Anak Bunuh Ibu di Boyolali
Sosok Supriyadi Tega Bunuh Ibu Kandungnya di Boyolali, Dipukuli Dengan Batu, Disebut Sering Mengamuk
Inilah sosok anak di Boyolali yang tega membunuh ibu kandungnya dipukuli dengan batu.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok anak di Boyolali yang tega membunuh ibu kandungnya dipukuli dengan batu.
Diketahui, peristiwa ini terjadi di Dukuh Randualas, RT 02 RW 01, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Kasus ini terungkap berawal dari temuan jenazah korban di kebun belakang rumah pada Minggu (11/2/2024).
Jasadnya pertama kali ditemukan adik korban, Siti Maryati yang hendak memberi pakan sapi miliknya.
Ketika dia hendak mengambil pakan sapi di kebun belakang rumah.
Siti menemukan kakaknya, Trinem tidak bernyawa.
Sosok anak kandung yang tega membunuh ibu kandungnya ini pun jadi sorotan publik.
Lantas siapakah sosoknya ?

Pelaku bernama Supriyadi yang berusia 27 tahun.
Supriyadi telah diamankan ke Polsek Klego kemudian dibawa ke RSJ untuk diperiksakan kondisi kejiwaannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di RSJ, Supriyadi ternyata mengalami gangguan jiwa sekitar 4 tahun.
"Menurut keterangan warga sekitar,
yang bersangkutan ini telah mengalami gangguan jiwa sejak sekitar 4 tahun lalu.
Kartu berobat di RSJ juga ada," kata Kapolsek Klego, Iptu Utomo. Dikutip dari TribunSolo.com, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Saat Supriyadi Diduga Tega Membunuh Ibunya di Boyolali, Dipukuli Dengan Batu
Supriyadi diduga kuat sebagai pelaku utama atas tewasnya ibu kandungnya itu.
Pasalnya, saat diamankan ada bercak darah pada kaki dan jari Supriyadi.
Apalagi, menurut keterangan saksi yang dimintai keterangan, teruga pelaku saat kambuh kerap melakukan hal serupa.
Hanya saja, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari Supriyadi.
"Belum bisa diajak komunikasi lah," kata Utomo.
Baca juga: Pengakuan Yudha Arfandi, Sengaja Benamkan Dante 12 Kali ke Kolam Renang, Alibinya Latih Pernapasan
Selain telah mengamankan terduga pelaku, pihaknya juga sudah mengamankan dua barang bukti.
"Untuk barang bukti yang kita amankan, ada batu dan sandal yang terdapat bercak darah korban," tambahnya.
Selain itu, Polisi juga membawa jenazah Korban Trinem (65) dibawa ke RS Moewardi Solo.
Itu untuk melakukan autopsi pada jenazah korban.

Kronologi
Awal mula kasus ini terungkap adalah saat adik korban, Siti Maryati hendak memberi pakan sapi miliknya.
Dia hendak mengambil pakan sapi di kebun belakang rumah.
Namun, malah menemukan kakaknya, Trinem tidak bernyawa.
Hal ini dibenarkan oleh tetangga korban, Mustofa (37).
Melihat kondisi Trinem yang bersimbah darah, Siti berteriak.
Warga yang mendengar teriakan itu lalu mendekat ke lokasi kejadian.
Siti Maryati menduga bahwa kakaknya tewas di tangan anaknya yang menderita gangguan jiwa.

"Trinem dipateni anak'e.
Trinem dipateni Supri (Trinem dibunuh Anaknya, Trinem dibunuh Supri)," kata Mustofa menirukan jeritan adik korban dikutip dari TribunSolo.com
Warga yang datang ke lokasi melihat ada batu yang tertempel bercak darah.
"Darahnya sudah terlihat kering.
Di dekat lokasi juga ada batu yang juga terlihat ada darahnya," tambahnya.
Dia mengaku tak mengetahui secara pasti waktu kejadiannya.
Hanya saja, jika dilihat dari kondisi korban, diperkirakan korban meninggal dunia sudah sejak Sabtu malam.
"Anaknya ini memang kerap ngamuk (menganiaya ibunya)," pungkas Mustofa.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.