Majikan di Jakarta Aniaya 5 ART

Kondisi 5 ART Nekat Panjat Pagar Kawat Kabur dari Siksaan Majikan di Jaktim, Alami Luka-luka

Kondisi lima asisten rumah tangga (ART) disiksa oleh majikan di Jatinegara, Jakarta Timur hingga alami luka-luka.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunjakarta.com
Kondisi lima asisten rumah tangga (ART) disiksa oleh majikan di Jatinegara, Jakarta Timur hingga alami luka-luka. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi lima asisten rumah tangga (ART) disiksa oleh majikan di Jatinegara, Jakarta Timur hingga alami luka-luka.

Seperti diketahui, aksi lima ART yang nekat panjat pagar kawat lantaran tak tahan disiksa majikan tengah viral dimedia sosial.

Selain disiksa, para korban mengaku dipaksa bekerja dengan waktu melebihi jam kerja umumnya.

Kini terungkap kondisi ART yang berhasil selamatkan diri panjat pagar kawat majikan.

Menurut Vina saksi mata, kelima korban berhasil melarikan diri dari rumah majikannya dengan cara memanjat dari tembok belakang rumah, menaiki genteng, lalu memanjat pagar setinggi dua meter.

Kelima korban dalam keadaan ketakutan bahkan menangis saat berupaya memanjat pagar dengan tinggi lebih kurang dua meter yang kondisinya dipasangi kawat berduri.

Namun karena kondisi pagar dipasangi kawat berduri serta pecahan kaca, dua orang korban yang merupakan ART mengalami luka pada bagian tangan, kaki, dan kepala.

"Tiga perempuan yang lainnya pas turun itu saya tanya ‘Neng kenapa?’ kata dia 'Saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu. Salah satunya ada yang disuruh pukul kepalanya sendiri kalau sudah bunyi baru boleh berhenti. Mereka ada yang kerja (selama) dua bulan, satu bulan, dan tiga hari," jelas Vina.

Baca juga: Penyebab 5 ART Disiksa Majikan hingga Tubuh Disetrika, Kini Laporkan Majikan

Mereka lalu dibawa warga sekitar ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara tiga korban lainnya, dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan agar mereka dapat mendapatkan perlindungan.

Selain itu, diharap kasus dugaan penganiayaan dilakukan dapat diusut tuntas aparat berwenang.

"Sekira pukul 04.00 WIB ketiga korban langsung saya bawa ke Polres Metro Jakarta Timur," pungkas Vina.

Saat ini laporan dugaan penganiayaan terhadap lima ART itu sudah diterima oleh Polres Metro Jakarta Timur.

Nasib 5 ART di Jaktim Disiksa Majikan, Kabur Usai Dipaksa Kerja Tanpa Henti dan Tak Digaji
Nasib 5 ART di Jaktim Disiksa Majikan, Kabur Usai Dipaksa Kerja Tanpa Henti dan Tak Digaji (Tribunjakarta.com)

Dipaksa Kerja Larut Malam

Selain itu, kelima ART mengaku dipaksa bekerja hingga dini hari di rumah majikan mereka setiap hari.

"Saya tanya sistem kerja seperti apa, kata dia (korban) kerja dari pagi kadang sampai jam 22.00 WIB, kadang sampai jam 02.00 WIB, bahkan sampai jam 04.00 WIB," kata Vina menjelaskan di Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Sosok Majikan Siksa 5 ART di Jaktim, Seorang Wanita Diduga Punya Klinik

Mirisnya dengan jam kerja yang jauh melebihi aturan umumnya itu, para korban yang seluruhnya merupakan perempuan asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu juga tidak diperlakukan dengan baik.

Mereka mengaku kerap telat diberi makan oleh majikannya.

Terungkap penyebab lima asisten rumah tangga (ART) disiksa oleh majikan di Jatinegara, Jakarta Timur hingga alami luka-luka.
Terungkap penyebab lima asisten rumah tangga (ART) disiksa oleh majikan di Jatinegara, Jakarta Timur hingga alami luka-luka. (TribunJakarta.com)

Selama bekerja, para korban juga menyebut belum pernah mendapat bayaran Rp1,8 juta yang dijanjikan pihak penyalur kerja dan majikan.

"Saya tanya katanya dijanjikan gaji Rp1,8 juta. Tapi praktiknya sampai hari ini mereka belum pernah terima gaji. Ada yang sudah kerja dua bulan, satu bulan. Mereka dibawa penyalur," ujarnya.

Baca juga: Nasib 5 ART di Jaktim Disiksa Majikan, Gaji Tak Dibayar, Pilih Kabur karena Tak Tahan Disiksa

Masih merujuk keterangan korban, Vina mengatakan para PRT itu sempat berupaya menghubungi yayasan penyalur yang membawa mereka bekerja sebelum melarikan diri.

Sementara kondisi rumah tempat korban bekerja, selalu dalam keadaan terkunci dan diawasi secara ketat menggunakan kamera pengawas.

Keberadaan anjing peliharaan majikan korban yang selalu menyalak ketika para korban hendak melarikan diri dari rumah, membuat korban tidak dapat berbuat banyak.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved