Pasien Meninggal di Pondok Gus Samsudin

Sosok Gus Samsudin Viral Lagi Karena Ada Pasien Meninggal di Pondok Miliknya, Disebut Tak Punya Izin

Setelah sejumlah kontroversinya, kini Gus Samsudin disorot karena ada pasien yang meninggal di Pondok Nuswantoro miliknya.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Sosok Gus Samsudin Viral Lagi Karena Ada Pasien Meninggal di Pondok Miliknya, Disebut Tak Punya Izin 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Gus Samsudin kini kembali menjadi sorotan publik.

Setelah sejumlah kontroversinya, kini Gus Samsudin disorot karena ada pasien yang meninggal di Pondok Nuswantoro miliknya.

Karena kejadian itu, banyak yang penasaran dengan sosok Gus Samsudin.

Profil Gus Samsudin

Gus Samsudin memiliki nama panjang Gus Samsudin Jadab.

Ia lahir pada tahun 1989 dan kini tinggal di Kademangan, Blitar.

Gus Samsudin merupakan pendiri dari Padepokan Nur Dzat Sejati.

Baca juga: Pesulap Merah Dituding Sogok Gus Samsudin Agar Damai, Marchel Radhival Meradang: Tukang Fitnah

Sosoknya mulai dikenal publik saat memperlihatkan aksinya dalam mengobati orang sakit dan mengusir makhluk halus di tempat-tempat angker.

Beberapa kali dirinya terlibat pertempuran sengit melawan makhluk mistis seperti siluman. 

Aksinya ia bagikan melalui kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati. Kontennya pun telah dilihat oleh jutaan orang.

Dalam kontennya YouTube, pria yang identik dengan sorban ini memang beberapa kali mendatangi dukun dan menaklukan mereka.

Sebelum terkenal seperti sekarang, ia mendalami agama islam di Pondok Condro Mowo, Ngawi, Jawa Timur.

Sosok Pemilik Pondok Nuswantoro Viral Imbas Pasien Tewas di Toilet
Sosok Pemilik Pondok Nuswantoro Viral Imbas Pasien Tewas di Toilet

Kronologi Kejadian

Terungkap kronologi meninggalnya seorang pasien di toilet Pondok Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin pada Senin (11/12/2023).

Pasien meninggal ini adalah SWT, warga Kelurahan Morokrembang, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Perempuan berusia 59 tahun ini pamit ke keluarganya untuk berobat di pondok pengobatan alternatif milik Gus Samsudin Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (9/12/2023) pagi.

 Namun, hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah. 

Pihak keluarga lalu mendatangi tempat pengobatan alternatif milik Gus Samsudin yang dulunya bernama Padepokan Nur Dzat Sejati.  

Baca juga: Gus Samsudin Tepis Isu Disebut Alami Gangguan Jiwa, Marahi Santri Tolak Pasien Datang: Kita Pelayan

Kapolsek Lodaya Barat Iptu Dwi Purwanto mengatakan, kematian SWT diketahui setelah keluarganya melapor ke Polsek Lodaya Barat bahwa SWT sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

“Awalnya keluarga datang ke pondok hari Senin mencari korban.

Berdasarkan catatan pada buku tamu,

korban benar datang ke pondok untuk berobat pada hari Sabtu (9/12/2023).

Namun pihak pondok mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan korban,” ujar Dwi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/12/2023) malam.

Sosok Gus Samsudin Viral Lagi Karena Ada Pasien Meninggal di Pondok Miliknya, Disebut Tak Punya Izin
Sosok Gus Samsudin Viral Lagi Karena Ada Pasien Meninggal di Pondok Miliknya, Disebut Tak Punya Izin (Kolase Tribunsumsel.com)

Karena pihak pondok tidak mengetahui keberadaan korban, lanjut Dwi, maka keluarga melapor ke Polsek Lodoyo Barat.

Mendapat laporan itu, ujarnya, polisi segera mendatangi pondok dan memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV.

Melalui rekaman CCTV itu diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam pukul 20.44 WIB dan kemudian masuk ke kamar mandi.

Atas dasar rekaman CCTV itu, kata Dwi, polisi lantas melakukan pengecekan ke kamar mandi di area pondok dengan kondisi pintu terkunci dari dalam.

Pintu lantas didobrak dan didapati SWT sudah tidak bernyawa dengan tubuh telentang.

“Benar, korban berada di kamar mandi itu sejak Sabtu malam tanpa diketahui pengurus pondok.

Keberadaan korban baru terungkap Senin malam,” tuturnya.

Menurut Dwi, pihak keluarga menyatakan menerima kematian SWT dengan alasan perempuan tersebut memang menderita darah tinggi dan sesak napas menahun.

Pihak keluarga, lanjutnya, juga membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pihak pondok dan meminta tidak dilakukan otopsi atas jasad SWT.

Pada Selasa (12/12/2023), jenazah SWT telah dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan.

Padepokan Nur Dzat Sejati yang kini berganti nama menjadi Pondok Nuswantoro
Padepokan Nur Dzat Sejati yang kini berganti nama menjadi Pondok Nuswantoro, milik Gus Samsudin, tempat ditemukannya pasien meninggal di toilet.

Penjelasan Polisi

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiono mengatakan bahwa pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan atas meninggalnya SWT meskipun sudah ada pernyataan dari pihak keluarga korban tersebut.

“Saat ini tengah diselidiki oleh Sat Reskrim Polres Blitar.

Ya, termasuk masalah ada tidaknya izin praktik pengobatan juga tengah dikumpulkan datanya,” ujarnya.

Tak Punya Izin

Kasus meninggalnya pasien di Pondok Nuswantoro membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur langsung mengecek ke lokasi. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, mengatakan, pengecekan lapangan akan dilakukan, terutama untuk memastikan apakah benar ada praktik pengobatan alternatif atau tradisional di Pondok yang dulu bernama Padepokan Nur Dzat Sejati itu.

“Kami akan lihat kembali apa benar buka praktik pengobatan.

Kalau iya kan salah itu karena tidak punya izin,

tapi kok tetap praktik pengobatan,” ujar Christine saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2023) malam.

Baca juga: Heboh Gus Samsudin Diduga Alami Gangguan Jiwa, Ternyata Sempat Direhabilitasi: Enak Jadi Orang Gila

Menurut Christine, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar belum pernah mengeluarkan izin praktik pengobatan untuk pondok tersebut.

Bahkan, izin praktik pengobatan tradisional milik Padepokan Nur Dzat Sejati itu sudah dicabut pada Agustus 2022.

Selain karena memicu kontroversi di masyarakat, ujarnya, pencabutan yang dilakukan lebih dari setahun lalu itu juga didasarkan pada ketidaksesuaian antara izin dan praktik pengobatan yang dijalankan.

“Waktu itu izinnya kan pijat tradisional, tapi kenyatataannya tidak melakukan pijat,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Kesehatan juga akan meminta informasi terkait terapi apa yang diberikan kepada SWT.

“Tapi kami tidak dalam posisi untuk menilai benar apa salah terapi yang diberikan.

Hanya pengumpulan informasi dan kronologi saja,” terangnya.

 

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved