Inul Daratista Protes Sandiaga Uno Soal Pajak Hiburan 40 Persen Tak Mematikan, Sebut Kerugian Bisnis

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pedangdut Inul Daratista kini mengungkap protes kepada Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait klaim pajak hiburan dengan tarif tinggi.

Baca juga: Sosok Siti Wanita Ngaku Diminta Bayar Rp 11 Juta Pindahkan Tiang Listrik di Rumah, Terpaksa Ngutang

Inul Daratista menyinggung keputusan Sandiaga Uno soal klaim pajak hiburan dengan tarif tinggi lantaran akan berdampak kerugian pada bisnis dilansir dari akun instagram @inul.d, Jumat (12/1/2024).

Dalam unggahan tersebut Inul Daratista tak terima soal keputusan Sandiaga Uno soal klaim pajak hiburan dengan tarif tinggi.

Sandiaga Uno sendiri mematok tarif kenaikan pajak hiburan yang mencapai 40-75 persen.

Dalam pernyataanya, Sandiaga Uno berkata kenaikan sebesar itu tidak akan mematikan industri pariwisata Tanah Air.

Namun dengan tegas Inul Daratista memprotes hal tersebut.

Sebab ia menganggap jika kenaiakan pajak hiburan tersebut akan dibebankan kepada pemilik usaha yang bisa membuat pengunjung berkurang.

"Baca ini kok aku jadi heran yo, nggak mematikan gimana? 40-75 persen, hitungannya gimana?" tulis Inul dalam bahasa campuran Indonesia dan Jawa.

"Dibebankan ke customer (konsumen)? Wong tamu naik 10 ribu aja megap-megap, teriak-teriak!" sambungnya.

Baca juga: Eva Manurung Diduga Pamer Berondong Baru Usai Putus dengan Jordan Ali, Sebut Lebih Enak Dilihat

Baca juga: Reaksi Kakek Saat Cucu Menangis Pilu Lihat Ibu Dimakamkan, Mengira Sedang Sakit: Kok Dikubur?

Selain itu Inul Daratista menganggap jika Sandiaga Uno tak memikirkan nasib para pengusaha hiburan.

Ia merasa jika keputusan itu dapat mematikan bisnis hiburan para pengusaha.

"Hitungan dari mana kita bisa bayar pajak segini gedenya, Pak? @sandiuno. Bapak mah duitnya triliunan, nggak khawatir. Lha, kita bikin bisnis aja masih muter duitnya bank," ujarnya.

"Memajukan UMKM sih oke, tapi jangan membunuh pengusaha yang berusaha hidup untuk manusia-manusia yang hidupnya bergantung juga sama kita," lanjut Inul.

Tak hanya itu, Inul memberikan contoh kerugian yang dialaminya akibat pandemi COVID-19. Jumlah karyawannya dari 9 ribu turun jadi 5 ribu.