, Penjelasan Berdasarkan Hadits Nabi

Baca juga: Allahumma Atiq Riqabana Wa Riqaba Abaaina, Doa Menghapus Nama kita dan Orangtua dari Ahli Neraka

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved