Teman Bus Palembang Setop Operasional

Selain Feeder LRT, Trans Musi Teman Bus Palembang Juga Stop Operasional, Tagihan Rp6 M Belum Dibayar

Menyusul Feeder LRT Sumsel, sopir Trans Musi Teman Bus Palembang juga setop operasional karena gaji belum dibayar

TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Menyusul Feeder LRT Sumsel, sopir Trans Musi Teman Bus Palembang juga setop operasional karena gaji belum dibayar 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Belum selesai permasalahan puluhan sopir Feeder LRT Sumsel koridor 1 dan 2 mogok kerja karena gaji 2 bulan belum dibayar, kini moda transportasi umum Trans Musi Teman Bus Palembang juga setop beroperasional. 

Penyebab Trans Musi Teman Bus Palembang setop beroperasi karena pihak pengelola belum menerima dana operasional dari pihak Kementerian Perhubungan RI selama 3 bulan terakhir. 

Untuk diketahui, Feeder LRT Sumsel koridor 1 dan 2 dikelola untuk Pemkot Palembang.

Sementara, Trans Musi Teman Bus Palembang ditanggung oleh Kementerian Perhubungan dengan dikelola oleh PT Trans Musi Palembang Jaya (PT TMPJ). 

Adapun, total 66 armada Bus Transmusi Teman Bus Palembang dihentikan sementara aktivitas mengangkut penumpang di empat rute di kota pempek.

Baca juga: Sopir Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja di Hari Ketiga, Ratu Dewa Sebut Gaji Dibayar Hari ini

Sebab selama 3 bulan terakhir belum menerima dana operasional dari pihak Kementerian Perhubungan RI.

Akibat itu, selain ribuan penumpang yang terbengkalai, puluhan driver Bus Transmusi serta staf PT TMPJ sementara waktu dirumahkan hingga proses pencairan dana dari Kemenhub telah diselesaikan. 

"Total armada kita ada 66 bus Transmusi. Rinciannya, 21 Bus kapasitas 50 penumpang dan 45 bus kapasitas 30 penumpang yang sejak kemarin menunda beroperasi," ungkap Direktur PT TMPJ, Anthony Rais, Rabu (6/12/2023).

Menurutnya, pihaknya sementara ini telah kehabisan dana operasional guna menutupi selama tiga bulan terakhir. 

Namun begitu, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan resmi, baik kepada Pemkot Palembang, Dishub Palembang hingga ke Kementerian Perhubungan.

"Kita belum menerima dana operasional sejak tanggal 1 September 2023 hingga sekarang. Jadi, selain mobil, karyawan juga diistirahatkan dirumahnya masing-masing sampai ada pelunasan," ujarnya.

Dijelaskan, sebanyak empat rute Transmusi yang melayani perjalanan dari terminal Alang-alang Lebar (AAL) - Ampera, AAL - Talang Jambe, Sako - Palembang Icon dan Palembang Icon - Plaju. 

"Total tagihan kita selama tiga bulan ini sebesar Rp6 Miliar. Sedangkan jumlah penumpang untuk bulan November 132.727 penumpang seluruh koredor," ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) melalui Direktur Angkutan Jalan, Suharto menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan penjelasan kepada PT TMPJ selaku operator Transmusi bahwa adanya keterlambatan pembayaran.

Adanya keterlambatan pembayaran, lantaran Pagu anggaran tidak cukup hingga akhir Tahun 2023.

Sehingga Solusinya akan dilakukan peralihan sumber anggaran lain.

“Karena pagu awal kita tak akan cukup sampai Desember 2023. Sehingga diupayakan relokasi anggaran dari sumber APBN lain," katanya. (Sripoku/Reigan)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved