Seputar Islam

Naskah Khutbah Jumat 2 Februari 2024, Bertemakan Harlah NU Ke-101 Penuh Khidmat, Beserta File PDF

Berikut ini merupakan contoh naskah khutbah Jum'at edisi 2 Februari 2024 bertemaka Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) yang ke-101 tahun, penuh khi

|
Tribunsumsel.com
Naskah Khutbah Jumat 2 Februari 2024, Bertemakan Harlah NU Ke-101 Penuh Khdimat, Beserta File PDF 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini merupakan contoh naskah khutbah Jum'at edisi 2 Februari 2024 bertemaka Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) yang ke-101 tahun, penuh khidmat dan menyentuh hati, tersedia pula dalam format PDF yang bisa diunduh melalui tautan dibawah ini.

**

Khutbah Jumat:

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ السَّلَامِ الْمُؤْمِنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِ كُلِّ مُسْلِمٍ مُؤْمِنٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَكُلِّ تَقِيٍّ مُؤْمِنٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (التوبة: ١١٩)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Kaum Muslimin rahimakumullah, hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-101 yang jatuh pada hari Rabu, 20 Rajab 1445 H atau 31 Januari 2024 kemarin, dengan kesempatan yang mulia ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: “Rajab, NU, dan Aswaja”.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Seperti kita ketahui bersama bahwa Nahdlatul Ulama atau NU adalah organisasi sosial keagamaan Islam yang didirikan oleh para ulama pondok pesantren di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926.

NU bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan dan sosial. NU berpedoman kepada Al-Qur’an, hadits, ijma’ dan qiyas. Dalam AD & ART-nya, secara tegas dinyatakan bahwa NU berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), dalam bidang aqidah mengikuti mazhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi; dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hanbali); dan dalam bidang tasawuf mengikuti mazhab Imam al-Junaid al-Baghdadi dan Abu Hamid al-Ghazali. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, NU berasas kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Sedangkan tujuan didirikannya Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah wal Jama’ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Latar belakang didirikannya NU bermula ketika Makkah dan Madinah pada saat itu dikuasai oleh orang-orang Wahhabi. Mereka ingin mengebiri kemerdekaan bermazhab dengan menerapkan asas tunggal mazhab Wahhabi di wilayah Hijaz (Arab Saudi). Apalagi disusul kabar rencana pemberangusan situs-situs warisan peradaban Islam, termasuk makam Rasulullah.

Mendengar informasi itu, para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dari berbagai belahan dunia melancarkan protes keras. Termasuk para ulama Ahlussunnah dari Indonesia. Ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dari berbagai pondok pesantren di Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas perubahan ajaran di dua kota suci tersebut.

Dari pertemuan itu lahirlah panita Komite Hijaz yang diberi mandat untuk menghadap raja Ibnu Sa’ud guna menyampaikan masukan dari ulama-ulama Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved