Jembatan Gantung Putus di Muratara
Sungai Rupit Muratara Meluap, Banjir Mulai Rendam 2 Kecamatan, Karang Dapo-Rawas Ilir Waspada
Volume air sungai Rupit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, terus naik.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Volume air sungai Rupit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, terus naik.
Ini terjadi seiring meningkatnya intensitas curah hujan di daerah ini sejak beberapa hari terakhir.
Sejumlah desa di dua kecamatan yakni Rupit dan Karang Jaya dilaporkan mulai dilanda banjir akibat luapan sungai.
"Dusun kami sudah dikepung banjir," kata Herman, warga Desa Batu Gajah pada TribunSumsel.com, Minggu (31/12/2023).
Informasi dihimpun dari warga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara, ada beberapa desa yang mulai dilanda banjir.
Di Kecamatan Karang Jaya, di antaranya Desa Bukit Langkap, Rantau Jaya, dan Desa Sukamenang.
Begitu juga di Kecamatan Rupit, di antaranya Desa Noman, Noman Baru, Batu Gajah, Batu Gajah Baru, Maur Lama, dan Desa Maur Baru.
Desa-desa yang mulai dilanda banjir tersebut memang berada di bantaran sungai Rupit.
Sementara itu, informasi diperoleh untuk wilayah Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir belum terjadi banjir, namun kondisi sungai Rawas terus naik.
Warga di dua kecamatan tersebut juga diimbau siaga karena kemungkinan luapan sungai Rupit ini akan berdampak ke sungai Rawas.
"Siap-siap untuk warga di Karang Dapo dan Rawas Ilir, air dari sungai Rupit ini sebentar lagi ke sungai Rawas," kata warga, Rahmatullah.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Muratara, Zainal Arifin mengatakan telah memerintahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk turun ke lokasi banjir.
Tujuannya selain mendata desa-desa yang memulai terendam banjir, juga untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan.
"Karena memang cuaca akhir-akhir ini kurang baik, tim TRC kita sudah kita siagakan, begitu ada banjir langsung ke lokasi," kata Zainal Arifin.
Seperti diketahui, wilayah Kabupaten Muratara memang merupakan salah satu daerah langganan banjir di Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Zainal Arifin, banjir yang terjadi di daerah ini merupakan bencana musiman yang biasa melanda setiap tahunnya.
Banjir terjadi akibat luapan sungai Rupit dan Rawas, terutama saat musim penghujan karena mayoritas penduduk tinggal di bantaran sungai.
"Mudah-mudahan banjirnya naiknya perlahan, jadi masyarakat ada persiapan," katanya.
Selian itu, Zainal Arifin juga mengingat warga yang desanya mulai dilanda banjir agar menjaga anak-anak jangan sampai terhanyut.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai juga diimbau untuk siaga, jangan menganggap sepele walaupun banjir sudah biasa.
"Anak-anak tolong dijaga, jangan sampai tidak diawasi saat bermain air, kita tidak ingin hal-hal buruk terjadi. Kami imbau juga masyarakat untuk siaga, jangan lengah," ingatnya.
Jembatan Gantung Putus di Desa Batu Gajah, Bupati Muratara: Akan Kita Bangun yang Baru |
![]() |
---|
Dihantam Rumpun Bambu, Jembatan di Muratara Putus, Ratusan KK di Desa Batu Gajah Kini Terisolasi |
![]() |
---|
Kronologi Jembatan Gantung di Muratara Putus, Debit Air Sungai Naik, Rumpun Bambu Hantam Jembatan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Jembatan Gantung Desa Batu Gajah Muratara Putus Dihantam Rumpun Bambu Hanyut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.