Arti Kata Bahasa Arab

Istidraj Artinya Salah Satu Keadaan Manusia yang Melenakan dan Jauh dari Allah Disebut dalam Alquran

jabatan tinggi, harta banyak, tidak sedikit kaum muslimin yang terlena serta tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kondisi Istidraj ini.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel
Istidraj Artinya Salah Satu Keadaan Manusia yang Melenakan dan Jauh dari Allah Disebut dalam Alquran 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Istidraj Artinya Salah Satu Keadaan Manusia yang Melenakan dan Jauh dari Allah Disebut dalam Alquran.

Istidraj adalah kosa kata berasal dari bahasa Arab.

Istidraj adalah sebuah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada ujian yang diberikan Allah SWT kepada umatnya. 


Adapun istidraj juga dapat bermakna sebagai sebuah “hukuman” yang diberikan Allah SWT secara berangsur-angsur kepada hamba-Nya.

Hukuman itu bisa diberikannya jabatan atau harta yang melimpah yang nantinya akan mengantarkannya pada malapetaka yang lebih besar.

Robi Afrizan Saputra dalam bukunya yang berjudul Masya Allah, Hidupmu Luar Biasa, mendefinisikan bahwa istidraj adalah kondisi di mana manusia mempunyai harta atau kenikmatan yang berlimpah, namun ia semakin jauh dan bermaksiat kepada Allah SWT.

 

Istidraj dalam Alquran

Dikutip dari laman nu.ir.id,  Istidraj ada dalam Alquran.

Surat Al-Qalam Ayat 44

فَذَرْنِى وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Fa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya'lamụn

Artinya:

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.

 

Ayat tersebut menegaskan bahwa umat manusia tidak akan ada yang tahu dari mana hukuman Allah SWT diberikan.


Kata yang berkaitan dengan Istidraj juga terdapat dalam Al Quran surat Al An Am ayat 44.

Surat Al-An’am Ayat 44

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

Arab-Latin:

 Fa lammā nasụ mā żukkirụ bihī fataḥnā 'alaihim abwāba kulli syaī`, ḥattā iżā fariḥụ bimā ụtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisụn

Artinya: 

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

Kondisi demikian tentunya sangat tidak diinginkan serta dihindari bagi umat muslim.

Namun tidak sedikit kaum muslimin yang terlena serta tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kondisi Istidraj ini.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Allah Ta’ala berfirman,

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)

Ciri-ciri Istidraj

Bila kita mendapati diri jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepada kita.

Selain itu rezeki berlimpah yang didapatkan juga merupakan ujian dari Allah SWT.

Ciri lainnya bahwa kita sedang mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan.

Adapun ketenangan yang dimaksud adalah merasa baik-baik saja dan tidak bersalah atas kenikmatan yang Allah SWT berikan, sehingga tidak mengerjakan ibadah kepada Nya.

Itulah Istidraj Artinya Salah Satu Keadaan Manusia yang Melenakan dan Jauh dari Allah Disebut dalam Alquran.

Baca juga: Arti Almarhum dan Almarhumah, Istilah dalam Menyebut Orang yang Meninggal, Ternyata Mengandung Doa

Baca juga: Beda Arti dan Penggunaan Kata Rahimahullah dan Rahimakumullah Berikut Contoh Kalimat, Kalimat Doa

Baca juga: Arti Alhamdulillah, Masyaallah Tabarakallah, Cara Menjawabnya dan Waktu yang Tepat Menggunakannya

Baca juga: Arti Radhiyallahu Anhu, Radhiyallahu Anha, Radhiyallahu Anhum, Ucapan Doa Semoga Allah Meridhoinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved