Berita Viral

Klarifikasi Gus Miftah Soal Video Bagi-bagi Duit Viral di Medsos : Saya Bukan TKN

Gus Miftah menegaskan jika bagi-bagi uang itu tak ada hubungan dengan ajakan mendukung salah satu kandidat calon presiden 2024.

Editor: Weni Wahyuny
Tribun News / Instagram/undercover.id
(kanan) Gus Miftah Viral Bagi Bagi Uang ke Masyarakat. Ia membantah jika bagi-bagi uang itu berkaitan dengan capres 

Gus Miftah keturunan ke-9 dari Kyai Ageng Hasan Besari, yaitu seorang pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Pesantren yang ia miliki ialah Pondok Pesantren Ora Aji ang terletak di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gus Mifath mendirikan Pondok Pesantren itu pada tahun 2011 silam.

Sebelum dikenal menjadi ulama, Gus Miftah pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.

Lulus dari ponpes tersebut, ia melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga dengan mengambil Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah pada tahun 1999.

Diketahui, ia memulai dakwah sejak tahun 2000-an saat beliau masih berusia 21 tahun.

Gus Miftah memulai dakwah setelah sering salat di musala sekitar daerah Sarkem, yang merupakan area lokalisasi di Yogyakarta.

Karena memiliki niatan berdakwah, Gus Miftah lantas mulai rutin menggelar kajian agama di area tersebut.

Meski awalnya banyak tantangan, namun lambat laun sejumlah pekerja dunia malam tersebut menerima kehadirannya.

Saat perjalanan dakwahnya, ia kerap mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.

Gus Miftah lantas melanjutkan perjalanan dakwahnya ke kelab malam dan juga salon plus-plus.

Kemudian di lima tahun terakhir, langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.

Nama Gus Muftah mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali, viral di media sosial.

Pada 2011, Gus Miftah kemudian mendirikan ponpes Ora Aji.

Jika pada umumnya banyak nama pondok pesantren yang menggunakan bahasa Arab, berbeda dengan pondok pesantren milik Gus Miftah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved