Arti Kata

Apa Arti Tantrum, Istilah Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial, Ini Tips Atasinya

Apa arti Tantrum yang sedang viral di media sosial. Istilah ini menjadi bahasa gaul sering digunakan anak muda jaman sekarang .

Editor: Abu Hurairah
Freepik/TribunTrends
Apa Arti Tantrum, Istilah Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial, Ini Tips Atasinya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Apa arti Tantrum yang sedang viral di media sosial. Istilah ini menjadi bahasa gaul sering digunakan anak muda jaman sekarang .

Istilah tantrum atau temper tantrum adalah ledakan emosi. Perilaku seseorang yang mudah marah memiliki emosi yang tinggi.

Hal ini biasanya terjadi anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional.

Tantrum biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak dan menjerit-jerit.

Serta pembangkangan, mengomel marah, dan resistensi terhadap upaya untuk menenangkan.

Bahkan dalam beberapa kasus terjadi kekerasan.

Namun perlu diketahui ini merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak, terutama saat usia satu hingga lima tahun.

Penyebab tantrum biasanya terjadi karena sang anak merasa frustasi, lelah, stres atau lapar.

Baca juga: Arti Allahumma Rabbana Wa Lakal Hamdu, Bacaan Panjang Setelah Ruku dan Itidal, dari Hadits Nabi

Temper tantrum juga bisa terjadi karena anak ingin mencari perhatian, mendapatkan atau menghindari sesuatu.

Cara orangtua menyikapi anak tantrum sangat mempengaruhi tumbuh kembang mereka.

Berikut 5 tips mengatasi anak tantrum yang dilansir oleh Kompas.com.

Tips Mengatasi Anak yang Tidak Berhenti Menangis (Tantrum)
Tips Mengatasi Anak yang Tidak Berhenti Menangis (Tantrum) (Tribunsumsel.com/5LUMBT/handover)

1. Perhatikan pemicunya

Perhatikan apa yang membuat anak tantrum.

Bisa jadi, anak tantum karena lapar, lelah, atau merasa tidak enak badan.

Dengan memahami penyebabnya, orangtua akan mampu melakukan antisipasi dan meminimalisir fase tantrum sang anak.

Mengenali situasi pemicu juga akan memungkinkan orangtua mengarahkan sang anak untuk menyalurkan emosinya dengan baik.

Untuk itu, orangtua perlu berdiskusi dengan sang anak dan membiarkan sang anak mengatakan apa yang dirasakan dan diinginkannya.

Baca juga: Apa Itu Panelis Debat Capres dan Cawapres 2024, Ini Tugasnya dan 11 Nama-nama Panelis Debat

2. Jangan hentikan sang anak saat sedang tantrum

Mencoba menghentikan ledakan emosi sang anak saat tantrum hanya akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang tak mampu mengekspresikan perasaanya.

Itu sebabnya, biarkan anak melepaskan emosinya.

Mencoba mengatasi pemicunya saat anak sedang tantrum hanya akan memperparah keadaan.

Sebaiknya, bicarakan dengan sang anak saat emosinya mulai mereda.

3. Tetap tenang

Meski tidak mudah, cobalah untuk tetap tenang dan jangan ikut emosi saat anak sedang tantrum.

Yang perlu dilakukan orangtua adalah cukup hadir untuk sang anak tanpa berbicara sedikit pun agar anak merasa aman.

Jika emosi mulai tersulut, coba tarik napas dalam-dalam dan tetap awasi sang anak agar tidak melakukan hal berbahaya saat tantrum.

4. Jangan turuti keinginan sang anak

Banyak orangtua menyerah dengan amukan sang anak dan memilih untuk menuruti keinginannya saat tantrum.

Padahal, hal itu akan semakin mempersulit keadaan saat anak kembali tantrum di lain waktu.

Menuruti keinginan sang anak saat tantrum hanya akan membuat sang anak berpikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah cara terbaik untuk mendapatkan yang diinginkannya.

5. Jangan ragu mencari bantuan

Tantrum bisa berlangsung hingga 15 menit dan bisa terjadi hingga tiga kali sehari.

Biasanya, saat usia lima tahun frekuensi tantrum sang anak akan berkurang.

Kabar baiknya adalah pada usia 4 tahun, amarah anak Anda akan berkurang secara nyata.

Jika situasi tantrum sang anak semakin parah dan orangtua sulit mengatasinya, jangan ragu meminta bantuan dokter.

Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter jika anak-anak mengalami kondisi tantrum semakin parah setelah usia empat tahun.

Apabila anak melukai diri sendiri atau orang lain

Atau saat tantrum anak mengeluh sakit kepala dan cemas.

Orangtua juga perlu meinta bantuan ahlinya jika merasa frustasi dalam menghadapi fase tantrum

atau bingung bagaimana mendisiplinkan sang anak.

Baca berita menarik lainnya di Google News Tribun Sumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved