Tahun Baru 2024

Hukum Orang Islam Merayakan Tahun Baru 2024, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya

Apa hukum orang islam merayakan tahun baru? berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya.

Editor: Abu Hurairah
Kolase Tribunsumsel/Tribunnews
Hukum Orang Islam Merayakan Tahun Baru 2024 

TRIBUNSUMSEL.COM - Apa hukum orang islam merayakan tahun baru? berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya.

Setiap pergantian tahun baru, sebagian umat islam banyak yang mempertanyakan terkait hukum merayakan tahun baru masehi.

Pasalnya beberapa umat muslim masih bingung apakah merayakan Tahun Baru dalam Islam ini diperbolehkan atau tidak.

Nah, agar tidak bingung lagi berikut penjelasan para ustaz dan ulama hukum merayakan tahun baru dalam Islam

Hukum merayakan tahun baru menurut UAS

Ustadz Abdul Somad. Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad. Ustadz Abdul Somad (Dokumentasi Pribadi)

Baca juga: 15 Ide Acara Tahun Baru 2024 Seru dan Berkesan, Bisa Bersama Teman-teman, Pacar dan Keluarga

Melansir YouTube Dakwah Cyber, Ustaz Abdul Somad (UAS) sempat memberikan penjelasan mengenai hukum merayakan tahun baru bagi umat Islam.

Disampaikan UAS, dalam perayaan pergantian malam tahun baru Masehi, seringkali dijumpai perayaan dengan meniup terompet.

Padahal, meniup terompet bukanlah tradisi muslim.

"Meniup-meniup terompet adalah tradisi Yahudi pada perjanjian lama,"

"Itu ditiuplah terompet tanduk kerbau untuk menyambut tahun baru, maka jangan kasih anak-anak kita untuk meniup terompet," kata UAS di awal video.

Malam tahun baru sebaiknya digunakan untuk muhasabah diri dan menjadikan momen tersebut sebagai waktu untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Lanjut UAS, juga disarankan untuk lebih menghidupkan suasana masjid seperti membuat pengajian atau mengadakan tabliq akbar.

"Malam tahun baru, masjid buat tabliq akbar, undang ustadz dan lakukan muhasabah, jam 12 jam satu terus," tuturnya.

Selain itu, saran UAS selanjutnya adalah masjid-masjid melakukan pengajian agar pemuda dan warga tidak ikut membakar mercon maupun meniup terompet.

Warga juga bisa menghadiri kajian ilmu di masjid atau paling tidak jika tidak ingin muncul keinginan merayakan, setelah isya langsung tidur.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved