Berita Viral

Pengemis A Kasian A Kini Ngaku Tak Pernah Alami KDRT, Padahal Sempat Nangis Ngaku Disiksa Suaminya

Sempat menangis curhat mengaku disiksa dan disuruh mengemis oleh suaminya, kini Pengemis Baldiah ungkap sayang, kelurga sebut tak pernah ada kekerasan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tiktok/Donny Ramadhan/IG/williesalim
Sempat menangis curhat mengaku disiksa dan disuruh mengemis oleh suaminya, kini Pengemis Baldiah ungkap sayang, kelurga sebut tak pernah ada kekerasan 

TRIBUNSUMSEL.COM- Pengakuan Baldiah, pengemis yang viral mengucapkan 'Aa Kasihan A' kini berbeda setelah sebelumnya mengaku di-KDRT suami.

Kepada Youtuber Willie Salim, pengemis paruh baya ini sempat menangis curhat mengaku disiksa dan disuruh mengemis oleh suaminya.

Kini, pertanyataan tersebut seolah ditepis sendiri oleh Baliah.

Baca juga: Nasib Pilu Baliah Pengemis A Kasihan A Ternyata Disuruh Suami, Ngaku dapat KDRT & Uang Diambil

Baliah mengaku tidak pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya penyandang tuna rungu itu.

Faktanya, Baldiah dan suaminya saling menyayangi.

Hal itu diungkapnya saat TikToker Donny Ramadhan yang datang langsung ke rumah Baliah.

Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia biasa mengemis di kawasan Gunung Salak Endah.

Terkait masalah KDRT yang diungkap Baldiah, keluarga memastikan hal itu tidak benar.

Menurut keluarganya, Ropik tak pernah memaksa Baliah untuk mengemis.

"Nggak ada kata suruh gak ada kekerasan sama sekali," kata keluarga Baliah.

"Untung ngomong aja susah," sambungnya.

Baca juga: Sosok Ropik Suami Baliah Pengemis A Kasihan A di Gunung Viral, Susah Cari Uang Idap Tuna Rungu

Bahkan Ropik juga tak pernah melakukan KDRT pada istrinya.

Menurut Baldiah, uang itu tidak cukup untuk kebutuhan makan dan sekolah anaknya sehari-hari.

Keluarga pun mengaku sudah sering meminta Baliah untuk tidak mengemis di curug.

"Tapi kekeuh bibinya," kata keluarganya yang lain.

Bahkan keluarga pun mengaku tak bisa melarang penuh karena mereka juga butuh untuk sehari-hari.

"Karena kita juga kan nggak bisa ngasih 100 persen ke dia istilahnya," jelas keluarga.

Sebab diketahui kalau pengemis a kasian a itu juga sebenarnya memiliki kekurangan.

Baliah bisa berkomunikasi dengan orang, namun bahasanya agak sulit dipahami.

Sehingga apa yang dikatakannya soal sang suami itu tidak benar-benar ia rasakan.

"Kita lihat saja bahwa ngomong juga susah," jelas keluarga lagi.

Bahkan di depan banyak orang, Baliah mengaku kalau ia sangat menyayangi suaminya.

"Sayang ibu sayang," katanya sambil merangkul sang suami.

Pun dengan suaminya, meski tak bisa mendengar dan bicara, ia langsung spontan merangkul istrinya.

Keluarga Sedih Baliah Jadi Bahan Candaan

Pihak keluarga pun mengaku sedih setelah video Baldiah atau disapa Mbal ini viral saat mengemis jadi bahan bercandaan para pengguna jalan.

Pasalnya, mereka merasa kasian kepada anaknya jika ibunya dibully.

"Dari pihak keluarga juga jujur sangat sedih sekali kalau misalnya ada yang memparodikan kayak gitu, sedihnya karena kasian sama anaknya," ungkap salah satu keluarga Baldiah.

Disisi lain, mereka tidak mengizinkan Mbal untuk masuk TV setelah banyak tawaran.

"Bukan pengen tenar, kayak gini diwawancara di TV Uwa siap gak ke Jakarta jauh, keluarga juga gak ngizinin , buat tenar juga saya gak ngizinin buat apa?," tegas keluarga Baldiah.

Sementara Baldiah tampak lemas dan kemudian dibantu dipasangkan alat infus dari Donny Ramadhan.

Donny Ramadhan pun juga memberikan rezeki berupa sepatu untuk anak Baldiah dan Ropik untuk sekolah.

Pengakuan Baldiah Disiksa Suami

Baliah curhat mengaku sering mendapatkan penganiayaan dari suaminya.

Ia mengaku dipukul, kaki ditendang hingga uang hasil ngemisnya diambil oleh sang suami.

"Dimarahin suami, dipukul kepala, kakinya di tonjok ditendangi, uang saya diambil, kata Baliah, dalam video unggahan Instagram Willie Salim,

Wanita paruh baya ini juga mengatakan bahwa sang suami jahat dan pantas dipenjara.

"Iya jahat banget, dipenjarain aja," kata Baliah.

Baliah berharap agar suaminya segera taubat.

Sosok Ropik suami Baliah, pengemis yang tengah viral mengucapkan kalimat 'Aa Kasihan A' dan 'Teh Kasihan Teh' turut jadi sorotan publik.
Sosok Ropik suami Baliah, pengemis yang tengah viral mengucapkan kalimat 'Aa Kasihan A' dan 'Teh Kasihan Teh' turut jadi sorotan publik. (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Baliah mengaku jika suaminya tidak bekerja dan justru memaksanya untuk mengemis.

"Sebenarnya ibu nggak mau mengemis, tapi disuruh suami, suaminya gak kerja, gak ditidurin,” tambah Baliah.

Saat itu, Baliah mendapatkan uang Rp 5 juta dari seorang Youtuber sekaligus Selebgram Willie Salim.

Momen pemberian uang tersebut dibagikan oleh Willie Salim melalui unggahan Instagramnya usai bertemu langsung dengan Baliah di perjalanan menuju gunung Salak.

Diketahui, Baliah mengemis meminta belas kasihan dari pengguna jalan di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Willie Salim terlihat mendatangi langsung lokasi Baliah atau si pengemis viral di Kawasan Gunung Salak.

Pada kesempatan itu, Willie Salim mengajak Baliah berbincang.

Hingga dari obrolan tersebut terungkap kondisi sebenarnya dari Baliah.

Merasa ibu dengan keadaan Baliah, Willie sang konten kreator ingin mewujudkan keinginan pengemis tersebut.

Saat ditanya kembali oleh Willie, apa keinginan dari pengemis tersebut, Baliah menjawab bahwa dirinya hanya ingin rumah seharga 5 juta rupiah.

"Dalam tiga detik ibu sebutin apa yang ibu mau aku kabulin," kata Willie Salim pada Sabtu, (13/1/2024).

"Pengennya rumah," kata Baliah.

"Emang harga rumah berapa?" tanya Willie.

"Rp 5 juta," ucap Baliah. "Yakin? ini Rp 5 juta buat ibu," ujar Willie memberikan uang kepada Baliah.

Tangis Baliah pun pecah setelah menerima uang banyak dari Willie Salim.

"Ini dari mana uangnya?" tanya Baliah.

"Ini rejeki dari yang di atas," ujar Willie.

Meski terisak tangis, Baliah tetap dengan ciri khasnya kembali mengucapkan kalimat "Aa kasian Aa".

Sosok Suami Baliah

Dilansir dari TribunnewsBogor, Baliah ternyata warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamuijahan, Kabupaten Bogor.

Baliah tinggal bersama suaminya bernama Ropik dan satu anaknya yang kini duduk di bangku 5 SD.

Akan tetapi, sang suami memiliki kekurangan yakni mengidap tuna rungu, yang membuatnya susah bekerja.

Hal itulah yang membuat Baliah harus meminta-minta demi mencukupi kebutuhan anaknya.

"Gak bisa ngomong," kata Baliah saat didatangi TribunnewsBogor.com ke rumahnya di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Meski idap tuna rungu, Ropik tidak melakoni sebagai pengemis seperti istrinya.

"Gak kerja," terang Baliah.

Baliah bekerja demi membeli beras karena dia merupakan tulang punggung keluarganya.

Ketua RT setempat, Agus menyebut Baliah mendapat makanan lebih kerap dibagikan kepada tetangganya.

"Kalo pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi kesini," ungkapnya.

Terkait dengan gayanya meminta minta, Baliah mengaku itu merupakan inisiatifnya yang dilakukan secara terus-menerus.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut juga ternyata lantaran Baliah sedikit memiliki masalah komunikasi sama seperti sang suami.

Ia sedikit memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan hal itu pula diakui oleh orang-orang disekitar tempat tinggalnya.

Meski demikian, Baliah tetap bisa diajak berbincang dengan siapapun, namun jawaban yang dilontarkan acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami oleh lawan bicaranya.

Baliah mengatakan, dia mulai mengemis sejak pagi hingga sore hari di kawasan Wisata Gunung Bunder yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Sudah setahun lebih Baliah mengemis di tempat ini.

"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu. Kalau hari-hari biasa, keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Jumat (12/1/2024).

Penghasilan Sehari Rp100 ribu

Baliah mengaku, dalam sehari, penghasilannya mengemis mencapai Rp 100.000.

Namun, itu merupakan penghasilan kotor karena masih harus dipotong untuk biaya ojek.

Jarak dari rumahnya ke lokasi mengemis sekitar 30 menit.

"Ojek bolak balik Rp 60.000-Rp 70.000, jajan anak Rp 10.000, beli (voucer koin) WiFi Rp 4.000 (untuk anaknya), sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved