Kronologi Warga Ngaku Diminta Bayar Rp11 Juta untuk Pindahkan Tiang Listrik dari Rumahnya

TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang wanita, warga Desa Sukorejo, kecamatan Buduran, Sidoarjo mengadukan tindakan petugas PLN yang menarik tarif Rp 11 juta untuk memindahkankan tiang listrik.

Hal ini bermula usai warga tersebut mengajukan pemindahan tiang listrik yang berada tepat di pekarangan rumahnya.

Bersama pengacaranya, wanita tersebut membuat video pengakuan mengenai dirinya yang dimintai uang 11 juta oleh oknum guna memindahkan tiang listrik.

Baca juga: Viral Curhat Warga Ngaku Diminta Bayar Rp11 Juta untuk Pindahkan Tiang Listrik di Rumahnya

Ia ingin memindahkan tiang listrik itu karena posisinya sudah mengganggu terletak di halaman rumahnya yang tengah direnovasi.

Karena kondisi itu, Agung pun mengirimkan surat permohonan pemindahan tiang listrik ke PLN.

Namun pihak PLN memberikan balasan yang disertai dengan biaya pemindahan.

Pemilik akun menunjukkan surat dari PLN pada 7 Desember 2023 lalu.

Surat itu ditandatangani pihak PLN Sidoarjo.

Alih-alih menyelesaikan masalah, petugas justru meminta bayar Rp 16 juta.

Petugas dan warga itu pun sempat bernegosiasi dan diturunkan Rp 5 juta.

"Bayangan saya PLN itu datang untuk menyelesaikan masalah, ternyata masih nego, yang awalnya mita Rp16 juta mundur jadi Rp 6 juta, diajak ketemu malah diturunlkan Rp 5juta, sekarang kami dapat surat naik menjadi Rp11.044.522," kata Sholeh, dilansir dari Tiktok Sholehviral.

Baca juga: Detik-detik Petugas Damkar Depok Masuk ke Sumur 20 Meter Demi Cari iPhone 14 Warga yang Nyemplung

Dengan nominal sebesar itu, pemilik rumah mengaku tidak mampu membayarnya.

Bahkan, ia sampai rela mengutang kepada saudaranya.

"Kuat, apa mampu bayar Rp 11 juta?”, tanya Cak Sholeh pada kliennya.

"Nggak mampu itupun saya nawar Rp 5 juta, itu masih mau utang sama adik," tutur klien Cak Sholeh.

Tiang listrik ini, menurut klien Sholeh berada di halaman rumahnya sejak beberapa tahun silam.

Sementara dari pihak PLN sendiri tidak membayar sewa untuk menempatkan tiang listrik di tanah milik warga tersebut.

"Itu nggak pernah bayar atau nyewa ya enggak kok, tiba-tiba (saat mau minta dipindah) malah dia minta Rp 11 juta".

"Itu hitungannya darimana?", tegas Cak Sholeh lagi.

Dia mengaku heran dengan balasan dari PLN tersebut karena dirinya meminta pemindahan tiang listrik, tetapi malah dikenakan biaya di rumahnya sendiri.

Ia sangat menyayangkan tindakan tersebut. Karena hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab PLN.

"Begini, mestinya (pemindahan tiang PLN) itu menjadi tanggungjawab PLN, resiko PLN sebagai perusahaan bukan.

Tanahnya orang, dimana dia dulu (PLN) menancapkan tiang di tanah orang.

Ya, maka ketika orang itu pengen menggunakan tanah itu, ya tentunya harus tanggungjawab memindahkan, dia minta bukan mindah kudu bayar Rp 11 juta?", ungkapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN belum memberikan klarifikasinya.

Baca berita lainnya di google news