25 Contoh Saran dan Kritik untuk Guru dalam Mengajar yang Sopan dan Konstruktif
Artikel ini berisi contoh kritik dan saran untuk guru sekolah dalam mengajar, dengan kata-kata yang sopan dan bersifat membangun.
TRIBUNSUMSEL.COM- Saran dan kritik untuk guru sekolah penting untuk diberikan sebagai bentuk perbaikan dalam mengajar.
Kendati demikian. saran dan kritik untuk guru harus disampaikan dengan kata-kata yang sopan serta bersifat konstruktif atau membangun.
Diharapkan dengan adanya kritik dan saran dari siswa dapat menjadi acuan bagi para Guru untuk meningkatkan kinerja dalam proses belajar mengajar di kelas.
Berikut ini contoh kritik dan saran untuk guru sekolah dalam mengajar, dengan kata-kata yang sopan dan bersifat membangun.
[Contoh 1 ]
Kritik: Guru tidak memberikan kesempatan bertanya untuk siswa.
Saran: Terkadang kami para siswa bingung atas apa yang diajarkan bapak/ibu. Saya harap bapak/ibu dapat memberikan sedikit waktu agar kami bisa bertanya.
[Contoh 2]
Kritik: Guru jarang masuk untuk memberikan materi pengajaran.
Saran: Saya berharap, bapak/ibu banyak memberikan materi pembelajaran secara langsung. Sehingga kami dapat belajar dan mudah dalam mengerjakan ujian yang ada.
[Contoh 3]
Kritik: Tugas yang diberikan terlalu banyak.
Saran: Mohon maaf bapak/ibu, karena tugas yang diberikan terlalu banyak dan memberatkan kami para siswa. Jika diperbolehkan untuk mengurangi tugas yang ada sehingga kami tidak kesulitan dalam mengerjakannya.
[Contoh 4]
Kritik: Guru kurang mendalami rumus-rumus yang sulit dipahami siswa.
Saran: Mohon maaf bapak/ibu, karena rumus yang diajarkan sangat sulit dipahami, kami berharap untuk lebih memberikan waktu dan mengulangi materi tersebut agar kami dapat memahaminya.
[Contoh 5]
Kritik : Bapak Guru memakai bahasa yang sulit dipahami ketika proses pembelajaran.
Saran : Saran dari saya, Bapak Guru perlu menggunakan bahasa dalam mengajar yang mudah dipahami oleh siswa.
[Contoh 6]
Kritik : Guru sering telat mengakhiri pelajaran, padahal bel istirahat telah berbunyi.
Saran : Saran saya kepada Ibu Guru adalah supaya mengakhiri jam pembelajaran tepat ketika bel istirahat berbunyi, jangan melebihi bel istirahat karena siswa juga butuh waktu istirahat.
[Contoh 7]
Kritik : Guru olahraga terlalu banyak teori dan sedikit praktik.
Saran : Saya memberi saran supaya Bapak Guru lebih fokus dalam praktik olahraga ketimbang teori dan materi. Sebab pelajaran olahraga adalah materi yang berkaitan dengan fisik dan praktik langsung.
[Contoh 8]
Kritik : Bapak guru sering meninggalkan kelas saat ulangan.
Saran : Saya berharap supaya Bapak Guru dapat berada di dalam kelas selama ulangan berlangsung untuk mengawasi siswa dalam mengerjakan soal.
[Contoh 9]
Kritik : Guru Sejarah jarang bercerita tentang sejarah, padahal sejarah erat dengan cerita masa lalu.
Saran : Saran saya supaya Ibu Guru sering bercerita tentang sejarah. Selain mudah dipahami, cerita sejarah juga menyenangkan dan disukai siswa.
[Contoh 10]
Kritik : Ibu Guru kurang memahami teknologi yang penting dalam proses belajar-mengajar.
Saran : Saran saya, Ibu Guru perlu menambah skill tentang teknologi, supaya lebih mudah memakainya dalam kegiatan pembelajaran.
[Contoh 11]
Kritik : Guru menyampaikan materi pembelajaran terlalu rumit dan membuat kami sulit memahaminya.
Saran : Saran saya supaya Guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih baik, agar kami mudah memahaminya.
[Contoh 12]
Kritik: Ibu guru sering mengajar lebih dari waktu yang disediakan, kami pun kerap terlambat untuk pulang.
Saran: Harapan saya Ibu guru bisa lebih menghargai waktu. Meski materi pelajaran belum usai, tetapi hal tersebut jangan sampai memakan waktu terlalu lama.
[Contoh 13]
Kritik: Bapak guru acapkali lupa dengan hal yang ia sampaikan sehingga PR di minggu lalu sering tak diperiksanya.
Saran: Saran saya, agar tidak mudah lupa Bapak bisa mencatat atau bertanya ke murid yang sebelum memulai pelajaran.
[Contoh 14]
Kritik: Bapak guru lebih banyak berbicara hal di luar mata pelajaran.
Saran: Tidak mengapa jika membicarakan hal di luar mata pelajar, apalagi jika itu positif. Namun, tetap saja materi pelajaran harus disampaikan dengan utuh.
[Contoh 15]
Kritik: Bapak Guru sering meninggalkan ujian, sehingga siswa berkemungkinan melakukan kecurangan.
Saran: Saya harap Bapak Guru selalu berada di kelas selama waktu ujian untuk mengawasi peserta didiknya, sehingga mereka tidak melakukan kecurangan dalam mengerjakan soal.
[Contoh 16]
Kritik: Bapak Guru kurang informatif dan interaktif dalam penyampaian materi pembelajaran.
Saran: Saran saya supaya Bapak Guru menggunakan metode penyampaian materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, misalnya dengan cerita, permainan, tebak-tebakan, dan sebagainya.
[Contoh 17]
Kritik: Ibu Guru sering memarahi siswa yang kurang pintar, padahal mereka juga butuh dukungan dari seorang guru dalam belajar.
Saran: Saran saya supaya Ibu Guru tidak memarahi siswa yang belum bisa, sehingga siswa tidak kehilangan semangat untuk belajar.
[Contoh 18]
Kritik: Guru bahasa Inggris kurang interaktif dalam menyampaikan materinya.
Saran: Saran saya supaya Guru bahasa Inggris dapat memakai metode-metode pembelajaran yang menyenangkan seperti dengan musik, film, atau cerita berbahasa Inggris.
[Contoh 19]
Kritik: Sekolah A terlalu banyak meminta murid untuk membawa buku pelajaran ke sekolah, hal ini membuat siswa SD sering membawa tas yang berat
Saran: Seharusnya agar siswa tidak perlu membawa tas dengan banyak buku, sekolah memberikan fasilitas loker setiap siswa untuk tempat buku
[Contoh 20]
Kritik: Membuat peraturan seperti larangan untuk membawa kosmetik memang peraturan yang wajar. Akan tetapi sebaiknya guru jangan menyamaratakan semuanya seperti sisir.
Saran: Sekolah seharusnya memberikan penilaian yang merata kepada setiap siswanya. Jangan hanya memberikan penilaian berdasarkan nilai saja, tetapi juga dari mental, adab, perilaku dan bagaimana keterlibatan orangtuanya
[Contoh 21]
Kritik: Saya menghargai kebijakan ketat dalam pelaksanaan ujian.
Saran: Apakah bisa ada alternatif untuk siswa yang memang memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan waktu istirahat?
[Contoh 22]
Kritik: Maaf, Bapak / Ibu Guru BK, Saya merasa keberatan dengan hukuman berupa Push-Up 100 kali yang Saya terima. Padahal saat itu Saya sudah menjelaskan, alasan terlambat karena Motor Saya mogok dalam perjalanan berangkat Sekolah.
Saran: Sebaiknya, Bapak / Ibu Guru BK bisa memberikan kompensasi hukuman berdasarkan alasan keterlambatan. Terimakasih.
[Contoh 23]
Kritik: Maaf, Ibu Guru. Saya kurang sependapat dengan peraturan di Paud Tadika yang menerapkan jam masuk 07.30. Menurut Saya, itu terlalu gasik, kebanyakan Anak-anak belum siap di jam itu.
Saran: Sebaiknya, aturan jam masuk dibuat jam 08.00, supaya Anak-anak sudah siap, dan para Ibu juga sudah selesai masak dan beberes rumah.
[Contoh 24]
Kritik: Mohon maaf, Bapak / Ibu Guru, dalam mengajar Matematika di kelas VIII B, khususnya saat materi Alogaritma, menurut Saya terlalu cepat dan suara Bapak / Ibu Guru kurang jelas, sehingga Saya kurang paham dengan apa yang disampaikan.
Saran: Saran dari kami para Murid VIII C, Bapak / Ibu Guru bersedia mengulang materi Algoritma di minggu depan secara lebih pelan dan suara yang jelas.
[Contoh 25]
Kritik: Mohon maaf, Pak. Menurut kami , cara mengajar Olahraga / PJOK Bapak kurang jelas, karena hanya memberikan penjelasan secara teori, tidak ada praktek. Dengan begitu kami menjadi kurang paham.
Saran: Sebaiknya, dalam mengajar PJOK, Bapak berikan juga contoh praktek agar kami bisa lebih memahami. Terimakasih.
Baca juga: 20 Contoh Kalimat Perkenalan Guru Tahun Ajaran Baru di Sekolah, Sopan dan Berkesan
Baca juga: 66 Ide Kado untuk Guru Wali Kelas yang Bisa Diberikan Saat Moment Bagi Raport, Bermanfaat
Baca juga: 50 Contoh Catatan Guru/Wali Kelas di Raport Siswa SD, Penuh Motivasi Semangat Belajar
Itulah 25 contoh kritik dan saran untuk guru sekolah dalam mengajar, dengan kata-kata yang sopan dan bersifat membangun.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Kunci Jawaban Modul 3.17 Madrasah Games/Penjas Akomodatif - Bagian 1 & 2, Pelatihan Pintar Kemenag |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Modul 3.15 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif - Bagian 5, Pintar Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Jawaban Modul 3.13 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif - Bagian 3 & 4, Pintar Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Modul 3.11 Pembelajaran dalam Setting Kelas lnklusif, Pelatihan Pintar Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Kalender September 2025 Beserta Penanggalan Weton Jawa dan Hijriyah, Kapan 1 Rabiul Awal 1446 H? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.