Viral Youtuber Laurend Hutagalung Cekcok dengan Ojol di Bogor Usai Tegur Lawan Arus

"Sementara kelompok youtuber ini juga beberapa diantaranya ada yang tidak melengkapi kendaraannya dengan spion dan memakai knalpot brong bahkan ada yang tidak pakai helm," tambahnya.

Kelompok youtuber pun memberikan penjelasan terkait peristiwa yang terjadi.

"Sedangkan dari pihak youtuber, ada oknum ojol 1-3 orang provokator. kita dari awal adem ayem dan damai humanis dari sore jam 5 sampa jam 7 malam buat edukasi lawan arah," bebernya.

"Jam 7 malam mulai ramai mereka oknum ojol nongkrong mantau dan puncaknya jam 7.45 malam ada provokator mancing-mancing.

Semua ada bukti vidio dan di postingan ini saya balik marah karena teman saya di intimadasi dengan bawa massa. padahal kami uda mau bubar tapi di intimadisi trus," sambungnya.

Seperti diketahui, kejadian tersebut bukan kali pertama dialami oleh Youtuber Laurend Hutagalung.

Pada Agustus 2023 lalu, Laurend juga sempat dikepung oleh massa ojol saat buat konten.

Saat itu, Laurend Hutagalung diamankan polisi lantaran terlibat keributan dengan massa ojek online (ojol) di depan warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Bukit Duri, Tebet pada Selasa (15/8/2023) malam sekitar pukul 20.50 WIB.

Warga, terutama dari kalangan ojek online (ojol), merasa geram lantaran Laurend membuat konten tentang imbauan kepada masyarakat agar tak melawan arus di Jalan Lapangan Ros.

Pemicu meledaknya ojek online hingga terjadi keributan lantaran Laurendra memberhentikan anak kecil yang melawan arus dengan nada tidak enak.

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," ujar salah satu warga bernama Ivan seperti dikutip TribunJakarta.com.

Karena hal itu, ribut-ribut antara Laurendra dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terelakkan.

Laurendra dan tim terpaksa melipir ke sebuah warung makan agar tak menjadi sasaran amukan massa.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar. Terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini," tambahnya.

Agar kejadian serupa tak lagi terulang, Ivan meminta sebaiknya agar content creator meminta izin terlebih dahulu sebelum membuat konten ke perangkat lingkungan setempat.