Tungku Smelter Meledak di Morowali
Kondisi Terakhir Irfan Bukhori Usai Viral Jalan dengan Tubuh Gosong Karena Ledakan Smelter Morowali
Kondisi terakhir Irfan Bukhori usai viral selamatkan diri dari tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi terakhir Irfan Bukhori usai viral selamatkan diri dari tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sempat berjalan dengan tubuh gosong.
Diketahui, Irfan Bukhori sempat viral di media sosial berhasil selamatkan diri dan berjalan dengan wajah gosong dan pakaian compang-camping.
Bahkan Irfan kuat beranjak sendiri ke atas truk yang digunakan untuk evakuasi para korban seolah tak merasakan perih atau kesakitan akibat luka bakar di semua badannya.
Ia terlihat sangat tegar atas musibah yang menimpahnya dan rekan kerjanya.
Irfan juga bahkan masih sempat menolong rekan-rekannya yang lain kendati kondisi tubuhnya luka-luka.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Irfan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali.
Sebelum meninggal pada Senin kemarin, pukul 16:45 WITA, Irfan dinyatakan kritis.

Hingga akhirnya nyawa pemuda asal Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulbar, itu tidak tertolong.
Irfan menghembuskan nafas di depan sosok terhebat baginya, yaitu Ibu dan keluarganya yang lain.
Sosoknya menjadi inspirasi untuk selalu bekerja keras, tidak melupakan teman, dan selalu kuat dalam kondisi apapun.
Baca juga: Curhat Terakhir Irfan Bukhori, Viral Sempat Selamat Dari Ledakan Smelter Kini Meninggal, Rajin Salat
Tidak kalah penting, Irfan mengingatkan kita, bahwa tubuh bisa terluka, badan bisa terbakar, tapi hati dan raga harus selalu kuat.
Adapun jenazah Irfan dipulang ke kampung halaman oleh pihak perusahaan. Tiba pagi tadi dan langsung dikebumikan.

Dikenal Sosok Penyabar dan Tulang Punggung Keluarga
Kakek korban bernama Jamaluddin (55) berduka cita dan cukup merasa kehilangan atas musibah ini.
Ia bercerita cucunya ini merupakan tulang punggung keluarga, dari tiga orang bersaudara.
Baca juga: Detik-detik Irfan Bukhari Selamat dari Ledakan Smelter, Tubuh Gosong Masih Kuat Jalan Evakuasi Diri
Ayah dan ibunya bernama Bukhari dan Nawia, sempat bekerja sebagai petani untuk ketiga anaknya.
Namun ayahnya sakit sehingga tidak bekerja lagi.
"Iya tulang punggung juga,
karena bapaknya tidak bekerja,
sakit kakinya,
bulan lalu dia cuti dan di sini sekitar 10 hari," terang Jamaluddin kepada wartawan.
Diakui Jamaluddin bahwa sang cucu ini dikenal dengan sosok penyabar, berbaur di kalangan masyarakat.
Sejak ia berkerja di Morowali satu tahun lebih, dia sudah dua kali pulang, terakhir cuti.
"Kalau datang itu dia ringan tangan untuk memberi,
dikenal orang di sini ramah, baik," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Haru Irfan Bukhori Sebelum Meninggal Ledakan Smelter, Sempat Tolong Teman Meski Tubuh Gosong
Jamaluddin berharap ada bantuan dari perusahaan sebagai bentuk perhatian yang diberikan.
Senada dengan Jamaluddin, Adi juga menyebut sosok korban saat bergaul cukup sabar dan mudah berbaur.
"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan,
di sini terus di Binuang," ungkapnya.
Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Adik laki-lakinya sudah menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pare-Pare.
Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Irfan merupakan satu dari 18 pekerja yang tewas dalam insiden Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali.
Adapun total kini sebanyak 59 pekerja menjadi korban Ledakan Tungku Smelter itu.
Awal Mula Ledakan
Tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.
Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.
Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya.
Saat ini, tim internal perusahaan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait.
Di antaranya, safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan menyebutkan, musibah bermula dari kecelakaan yang dialami pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.
"Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan," kata Dedy melalui rilis tertulisnya.
Kemudian, di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku.
Akibatnya, ledakan petama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak.
Kebakaran tungku berhasil dipadamkan pukul 09.10 WITA.
Adapun pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.
Informasi awal yang dihimpun dari Klinik IMIP hingga pukul 10.00 WITA, jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang.
Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan.
Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing.
Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis.
Saat ini PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi hingga penanganan korban.
Baca berita lainnya di Google News
Tungku Smelter Meledak di Morowali
Irfan Bukhori
PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel
Morowali
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Ibu Irfan Bukhari Histeris & Roboh Saat Tulang Punggung Keluarga Dimakamkan, Korban Ledakan Smelter |
![]() |
---|
Nasib Keluarga Irfan Bukhori, Anak Jadi Korban Ledakan Smelter Meninggal, Padahal Tulang Punggung |
![]() |
---|
Gaji Karyawan Perusahaan ITSS Morowali 19 Orang Tewas Ledakan Tungku Smelter, Capai Rp 88 Juta |
![]() |
---|
Keseharian Irfan Bukhori Korban Ledakan Tungku Smelter Sempat Selamat, Sahabat Bersyukur Mengenal |
![]() |
---|
Sosok Xiang Guangda, Pemilik Smelter PT ITSS yang Meledak di Morowali, Rekam Jejaknya Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.