Empat Anak Tewas Membusuk

Analisa Sosiolog Terkait Ayah Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa : Ekonomi Bagian Beban Hidupnya

Motif Panca tega membunuh 4 anaknya diduga karena ingin hidup tenang, diduga terbebani karena pengangguran dan kesulitan ekonomi...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jakarta
TKP pembunuhan 4 anak yang diduga dilakukan ayah kandungnya di Jagakarsa 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat berpendapat, Panca Darmansyah alias P, terduga pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, melakukan aksi keji untuk mengurangi beban hidup.

Apalagi selama ini Panca hidup dibiayai sang istri yang bekerja seorang diri.

"Ekonomi merupakan bagian dari beban hidupnya. Beban hidupnya kan stres," kata Rakhmat.

Ia juga menduga Panca Darmansyah membunuh 4 anak di Jagakarsa dalam kondisi tidak sadar.

Baca juga: Kejamnya Panca Bunuh 4 Anaknya Sendiri, Sering KDRT Istri & Tengah Kesulitan Ekonomi Lama Menganggur

Polisi Akhirnya Ungkap Motif Sebenarnya Pembunuhan Panca ke 4 Anaknya 'Kecewa dan Cemburu ke Istri'
Polisi Akhirnya Ungkap Motif Sebenarnya Pembunuhan Panca ke 4 Anaknya 'Kecewa dan Cemburu ke Istri' (Kolase Tribunsumsel.com)

 

"Dia enggak punya jalan pilihan lain, dia tidak punya solusi yang benar. Karena, ketika pelaku melakukan tindakan itu, dia kan sudah enggak punya rasional, dia sudah di bawah alam sadar, jalan pintas, pokoknya hidup atau mati, ya membunuh, selesai," kata Rakhmat Hidayat dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Fatir, Siswa SD di Bekasi Meninggal Dunia, Viral Kaki Diamputasi usai Di-"sliding"Teman

Baca juga: Momen Sebelum 4 Anak Ditemukan Tewas Dibunuh Ayah di Jagakarsa, Wajah Ibu Korban Berlumuran Darah

Sementara itu dugaan lain atas aksi nekat Panca lantaran melampiaskan dendam pada bunda, atau istrinya Devnisa.

Usai membunuh keempat anaknya, Panca membuat tulisan yang diduga menggunakan bercak darah.

"Tertulis dengan bercak darah," katanya.

Firasat Devnisa istri Panca yang alami KDRT, kini 4 anak dibunuh suami terungkap.
Firasat Devnisa istri Panca yang alami KDRT, kini 4 anak dibunuh suami terungkap. (Tribunnewsbogor.com)

Tulisan yang diduga dibuat Panca Darmansyah ditujukan bagi istrinya, Devnisa.

'Puas Bunda. Tx For ALL'.

Kalimat ini tertera di lantai depan kamar, lokasi ditemukannya 4 jasad anak di Jagakarsa.

4 Orang Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi di Jagakarsa, Orang Tua Dirawat di RSJ
4 Orang Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi di Jagakarsa, Orang Tua Dirawat di RSJ (Kolase Tribunsumsel.com/ TribunJakarta.com)

Baca juga: Penyebab Fatir Siswa SD Bekasi Diamputasi Usai Dibully Meninggal, Drop Sebelum Berobat ke Malaysia

Belum Bayar Kontrakan

P yang diduga membunuh empat anaknya sendiri ternyata belum membayar kontrakan berbulan-bulan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Diketahui, P baru saja bekerja sebagai sopir taksi ternama.

Namun, ia malah diduga membunuh empat anaknya yang masih di bawah umur.

Tak hanya itu, P juga mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyilet urat nadi di tangannya.

Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan warga sekitar.

"Masalahnya memang ekonomi, P ini baru masuk jadi sopir taksi," kata warga sekitar rumah kontrakan bernama Irawan, Kamis (7/12/2023) dinihari.

Bahkan lanjut Irawan, P belum membayar sewa rumah kontrakan yang ditempatinya bersama istri dan empat orang anaknya.

Ketua RT setempat bernama Yacob membenarkan P belum membayar biaya sewa rumah kontrakan yang ditempatinya.

"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," ungkapnya.

Sudah beberapa bulan terakhir ini, P tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran. Hanya sang istri yang bekerja sebagai karyawan swasta.

"Tadinya supir, sekarang nganggur. Kalau istrinya kerja, tapi nggak tau di mana," ujar Yacob.

Empat hari sebelum penemuan mayat empat anak tersebut atau pada Sabtu (2/12/2023), terjadi peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan sang ayah berinisial P terhadap ibu korban, D.

"Awalnya hari Sabtu KDRT, istrinya di KDRT dibawa ke rumah sakit," kata tetangga bernama Titin Rohmah (49), Kamis (7/12/2023).

Mulanya, jelas Titin, adik pelaku datang ke rumah dengan tujuan untuk mengantar D ke kantor tempatnya bekerja.

Adik pelaku kemudian mencoba memanggil D, namun tidak ada jawaban. Saat pintu rumah dibuka, P ternyata sedang memukuli istrinya.

"Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak Panca," ujar Titin.

Sementara itu, empat anak P yakni VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tewas membusuk pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

Sebelumnya diberitakan, warga di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan digegerkan dengan adanya penemuan empat anak dalam keadaan tewas, Rabu (6/12/2023) sore.

Keempat jasad anak-anak itu ditemukan di dalam kamar sebuah rumah di lokasi yang dalam keadaan terkunci.

Hasil penyelidikan sementara, diduga orang tua anak-anak tersebut yang menjadi pelaku atas tewasnya korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menjelaskan saat itu, terduga orang tua korban juga sempat ingin bunuh diri.

Namun, aksinya digagalkan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

"Sementara untuk orang tuanya sendiri. Sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku). Orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga. tapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS" ucapnya.

Belum diketahui penyebab kronologi hingga keempat anak-anak tersebut bisa ditemukan tewas di dalam kamar.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Semuanya masih kita cek dulu. Untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," katanya.

Polisi Selidiki Tulisan Warna Merah

Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki sebuah tulisan berwarna merah yang ditemukan polisi di lantai rumah lokasi penemuan mayat empat bocah, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Tulisan warna merah itu, bertuliskan "puas bunda tx for all".

Diduga kuat pesan itu ditulis menggunakan darah.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam membenarkan terkait adanya tulisan itu namun belum dapat memberikan keterangan, terkait siapa yang menulis pesan tersebut.

"Betul, harus kami cocokan juga tulisan siapa. Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai, masih didalami ditulis siapa warna merah apa. Harus pasti tidak boleh berandai-andai," kata dia kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Ade Ary menuturkan, akan mendalami terkait adanya tulisan merah di lantai rumah tersebut.

"Ini yang menulis siapa, warna merah ini apa, harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris," ujarnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved