Gunung Marapi Erupsi

Suasana Rumah Duka Zhafirah yang Meninggal Korban Erupsi Gunung Marapi, Penuh Didatangi Pelayat

Inilah suasana rumah duka Zhafirah Zahrim meninggal dunia korban erupsi gunung marapi, pada Minggu (17/12/2023) pukul 17.50 WIB.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Inilah suasana rumah duka Zhafirah Zahrim meninggal dunia korban erupsi gunung marapi, pada Minggu (17/12/2023) pukul 17.50 WIB. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah suasana rumah duka Zhafirah Zahrim meninggal dunia korban erupsi gunung marapi, pada Minggu (17/12/2023) pukul 17.50 WIB.

Zhafirah Zahrim meninggal dunia di ICU RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember 2023 setelah dirujuk akibat luka bakar yang dideritanya saat erupsi Gunung Marapi.

Dari pantauan yang dikutip dari TribunPadang.com, Senin (18/12/2023) terlihat masyarakat sekitar ramai melayat di rumah duka.

Terlihat juga terdapat mahasiswa atau rekan-rekan kuliahnya datang melihat proses pemakamannya.

Tak hanya itu, Wali Kota Padang Hendri Septa juga menyempatkan hadir ke rumah duka untuk mengantarkan jenazah korban ke tempat peristirahatannya.

Penampakan suasana rumah Zhafirah Zahrim penuh didatangi pelayat.
Penampakan suasana rumah Zhafirah Zahrim penuh didatangi pelayat.

Terlihat hadir juga perwakilan dari pihak Politeknik Negeri Padang hadir di rumah duka yang sedang berlangsung proses pelepasan jenazah pada pukul 09.35 WIB.

Sementara terlihat dalam akun TikTok @rambun_pamenan, yang memperlihatkan suasana didepan rumah duka yang penuh karangan bunga yang mengucapkan turut beduka cita atas kepergian Zhafirah.

Sebelumnya, kabar duka ini dibenarkan langsung oleh Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan jika Zahfira alias Ife meninggal pada pukul 17.50 WIB.

"Benar. Tadi meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata Dovy Djanas yang dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Profil Sosok Zhafirah Zahrim Korban Erupsi Gunung Marapi Meninggal Dunia Luka Bakar, Aktif di Kampus

Dovy menyebutkan Zhafirah dirawat di RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember setelah dirujuk ke RSUP M Djamil akibat luka bakar yang dideritanya.

Ife terakhir dirawat di ruang ICU akibat luka bakar berat 70 persen.

"Terakhir dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," jelas Dovy.

Sebelum dirawat di rumah sakit provinsi itu, Ife dirujuk dari RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi setelah berhasil dievakuasi tim gabungan dari Gunung Marapi.

Penyebab Zhafira Zarim Febrina Korban Erupsi Marapi Meninggal Dunia,Pilu Derita Luka Bakar 70 Persen
Penyebab Zhafira Zarim Febrina Korban Erupsi Marapi Meninggal Dunia,Pilu Derita Luka Bakar 70 Persen (Tribun Padang / Instagram HMTSPNP)

Sempat Viral di Medsos

Zhafirah sempat viral dimedia sosial pasca erupsi lantaran video ia meminta tolong kepada ibunya dengan kondisi wajah penuh abu.

Tampak kondisi Zhafirah Zahrim mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga wajah penuh tertutup abu erupsi.

Baca juga: Sosok Andika yang Ikut Selamatkan Zhafirah saat Erupsi Gunung Marapi, Kini Ife Dikabarkan Meninggal

Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.

Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.

Namun, ia sempat meminta pertolongan.

"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.

Baca juga: Curhat Pilu Zharfa Adik Zhafirah Zahrim Febrina Korban Erupsi Marapi Meninggal Dunia, Kini Kesepian

Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.

Setelah itu, video yang memperlihatkan ia digendong oleh seorang anggota TNI tengah malam untuk turun gunung juga viral.

Untuk diketahui pula, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. Saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki tengah beraktivitas di atasnya.

Tim gabungan yang mengevakuasi para pendaki selama tiga hari pasca-erupsi menemukan 23 pendaki meninggal dunia. Sementara, 52 orang lainnya selamat.

Dari total yang selamat itu, beberapa orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, termasuk Ife.

Detik-detik Zhafirah Ditemukan di Dalam Jurang

Muncul sosok yang mengklaim pertama kali menemukan Ife saat berada didalam jurang.

Pria tersebut bernama Andika, yang menceritakan detik-detik menyelamatkan Zhafirah saat erupsi gunung marapi bersama sang kakak.

Saat hadir dalam Youtube BESOK PAGI, Andika menceritakan saat detik-detik menemukan Ife.

Saat erupsi gunung marapi Ife ditemukan berada didalam jurang.

Ife berhasil diselamatkan oleh Andika dan sang kakak, Dino.

Andika mengatakan saat itu ia berada diatas gunung marapi terdengar suara wanita yang meminta tolong didalam jurang.

"Terdengar suara cewek meminta tolong didalam jurang, akhirnya saya bersama abang saya bernama bang Dino ini melihat ke jurang itu tapi tak terlihat," cerita Andika.

Sempat ragu dengan suara Ife, kakak Andika kembali menyakinkan bahwa yang meminta tolong itu benar orang.

Setelah yakin itu benar suara wanita, kakak Andika akhirnya berinisiatif untuk turun kedalam jurang menyelamatkan Ife.

"Abang saya sempat bilang 'lu orang apa hantu' terus dijawab 'orang bang' akhirnya bang Dino berinisiatif turun pakai senter," terangnya.

"Setelah itu cewek itu bilang 'senter abang kelihatan bang', saya waktu itu masih diatas diarea aman," sambungnya.

"Saya tanya 'kamu turun dari mana' dijawabnya 'dari atas bang saya ngesot turun'," tambahnya.

Setelah turun kedalam jurang, Dino akhirnya menemukan Ife dalam keadaan kehausan.

"Pas bang Dino sampai dibawah akhirnya ketemu dengan korban bernama Ife ini, bang Dino teriak panggil saya untuk bawa air minum ke Ife," tutur Andika.

Andika yang saat itu berada diatas gunung akhirnya turun memberi minum ke Ife yang kehausan.

Andika yang saat itu melihat kondisi Ife sampai menangis karena wajah yang penuh dengan abu, hingga tangan berdarah dengan keadaan badan lemas.

"Saya akhirnya turun, saya lihat korban saya nangis, muka sudah hitam tangannya berdarah dia hanya bisa bersandar aja di batu," ujarnya.

Setelah berhasil ditemukan, Andika akhirnya menggendong Ife untuk mencari jalan keluar dari gunung tersebut.

Andika bersama sang kakak mengaku sempat kebingungan saat mencari jalan keluar hingga sampai waktu satu jam.

Dengan melihat kondisi Ife yang saat itu kehausan dan butuh air.

"Sudah saya selamatkan si Ife ini, kita cari jalan keluar gak ketemu-ketemu, kebetulan saat itu mamang saya bawa parang akhirnya ditebas jalan sampai satu jam gak ketemu buat nyari jalan keluar," terangnya.

"Setelah pas ketemu jalan, saya gendong Ife akhirnya bertemu jalan untuk keluar," sambungnya.

Ife juga diakuinya sempat mengeluh kesakitan dan kedinginan.

"Ife saat itu masih minta air karena kehausan, kami juga sampai kehausan akhirnya meminta pertolongan teman lain," ujarnya.

"Ife sempat bilang kedinginan, dan kesakitan itu sudah pukul 02.00 WIB dini hari," sambungnya.

Namun saat itu, Andika bersama rekannya yang berusaha menyelamatkan Ife dari gunung tersebut menyakinkan Ife selamat.

"Saya bilang sama Ife kalau kita pasti selamat dan bisa keluar dari sini," terangnya.

Ife akhirnya dibawa ke RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi setelah berhasil dievakuasi tim gabungan dari Gunung Marapi.

Tak lama kemudian Zhafirah di rujuk ke di RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember akibat luka bakar yang dideritanya.

Kini Ife meninggal dunia setalah dua pekan dirawat di ICU RSUP M Djamil.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved