Berita Viral
Sibuk Mengemis, Baliah 'A Kasihan A' Disebut Tak Pernah Rawat Anaknya : Cuma Dikasih Jajan
Terkuak fakta pilu yang dilakukan Baliah pengemis A kasian A tak pernah merawat anaknya, ternyata lebih sering bekerja untuk kasih uang jajan..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Baliah, pengemis yang terkenal dengan kalimat 'A Kasihan A' terus menjadi sorotan.
Kehidupan dan keluarganyapun dikuliti.
Muncul dugaan Baliah tak pernah merawat anaknya sejak kecil.
Baca juga: Keinginan Baliah Pengemis A Kasian A Penjarakan Suami Karena Uang Selalu Dirampas, Dipaksa Mengemis
Bukan tanpa sebab, Baliah jarang mengurus anaknya lantaran lebih sering bekerja sebagai pengemis.

Alhasil, anak Baliah dan Ropik, Fitri (11) tak pernah diasuh kedua orangtuanya sejak bayi.
Awalnya Fitri diasuh sang nenek yang sangat ia sayangi.
Namun nahas, saat usianya baru menginjak dua tahun, Fitri ditinggal sang nenek untuk selamanya.
Setelahnya, Fitri pun diasuh oleh sang kakek yang sudah tua renta.
Kakek Fitri itulah yang pada akhirnya mengurai kisah pilu soal keluarga Baldiah.
Ayah mertua Baliah mengakui bahwa ia dan almarhumah istrinya lah yang selama ini merawat anak Baldiah, Fitri.
Sementara Baldiah selama ini tidak pernah mengurus anaknya.
Bahkan hingga kini Fitri duduk di kelas 5 SD, segala kebutuhan Fitri pun dipenuhi sang kakek.
"Anaknya itu dari kecil dirawat sama mbahnya, ibunya (Baldiah) enggak merawat. Sampai sekarang juga cuma kasih jajan untuk beli pakaian, buku. Tapi kalau merawat mah enggak," pungkas ayah mertua Baldiah dalam Youtube Faisal Soh, Rabu (17/1/2024).
Bahkan untuk memandikan Fitri pun yang melakukannya bukan Baliah melainkan sang mertua.
"Gantiin baju (anak), mandiin, buat sekolah (Fitri)," kata mertua Baldiah.
"Siapa yang melakukan itu?" tanya Faisal Soh.
"Bapak sama ibu (mertua Baldiah)," ujar mertua Baldiah.
Namun diakui sang mertua, Baldiah mengemis guna memberikan jajan ke anak tunggalnya.
Sementara suami Baldiah, Ropik selama ini hanya bekerja sebagai buruh suruhan dengan gaji tak seberapa.
Diungkap mertua Baldiah, Ropik sejak kecil memang sudah mengalami keterbatasan.
"Ropik ini kena penyakit waktu umur 2 tahun, waktu bayi sampai umur 10 tahun. Jadi dia panas step," kata mertua Baldiah.
Baca juga: Alasan Siswi SMK di Maneje Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Terinci Banyak Kebutuhan
Baca juga: Klarifikasi Renata Fadhea Wanita Datangi Pernikahan Suami Saat Usia 9 Tahun, Bantah Jadi Pelakor
Karenanya, mertua Baldiah pun membantah dengan tegas isu Ropik melakukan KDRT kepada istrinya.
Diungkap mertua Baldiah, anaknya selama ini tidak pernah kasar kepada orang.
Adapun aksi memukul dan melempar barang serta mencolek adalah cara Ropik berkomunikasi dengan orang lain karena keterbatasan yang ia miliki.
"Memang ini (Ropik) karakternya gini, kalau ketemu sama orang udah kenal gini (mukul), perempuannya (Baldiah) enggak ngerti," kata kakak Ropik.
"Oh salah tangkap," imbuh Faisal Soh.
"Kalau pulang dari masjid, biasanya mau salaman, tahu-tahu gitu (ditepuk tangan orang)," pungkas kakak Ropik.
"Oh jadi enggak bisa bicara jadi gitu sama orang. Misal kalau dipanggil enggak nengok, dia (Ropik) lempar batu gitu, jadi susah (berkomunikasi)," jelas Faisal Soh.
Baliah Tepis Isu di KDRT Suami
Disisi lain, Baliah kini menepis isu sering di KDRT suaminya.
Kepada Youtuber Willie Salim, pengemis paruh baya ini sempat menangis curhat mengaku disiksa dan disuruh mengemis oleh suaminya.
Namun kemudian Baliah mengaku tidak pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya penyandang tuna rungu itu.

Faktanya, Baldiah dan suaminya saling menyayangi.
Hal itu diungkapnya saat TikToker Donny Ramadhan yang datang langsung ke rumah Baliah.
Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Ia biasa mengemis di kawasan Gunung Salak Endah.
Terkait masalah KDRT yang diungkap Baldiah, keluarga memastikan hal itu tidak benar.
Menurut keluarganya, Ropik tak pernah memaksa Baliah untuk mengemis.
"Nggak ada kata suruh gak ada kekerasan sama sekali," kata keluarga Baliah.
"Untung ngomong aja susah," sambungnya.
Baca juga: Sosok Guru di Prabumulih Viral Paksa Murid Berinfaq, Rekam Siswa Tak Beri Sumbangan Hingga Malu
Baca juga: Reaksi Baliah Pengemis "A Kasian A" di Bogor Viral hingga jadi Bahan Olokan, Fokus Hidupi Keluarga
Bahkan Ropik juga tak pernah melakukan KDRT pada istrinya.
Menurut Baldiah, uang itu tidak cukup untuk kebutuhan makan dan sekolah anaknya sehari-hari.
Keluarga pun mengaku sudah sering meminta Baliah untuk tidak mengemis di curug.
"Tapi kekeuh bibinya," kata keluarganya yang lain.
Oleh sebab itu keluarga pun mengaku tak bisa melarang penuh karena mereka juga butuh untuk sehari-hari.
"Karena kita juga kan nggak bisa ngasih 100 persen ke dia istilahnya," jelas keluarga.

Sebab diketahui kalau pengemis a kasian a itu juga sebenarnya memiliki kekurangan.
Baliah bisa berkomunikasi dengan orang, namun bahasanya agak sulit dipahami.
Sehingga apa yang dikatakannya soal sang suami itu tidak benar-benar ia rasakan.
"Kita lihat saja bahwa ngomong juga susah," jelas keluarga lagi.
Bahkan di depan banyak orang, Baliah mengaku kalau ia sangat menyayangi suaminya.
"Sayang ibu sayang," katanya sambil merangkul sang suami.
Pun dengan suaminya, meski tak bisa mendengar dan bicara, ia langsung spontan merangkul istrinya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Berita viral
Baliah Pengemis A Kasian A
A Kasihan A
Baliah Pengemis di Bogor
Baliah Pengemis
Baliah
Tribunsumsel.com
VIDEO Tampang Heni Mulyani Kades di Sukabumi Tersenyum Lebar Jadi Tersangka Korupsi & Jual Posyandu |
![]() |
---|
Penyebab Istri dan Anak Dokter Hafid Meninggal hingga Sang Dokter Hidup di Kolong Jembatan |
![]() |
---|
Nasib 4 Opang di Tangerang yang Paksa Ibu dan Bayi Turun dari Taksi Online, Terancam Hukuman Berat |
![]() |
---|
Alasan dokter Hafid Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Hidup Sederhana, Ditinggal Istri dan Anak |
![]() |
---|
Pengakuan Syahrama Bunuh Sevi Driver Ojol Wanita, Ngaku Habisi Sendiri, Residivis Pembunuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.