Satu Keluarga Tewas di Bogor
Nasib Pilu Anak Guru Temukan Ayah, Ibu dan Kembaran Tewas di Kamar, Dititip Wasiat: Kakak Jaga Diri
AKE, anak guru di Bogor tak menyangka jika ayahnya, Wahab Effendi, ibu berinisial S, dan saudara perempuan kembarnya berinisial ARE ditemukan tewas
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Warga Bogor dihebohkan dengan kasus pasangan suami istri dan anak salah satu kembar ditemukan tewas di dalam kamar.
Anggota keluarga tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu anak kembarnya, berinisial AKE (12).
Jenazah keluarga itu ditemukan di kediamannya, di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa (12/12/2023).
Baca juga: Detik-detik 5 Mayat Pria dan Wanita Ditemukan di Unpri Medan, Polisi Sempat Dihalangi Pihak Kampus
AKE tak menyangka jika ayahnya, bernama Wahab Effendi, ibu berinisial S, dan anak perempuan kembarnya berinisial ARE ditemukan mengenaskan di dalam satu kamar.
Untuk diketahui, Wahab Effendi sehari-hari berprofesi sebagai guru SD.
Ditinggal keluarganya untuk selamanya, AKE kini hidup sebatang kara.
AKE adalah yang pertama kali mengetahui ayah, ibu dan kembarannya meregang nyawa.
Kronologi Kejadian
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkap kasus ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas.
AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan awalnya, pada Senin malam, Wahab Effendi dan istrinya tak menunjukkan gelagat aneh di depan anak kembarnya.
Hingga, saat dini hari, sang ayah masuk ke kamar anak kembarnya dan membawa salah satu dari anaknya, ARE untuk tidur dikamarnya.
"Di rumah ini ada dua kamar. Ibu sama bapak tidur di kamar paling belakang. Si anak dua orang kembaran ini tidurnya satu kamar," ujar AKP Gandha Syah Hidayat, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
"Pada Senin malam dua saudara kembar tidurnya satu kamar. Namun sekira pukul 03.00 Wib. AKE terbangun melihat ayahnya masuk kamar dengan membawa bantal serta selimut 'adik tidur bareng papa dan mama'," sambungnya.
Baca juga: Tabiat Devid Pada Nindi Sebelum Membunuhnya di Apartemen, Kasar Hingga Pernah Tabrak Pakai Motor
Tak curiga sama sekali, AKE pun melanjutkan tidurnya.
"AKE yang masih hidup ini melanjutkan tidur kembali. Kebiasaan AKE dibangunkan papa dan mamanya untuk sholat subuh," ujar AKP Ghanda.
Ternyata di momen itulah Wahab dan istrinya serta sang anak kembar diduga berusaha mengakhiri hidupnya.
AKE yang terbiasa dibangunkan untuk salat subuh, pada hari itu kesiangan lantaran tak dibangunkan.

Tak disangka, saat AKE menggedor pintu kamar orang tuanya, sang ayah meminta untuk dipanggilkan orang banyak.
"Pada Senin pagi bangunnya kesiangan, kemudian (AKE) mengetuk pintu kamar bapaknya dan bapaknya bilang 'panggil orang banyak'," kata AKP Gandha Syah Hidayat.
Sementara kondisi pintu kamar orangtuanya terkunci, AKE kemudian buru-buru minta bantuan warga.
"AKE keluar rumah dan meminta tolong kepada warga dan bersama-sama masuk kembali kemudian didobrak kamarnya, bapaknya sudah berlumuran darah," imbuh AKP Gandha Syah Hidayat.
Saat masuk ke kamar, AKE terkejut melihat wasiat yang ditulis orangtuanya.
"Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu
love you kakak - Papa," tulis korban di kaca meja rias untuk AKE, salah satu anak kembarnya.
Baca juga: Detik-detik Kantor Baru Baim Wong Ambruk Saat Room Tour, Plafon Roboh Kaca Pecah, Panik Berlarian
Nasib Korban Selamat
Pasca-kejadian, AKE pun hidup sebatang kara karena ditinggal orangtua serta kembarannya untuk selamanya.
pihak Dinas Pendidikan Kota Malang pun memberikan atensi khusus untuk AKE.
Dikbud Kota Malang segera melakukan pendampingan kepada AKE yang masih selamat dari tragedi keluarga Wahab Effendi.
Selain memberikan pendampingan khusus dari segi psikologis, pihak Dikbud Kota Mlaang juga bakal menjamin masa depan AKE.
Ya, Dikbud Kota Malang berencana memberikan beasiswa untuk AKE hingga perguruan tinggi.
"Kami akan usahakan beasiswa sampai SMA. Untuk perguruan tinggi, kami upayakan juga. Berita ini memang sangat mengagetkan," ungkap Kepala Dikbud Kota Malang, Suwarjana dilansir dari Suryamalang.com.
Ada alasan khusus terkait Dikbud Kota Malang yang segera memberikan bantuan untuk korban selamat.
Rupanya korban yakni Wahab Effendi semasa hidup dikenal sebagai guru yang berprestasi dan berbakti.
Ternyata korban adalah Ketua KKG bagi para guru di Gugun Sukun.
"Informasi dari kepala sekolah dan teman sejawat, beliau guru yang baik. Beliau juga Ketua KKG Gugus Sukun. Tidak mungkin terpilih kalau dia tidak baik," ujar Suwarjana.
Sementara itu terkait motif satu keluarga mengakhiri hidup, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Namun berdasarkan kesaksian rekan sesama guru di sekolah, Wahab kabarnya sempat beberapa kali hendak meminjam uang kepada rekannya.
"WE meminta bantuan untuk dipinjami uang jumlahnya beragam," imbuh AKP Gandha Syah Hidayat.
Baca berita lainnya di google news
Nasib Bupati Pati Sudewo usai Dituntut Mundur Berujung Rusuh, Disayangkan Prabowo, Ditegur Gerindra |
![]() |
---|
Kondisi Iptu Heru Purnomo, Kapolsek Pati Kota Dikeroyok Massa Saat Demo Bupati Pati, Kepala Bocor |
![]() |
---|
Harga Emas Perhiasan 1 Suku di Palembang Pertengahan Agustus 2025, Cek Juga Harga Emas Antam |
![]() |
---|
Profil Letkol Devy Kristiono, Ajudan Wapres Gibran yang Kena Tegur Try Sutrisno, Lulusan Akmil 2002 |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Diduga Terima Aliran Dana Korupsi DJKA, KPK : Kami Tengah Mendalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.