Berita Viral
Alasan Kepsek Pecat Guru Honorer di Bima Lewat WA Gegara Lulusan D2 Ternyata Verawati Tak Masuk
Terungkap alasan Kepala SD Inpres Kalo di Desa Pai, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pecat guru honorer lewat via WhatsApp.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan Kepala SD Inpres Kalo di Desa Pai, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pecat guru honorer lewat via WhatsApp.
Diketahui, tengah viral dimedia sosial curhatan seorang guru honorer dipecat tidak hormat lewat WA gegara hanya lulusan D2.
Menanggapi hal itu, Kepala SD Inpres Kalo Desa Pai, Jahara Jainudin akhirnya buka suara.
Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/1/2024) Kepala SD Inpres Kalo Desa Pai, Jahara Jainudin membenarkan bahwa dirinya sudah mengirim surat pemberitahuan pemecatan kepada Verawati melalui pesan WhatsApp.
Adapun langkah itu diambil karena Verawati saat itu tidak masuk sekolah.
Sementara menyangkut keputusan pemecatan, lanjutnya, itu merupakan hasil rapat koordinasi bersama Dikbudpora Kabupaten Bima.

Kendati begitu, dalam pertemuan itu diputuskan Verawati harus dipindah ke UPT Dikpora Wera sebagai operator karena ijazah tak memenuhi syarat sebagai seorang guru.
"Memang itu tindak lanjut dari hasil rapat dengan Dikbudpora. Saya kirim pesan karena tidak ada satupun guru di sekolah," kata Jahara saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu.
Baca juga: Sosok Verawati Guru Honorer di Bima Dipecat Lewat WA oleh Kepsek Dilarang Ngajar Gegara Lulusan D2
Curhat Guru Honorer
Sebelumnya, diceritakan Vera, pesan pemecatan itu diterimanya saat ia mau berangkat ke sekolah mengajar.
Ia mengaku dipecat oleh Kepala Sekolah pada Jumat (18/1/2024) kemarin karena hanya lulusan D2.
Padahal ia sudah mengabdi di sekolah tersebut selama 18 tahun.
"Pesan WA dari kepsek saya terima Jumat kemarin saat mau berangkat mengajar," kata Verawati saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/1/2024).
Kendati begitu, pihak sekolah menyarankannya untuk pindah sebagai operator di UPT Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora) Kecamatan Wera, tempat yang disebut sesuai dengan ijazah yang dimiliki ibu tiga anak tersebut.
"Tidak ada informasi awal, saya tiba-tiba saja dilarang mengajar di sekolah karena alasan ijazah D2," jelas Vera.
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Kejamnya Paman Bunuh Keponakan di Depan Ibu di Bangkalan, Berawal Cari Istri, Sempat Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Nasib Simpatri, Pria yang Nyamar Jadi Perempuan, Jelang Ijab Kabul Identitasnya Terbongkar |
![]() |
---|
Warga Ngamuk, Ada Pria Nyamar jadi Pengantin Wanita di Pinrang, Terbongkar saat Dipaksa Buka Cadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.