Hari Ibu Nasional 2023

Tata Cara Ziarah Kubur Ke Makam Orang Tua Beserta Doanya Sesuai Hadits, untuk Rayakan Hari Ibu 2023

Berikut merupakan tata cara melaksanakan ziarah kubur ke makam orang tua terutama Ibu, saat menyambut Hari Ibu Nasional 2023 sesuai hadist, lengkap ba

Tribunsumsel.com
Tata Cara Ziarah Kubur Ke Makam Orang Tua Sesuai Hadist Lengkap Doanya, Saat Merayakan Hari Ibu 2023 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dalam rangka memperingati Hari Ibu pada tanggal 22 Desember mendatang, tentu banyak kegiatan yang ingin dilakukan bersama ibu tercinta bukan?

Lantas bagaimana jika sudah tidak memiliki sosok Ibu, akankah tidak bisa turut merayakan Hari Ibu tahun 2023, jawabannya tentu tetap bisa.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk turut merayakan hari Ibu Nasional 2023 meskipun sang Ibu telah meninggal dunia adalah dengan cara ziarah makam.

Meskipun ziarah makan ini bisa dilakukan kapan saja tak harus menunggu moment Hari Ibu.

Terdapat tata cara yang perlu diperhatikan sebelum melakukan ziarah makam sesuai dengan hadist.

Berikut merupakan tata cara melaksanakan ziarah kubur ke makam orang tua terutama Ibu, saat menyambut Hari Ibu Nasional 2023 sesuai hadist, lengkap bacaan doanya.

Tata Cara Ziarah Kubur Ke Makam Orang Tua

1. Mengucapkan Salam pada Ahli Kubur

Tata cara yang pertama, para peziarah disunnahkan mengucap salam kepada ahli kubur. Salam ini hendaknya dibaca dengan menghadap pada arah wajah ahli kubur:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

[Latin;]

Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"

[Artinya:]

"Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

2. Membaca Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

[Latin;]

Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.

[Artinya:]

"Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."

3. Membaca Doa dan Surat Pendek

Tata cara ziarah kubur selanjutnya bagi peziarah adalah mendoakan sang ahli kubur. Menurut keterangan hadits, Rasulullah pernah menziarahi kuburan sahabatnya dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika berdoa dan disarankan untuk menghadap kiblat.

Kemudian diiringi dengan membaca surat pendek seperti, surat Al Fatihah, surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir diharapkan mendapat pahala. Sementara bagi almarhum atau almarhumah diharapkan akan mendapat rahmat.

4. Tidak Memakai Sandal di Kuburan

Saat berziarah disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan. Hal ini bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

[Artinya:]

"Wahai orang yang memakai sandal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR Abu Daud).

Pengecualian untuk tanah kuburan yang bersifat panas, basah, dan sebagainya. Ada ketentuan keringanan untuk memakai sandal.

5. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan

Saat melakukan ziarah kubur, Rasulullah SAW melarang peziarah untuk menduduki atau menginjak pusara kuburan. Dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

[Artinya:]

"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim).

Sementara itu, masih diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

6. Boleh Menangis Selama Tidak Berlebihan

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya.

Namun, hendaknya tidak berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri

7. Menyiram Air di Atas Kuburan

Kegiatan menyiram air di atas pusara kuburan saat berziarah diperbolehkan. Berdasarkan salah satu hadits yang berbunyi:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

[Artinya:]

"Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud).

Baca juga: 21 Pantun Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2023 Unik dan Menyentuh Hati

Baca juga: 4 Doa Terbaik untuk Ibu yang Sudah Meninggal Dunia Saat Hari Ibu, Agar Diampuni Dosa dan Masuk Surga

Baca juga: 15 Contoh Kata-kata Minta Maaf Kepada Ibu saat Memperingati Hari Ibu Nasional 2023, Menyentuh Hati

**

Baca berita dan artikel lainnya di google news.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved