Klarifikasi Kartika Putri Usai Heboh Tantang 3 Paslon Capres Mengaji, Ngaku Videonya Banyak Dipotong

TRIBUNSUMSEL.COM- Kartika Putri kembali buka suara usai videonya meminta tiga paslon Capres dan Cawapres tes mengaji.

Adapun hal ini dikarenakan Kartika Putri merasa tidak puas hanya mendengar para pasangan (Paslon) beradu argumen tentang visi dan misi mereka ke depannya.

Menurutnya, dengan Capres yang pandai mengaji dapat berpotensi sebaagi pribadi yang bijaksana, amanah dan berhati lembut sebagao pemimpin.

Baca juga: Heboh Kartika Putri Tantang 3 Paslon Capres-Cawapres Mengaji, Ngaku Tak Puas Cuma Debat: Biar Amanah

Namun, permintaan Kartika Putri ini justru menuai cemoohan dan hujatan dari warganet.

Pasalnya, menurut warganet, pintar mengaji bukan tolak ukur sifat seseorang.

Banyak yang menyebut usulan Kartika Putri itu konyol, lantaran negara Indonesia memiliki lima agama yang diakui.

Atas kehebohan ini, Kartika Putri lantas membuat video klarifikasi guna meluruskan pernyataanya itu.

Melalui unggahan insta storynya, istri Habib Usman Bin Yahya ini mengaku terinspirasi dari Presiden Turki.

"Assalamualaikum, aku mau sedikit, bukan klarifikasi sih cuma mau menjelaskan aja soal video aku yang beredar yang aku bilang calon paslon itu ngaji,

Awalnya itu adalah aku ngeliat salah satu presiden Turki itu ngaji suaranya Masha Allah tabarakaAllah banget, ini kan kebetulan banget qadarallah semua paslon adalah seorang muslim dan negara kita kan semua mayoritas nomor 1 muslim terbesar di dunia," ungkapnya, pada Selasa, (23/1/2024).

Baca juga: Alasan Kartika Putri Tantang 3 Paslon Capres-Cawapres Mengaji, Klaim yang Suara Merdu Bisa Memimpin

Menurutnya, tak ada yang salah jika ia hanya ingin mendengar para paslon Capres dan Cawapres mengaji.

Disisi lain, Karput menyayangkan ada oknum yang memotong video aslinya meminta para Capres dan Cawapres mengaji saat siaran langsung.

"Tiba-tiba video live aku tuh ada yang record dan akhirnya viral dipotong-potong juga, dan lucunya banyak yang komen ya Allah kayak alergi denger kata 'ngaji'," ucap Kartika Putri.

Kartika juga sepakat bahwa negara Indonesia tidak semuanya beragama muslim.

Namun, ketiga paslon Capres dan Cawapres itu tidak ada yang non muslim, sehingga menurutnya wajar jika meminta untuk mengaji.

Hal ini guna tidak mengundang prasangka buruk.

"Betul ini negara beraneka ragam agama, dan kebetulan semua calon presiden kita itu 66nya islam, kecuali ada salah satu yang beda agama, saya nyuruh ngaji baru saya gak waras,

"saya gak tahu kenapa kayak panas banget, mungkin banyak yang menilai dan berpendapat, jangan-jangan paslon dukungannya gak bisa ngaji mangkanya panik, jadi kita berprasangka gak baik," ujarnya.

Kartika Putri pun meminta agar para masyarakat mengagung-agungkan paslon capres yang didukung.

"Aku tuh justru bingung banget sama yang mendukung mati-matian gitu, jadinya aku suudzon, ciee dijanjiin apasih sampai segitunya banget dibela, emak bukan bapak bukan keluarga bukan, bela sampai ngehujat orang sampai lupa akal, akhlak, gak usah ngoyo, semua itu udah Allah tentuin, udah tinggal ikhtiar aja," kata Kartika Putri.

"Jadi sekali lagi yang menyebarkan fitnah tolong jangan berlebihan lah, kita lebih baik bersaing dengan cerdas dan adab," tandasnya.

Baca juga: Dituding Bohong, Luker Feller Tunjukkan Bukti Digaji Rp50 Juta per Bulan Jadi Manager Remote di AS

Sebelumnya, artis Kartika Putri mendadak jadi sorotan usai menyinggung soal paslon Capres dan Cawapres.

Kartika Putri menantang agar ketiga paslon Capres dan Cawapres bisa mengaji.

Dia menganggap capres-cawapres yang merdu melantunkan ayat-ayat Alquran pantas dipilih.

"Jujur, aku kepengin sebenarnya denger capres-capres pada ngaji, yang mana suaranya merdu itu yang kita pilih. Karena berarti sudah sering baca Alquran.

Orang yang biasa baca Alquran insya Allah bijaksana, insya Allah amanah, hatinya lembut, enggak keras," ujar Kartika Putri melalui unggahan Instagramnya.

Lebih lanjut, Kartika Putri lantas mengajak para Capres membuktikan kemampuan mereka dalam urusan agama.

Mengingat, ketiga paslon Capres tersebut merupakan seorang muslim.

Oleh sebab itu, salah satu kriteria menjadi pemimpin yang baik adalah pintar mengaji.

"Insya Allah akan memikirkan rakyat, takut sama Allah, mau ngelakuin hal-hal zalim dijaga sama Allah.

Kartika Putri mengaku tidak puas jika para paslon capres hanya beradu argumen tentang visi dan misi mereka untuk kedepannya.

Boleh enggak, enggak usah debat doang? Kan Muslim semua itu calon-calonnya, ngaji, boleh enggak?" seloro Kartika Putri menantang.

"Ya pengen aja gitu, yang namanya pemimpin kan harus bisa jadi imam. Itu yang namanya pemimpin," tambahnya.

Baca berita lainya di google news