Isi BBM Tidak Sesuai Takaran di SPBU

Respon Pertamina Soal Konsumen Keluhkan BBM Tidak Sesuai Takaran di SPBU Jakabaring

Respon cepat Pertamina soal konsumen keluhkan BBM tidak sesuai takaran saat mengisi BBM di SPBU Jakabaring samping Polrestabes Palembang. 

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN BENGKULU
Respon Pertamina soal konsumen keluhkan BBM tidak sesuai takaran saat mengisi BBM di SPBU Jakabaring samping Polrestabes Palembang. Hal ini disampaikan Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, Rabu (10/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral keluhan konsumen yang mengeluh meragukan takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU samping Polresta Palembang.

Pelanggan ini menduga isi BBM tidak sesuai takaran sesuai dengan jumlah uang yang dibayar.

Menanggapi curhatan viral tersebut, respon cepat dilakukan Pertamina soal konsumen keluhkan BBM tidak sesuai takaran saat mengisi BBM di SPBU Jakabaring samping Polrestabes Palembang. 

Tim Pertamina Patra Niaga Sumbagsel bergerak melakukan peninjauan dan pengecekan di SPBU 24.302.175 kota Palembang usai mendapat laporan masyarakat.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan proses pengecekan dan peninjauan dilakukan dengan menggunakan bejana ukur langsung dari nozzle ke alat ukur.

Pengujian dilakukan pada 3 Nozzle produk Pertalite dengan bejana 20 liter.

"Dari hasil pengecekan tera di SPBU, didapatkan hasil yang masih dalam kondisi wajar sesuai dengan ketentuan yang ada," ujar Nikho, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Besok Siti Atikoh Ganjar ke Palembang, Safari Politik 2 Hari, Ini Agenda Lengkap Kunjungan

Nikho menambahkan bahwa izin tera oleh Dinas Metrologi masih berlaku sampai dengan bulan Mei 2024 dan selalu diperiksa akurasinya secara berkala.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian konsumen terhadap produk dan layanan kami. Pertamina Patra Niaga Sumbagsel sangat terbuka terhadap masukan konsumen beserta semua pihak dalam meningkatkan mutu pelayanan kami kedepanya," imbuhnya.

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel siap bersinergi dengan berbagai pihak demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Jika ada saran dan masukkan, masyarakat dapat mengakses website dan media sosial resmi perusahaan, atau dapat langsung menghubungi Pertamina Contact Center (PCC) 135.

SEBELUMNYA, Viral di media sosial seorang konsumen mengeluhkan diduga isi BBM tidak sesuai takaran dengan nominal uang yang sudah dibayarkannya. 

Kejadian isi BBM tak sesuai takaran ini di di SPBU 24 - 302 - 175, yang terletakdi Jalan Gub HA Bastari Jakabaring, Palembang,

Dalam video viral tersebut, terdengar ucapan yang di-posting oleh akun @PLGLIPP, suara perempuan mengatakan min min kalian pernah gak sih ngisi bensin di dekat Poltabes.

"Nah kami ngisi 50 ribu dan sebelumnya ada beberapa minggu yang lewat ngisi 100 ribu, pernah cuman naiknya tiga batang dak lamo dari beberapa detik itu turun lagi," katanya.

"Kami sebenarnya tidak mau isi disana lagi tetapi bensin kami sisa tinggal sebatang takutnya nanti berdorong jadi barusan isi lagi Rp 50 ribu dan ternyata naiklah sebatang dak lama dari situ turun lagi min. Pas kami isi lagi di Pom bensin lain 50 ribu naik jadi lima batang sambil menunjukkan di dashboard mobil (bagian ukuran minyak)," curhat pelanggan. 

Saat dikonfirmasi Sripoku.com grup Tribunsumsel.com, ke SPBU 24 - 302 - 175, Johan pengawas mengatakan, menanggapi keluhan konsumen masalah pengisian BBM 50 ribu tidak naik itu kemungkinan bukan di SPBU di sini di SPBU lain mungkin juga ada.

"Untuk takaran nya di SPBU ini sudah kita uji bersama tadi, dan sudah benar semua. Untuk kebenaran bisa langsung tanya ke Pertamina," katanya, Rabu (10/1/2024), siang.

Viral di media sosial seorang konsumen mengeluhkan diduga isi BBM tidak sesuai takaran dengan nominal uang yang sudah dibayarkannya. 
Viral di media sosial seorang konsumen mengeluhkan diduga isi BBM tidak sesuai takaran dengan nominal uang yang sudah dibayarkannya.  (SRIPO/ANDYKA WIJAYA)

Lanjut Johan, dari pihak SPBU tidak mungkin menyalahkan dari mobil tentunya kebanyakan tidak terima.

"Namun mungkin bisa jadi dari fullpam mobil belum naik, biasanya bila diisi lagi bisa naik dua barang atau tiga batang diisi lagi bisa naik lima batang apalagi mobil digital," katanya.

Ditanya ada kenakalan dari karyawan SPBU, Johan menuturkan bahwa pihaknya selalu memantau.

Jika memang tidak terisi atau nozel nya nyangkut maka dikatakan nyangkut tidak terisi dan selalu kita minta nota pada saat diisi langsung di print nota atau dibalikkan nozel langsung keluar nota.

"Kita memiliki jumlah karyawan sebanyak 23 orang, semuanya bekerja sesuai dengan SOP. Penunjukan dari angka 0 harus tetap dijalankan sampai penyelesaian pengisian, jika ada karyawan yang ditemukan bekerja tidak mengikuti aturan maka langsung kita keluarkan atau SP3," tegasnya. (sripoku/andyka wijaya)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved