Empat Anak Tewas Membusuk

Pedangdut Iis Dahlia Komentari Kasus Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Harap Pelaku Dihukum Setimpal

Kasus ayah membunuh 4 anaknya di Jagakarsa ternyata juga membuat Iis Dahlia geram.Sang pedangdut sulit  menerima alasan bahwa ayah yang menjadi pela

Editor: Moch Krisna
Youtube/Populer Seleb
Iis Dahliah 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus ayah membunuh 4 anaknya di Jagakarsa ternyata juga membuat Iis Dahlia geram.

Sang pedangdut sulit  menerima alasan bahwa ayah yang menjadi pelaku pembunuhan anak-anaknya itu berdalih sedang tidak stabil kejiwaannya.

Iis Dahlia berharap pelaku pembunuhan anaknya mendapatkan hukuman setimpal.

"Jangan berdalih stres, dia harus dihukum mati," kata Iis Dahlia di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).

"Sama anak-anaknya saja begitu, apalagi sama orang lain," lanjutnya.

Hukuman mati, sebut Iis Dahlia, dianggapnya pas supaya ada efek jera untuk pelaku pembunuhan darah dagingnya sendiri.

"Biar nggak ada lagi kasus orang tua yang menyiksa anak-anaknya yang seharusnya dia lindungi, hukumannya mati," ucap Iis Dahlia.

Sebagai orang tua, seharusnya sudah harus memikirkan anak-anaknya dan mencurahkan kasih-sayang untuk buah hatinya.

Kronologi Kasus 4 Anak Dibunuh Ayah

Terungkap kasus empat anak ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (6/12/2023).

Adapun awal mula ditemukannya jasad empat anak diduga dibunuh oleh ayah kandungnya berawal setelah warga sekitar mencium bau tak sedap dan melaporkan ke ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa.

Salah seorang warga bernama Irwan menceritakan, warga mencium bau tidak sedap yang sangat menyengat di antara rumah wilayah Jagakarsa.

Mereka kemudian berinisiatif mengecek rumah yang menjadi TKP.

"Bau bangkai gitu, sampai bongkar plafon di sekitar TKP, tapi enggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga nelpon saya, dia bilang, 'Pak Irwan tolong ada bau bangkai di sekitar rumah Pak P (rumah terduga pelaku). Baunya enggak enak'," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Tidak lama kemudian, aparat kepolisian tiba-tiba sudah berada di depan rumah P yang berbau tidak enak.

Setelah polisi masuk ke dalam rumah, Irwan menyebutkan, ditemukan empat mayat anak-anak di salah satu kamar.

"Saya enggak tahu juga kapan empat anaknya meninggal,” tambah dia.

Keempat mayat ditemukan setelah warga sekitar mencium bau tidak sedap mirip bangkai di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, penemuan ini berawal dari laporan warga setempat ke Polsek Jagakarsa.

Anggota kepolisian lantas mengecek ke lokasi dan menemukan empat korban dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 14.50 WIB.

"Jadi empat korban tewas (anak-anak) ditemukan terbaring dalam kondisi berjejer di dalam kamar kontrakan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Empat korban yang berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1) merupakan anak P dan istrinya, D.

Kondisi Terkini Panca, Ayah yang Tega Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Polisi Mulai Lakukan Pemeriksaan
Kondisi Terkini Panca, Ayah yang Tega Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Polisi Mulai Lakukan Pemeriksaan (Dzaky Nurcahyo)

Sementara itu, pihaknya juga menemukan ayah korban berinisial P dalam keadaan telentang di dekat pisau dalam kamar mandi dengan luka di pergelangan tangannya.

Keempat mayat korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Adapun petugas gabungan dari kepolisian saat hendak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Penemuan empat mayat bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menduga keempat anak diduga tewas karena dibunuh orangtuanya.

"Masih dalam penyelidikan, yang jelas orangtua ini yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat," ungkap dia.

Saat ini, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian empat anak tersebut.

Pihak kepolisian menemukan tulisan "Puas Bunda Tx For ALL" di lantai salah satu ruangan.

Tulisan itu dibuat dengan cairan merah mirip darah.

"Memang betul ada tulisan itu. Tulisan berwarna merah. Tapi masih kami dalami, karena kami tidak boleh berandai-andai," ujar Ade.

Ade belum bisa memastikan tulisan tersebut dibuat oleh P ayah korban kepada D istrinya.

Pihaknya masih harus mencocokkan tulisan tersebut dengan tulisan tangan P.

Pihaknya juga akan memeriksa apakah tulisan tadi dibuat menggunakan darah melalui pengecekan di laboratorium.

Terkait sosok D, Ade menyebutkan, ibu dari keempat anak tersebut sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023).

Ketua RT 004 Jagakarsa Yakub mengatakan keluarga P tinggal di wilayah tersebut sekitar satu tahun lebih.

Dia menyebutkan, keluarga itu sering mengalami masalah usai D tidak bekerja. Misalnya, mereka tidak membayar uang kontrakan rumah selama empat bulan.

P sendiri diketahui tidak bekerja setelah keluar dari sebuah perusahaan transportasi.

Tetangga korban, Titin mengatakan puncak permasalahan yang dialami keluarga itu terjadi pada Sabtu (2/12/2023).

Saat itu, warga menemukan D keluar dari rumah dengan wajah berlumuran darah. Dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Saat menjalani perawatan, D sempat meminta Bintara Pembina Desa (Babinsa) mendatangi rumahnya untuk melihat situasi.

Anggota Babinsa datang ke rumahnya pada Senin (4/12/2023) namun tidak menerima jawaban dari dalam rumah.

Pelaku yang merupakan ayah kandungnya sendiri ini bernama Panca Darmansyah yang saat ini berusia 40 tahun.

Menurut warga sekitar sosok Panca Darmansyah dikenal tertutup.

Saat kejadian, Devnisa Putri istri dari Panca sedang berada di rumah sakit menjalani perawatan karena dianiaya suaminya.

Panca tega membunuh empat anaknya sekaligus di sebuah kontrakan di Gang Haji Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ditemukan terluka di kamar mandi.

"P ditemukan dalam kondisi telentang di kamar mandi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indra di lokasi, Rabu (6/12/2023) malam. Dikutip dari Kompas.com

Ade Ary menuturkan, kedua pergelangan tangan P mengeluarkan darah. Polisi juga menemukan sebilah pisau tergeletak tak jauh dari tubuh P.

"Ada pisau di sekitar tubuhnya dan pergelangan tangan kanan dan kirinya berdarah,” tutur dia.

Meski menemukan sebilah pisau, Ade Ary enggan berspekulasi apakah P hendak bunuh diri atau tidak.

Sebab, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Masih kami dalami faktanya. Kami sedang bekerja," kata dia.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved