Arti Kata Bahasa Arab
Arti Muraqabah, Muraqabatullah Adalah, Pentingnya Merasa dalam Pengawasan Allah pada Setiap Keadaan
Muraqabatullah artinya : Suatu keadaan merasa selalu diawasi oleh Allah atas setiap tingkah laku dan ucapan, di setiap waktu dalam kehidupan.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Muraqabah, Muraqabatullah, pentingnya merasa dalam pengawasan Allah pada segala keadaan.
Muraqabah adalah kosa kata berasal dari bahasa Arab.
Muraqabah secara bahasa artinya = menjaga, mengawal, menanti, mengamati dan mengawasi.
Dikutip dari wikipedia, muraqabah adalah keadaan merasakan kehadiran Allah di dalam segala kondisi.
Atau dengan kata lain muraqabah adalah keadaan di mana kita merasa selalu ada dan diawasi oleh Allah atas tindak tanduk yang kita kerjakan.
Muroqabah adalah kesadaran diri seseorang yang berkeyakinan bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah SWT
Secara harfiah, muraqabah berarti kegiatan saling mengawasi.
Sedangkan dalam terminologi, muraqabah berarti menjaga kesadaran akan adanya pengawasan dari Allah dalam segala kondisi sehingga segala tindakan didasarkan atas hukum yang ditetapkan oleh Allah.
Muraqabah menjadi salah satu prinsip akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam.
Tujuan muraqabah agar kita manusia tunduk dan patuh kepada Allah dan merasa malu untuk berbuat dosa meskipun tidak dilihat oleh orang lain, karena Allah sedang mengawasi kita.
Muraqabatullah artinya : Suatu keadaan merasa selalu diawasi oleh Allah atas setiap tingkah laku dan ucapan, di setiap waktu dalam kehidupan.
Sehingga dengan kesadaran ini mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalil tentang Muraqabah
Dalil mengenai muraqabah adalah Alquran Surah Asy-Syu'ara ayat 218-219.
الَّذِيْ يَرٰىكَ حِيْنَ تَقُوْمُ – ٢١٨وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيْنَ – ٢١٩اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ – ٢٢٠
“Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan melihat pula perubahan gerak badanmu diantara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS.26:218-219).
Ayat ini menyebutkan bahwa Allah mengetahui setiap gerakan shalat yang dilakukan oleh hambaNya mulai dari berdiri hingga sujud. Ayat ini menyatakan bahwa Allah itu maha melihat.
Surah Al-Hadid ayat 4 menyebutkan bahwa Allah selalu bersama dengan para hambaNya dimanapun ia berada.
Kemampuan pengawasan Allah juga disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 5.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah dapat melihat segala hal yang tersembunyi di Bumi maupun di langit.
Penegasan kemampuan pengawasan Allah disebutkan pada Surah Al-Fajr ayat 14.
Terdapat dua tingkatan dari muraqabah. Tingkatan pertama adalah muraqabah kejujuran dan yang kedua adalah muraqabah kebenaran.
Muraqabah kejujuran adalah muraqabah yang dialami oleh orang-orang dengan keimanan yang benar sehingga selalu merasa dekat dengan Allah.
Mereka telah merasakan keagungan dan kebesaran dari Allah sehingga meyakini tidak dapat hilang dari pengawasan Allah.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh tubuhnya hanya bertujuan untuk ketaatan kepada Allah. Ibadah dilakukan atas dasar kebiasaan dan bukan lagi sebuah paksaan.
Sedangkan muraqabah kebenaran adalah tingkatan muraqabah yang dicapai oleh orang-orang yang wara'. Seluruh bagian dari dirinya telah terhubung dengan Allah, sehingga mereka meyakini telah melihat Allah dengan hati mereka.
Makna Muraqabah/muraqabatullah
Dengan memiliki muraqabah, diharapkan kita memiliki kesadaran yang lahir dari keimanan bahwa Allah dengan sifat ‘ilmu, bashar, dan sama’ (mengetahui, melihat dan mendengar)-Nya, mengetahui apa saja yang kita lakukan kapan saja dan di mana saja. Semua dalam pengawasan-Nya.
Rasulullah bersabda:
Muroqabah yang paling tinggi adalah kamu beribadah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu. Inilah yang dinamakan sikap Ihsan.
Makna muraqabah adalah terpatrinya perasaan keagungan Allah Azza wa Jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebesaran-Nya di kala sepi ataupun ramai. Kuatnya kebersamaan dengan Allah SWT dapat menumbuhkan sikap yang selalu berhati-hati dalam berbuat.
Mari kita merenungi sebuah kisah yang dituturkan oleh Abdullah bin Dinar sebagai motivasi bagi kita untuk menjadi orang yang merasa selalu diawasi oleh Allah SWT.
Abdullah bin Dinar berkata, “Pada suatu hari, aku pergi ke Makkah bersama Umar bin Khaththab. Di salah satu jalan, kami berhenti untuk istirahat, tiba-tiba salah seorang penggembala turun kepada kami dari gunung. Umar bin Khaththab bertanya kepada penggembala tersebut, ‘Hai penggembala, juallah seekor kambingmu kepada kami’.”
Penggembala tersebut berkata, “Kambing-kambing ini bukan milikku, tapi milik majikanku.’’ Umar bin Khaththab berkata, “Katakan saja kepada majikanmu bahwa kambingnya dimakan serigala.’’
Namun, penggembala yang budak tersebut berkata, “Kalau begitu, di mana Allah?”: أَيْنَ اللهُ ؟
Umar bin Khaththab menangis, kemudian ia pergi ke majikan penggembala tersebut, lalu membeli budak tersebut dan memerdekakannya.”
Selalu tertanam…Allah selalu mengawasi.
Bila muraqabah ini terus menerus ada dalam diri kita, insya allah akan lahir pribadi-pribadi berakhlak mulia.
Pengendalian diri melalui muraqabah dan muraqabatullah akan mampu menciptakan tatanan masyarakat yang aman tentram (betul-betul terkendali).
Itulah arti Muraqabah, Muraqabatullah, pentingnya merasa dalam pengawasan Allah pada segala keadaan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Lantunan Doa Setelah Sholat Taubat Lengkap tulisan Arab, Latin dan Artinya Mudah Diamalkan
Baca juga: Arti Al-Alim, Al-Khabir, As-Sami, dan Al-Basir dan Cara Mengimaninya dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca juga: Arti Walikulli Ummatin Ajalun, Bacaan Surat Al Araf ayat 34, Bila Ajal Datang tidak Bisa Ditunda
Baca juga: Arti Allahumma La tusallith Alaina, Doa Sebelum Nyoblos Surat Suara, Awali Bismillah dan Istighfar
Muraqabah adalah
Muraqabah artinya adalah
muraqabatullah artinya
muraqabatullah adalah merasa dekat dengan allah
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
dalil tentang muraqabah
tujuan muraqabah
Arti Shollu Alan Nabi Muhammad, Sholli Alan Nabi dan Cara Menjawabnya, Seruan untuk Bersholawat |
![]() |
---|
Arti Laulaka Lama Khalaqtul Aflak, Hadits tentang Nabi Muhammad Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta |
![]() |
---|
Arti Laqad Kana Lakum Fi Rasulillahi Uswatun Hasanatul Liman Kana Yarjullah, Surat AL Ahzab Ayat 21 |
![]() |
---|
Arti Rabbana Atmim Lana Nurona Waghfirlana, Kutipan Surat At Tahrim ayat 8, Doa untuk Menjaga Anak |
![]() |
---|
Arti Sholawat Penutup Doa, Washalallahu Ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Wa Shahbihi Wasallam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.