Gunung Marapi Erupsi

PVMBG Sebut Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011 : 11 Pendaki Tewas, 12 Pendaki Hilang

Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ TribunPadang.com
PVMBG Sebut Status Gunung Marapi Waspada Sejak 3 Agustus 2011 : 11 Pendaki Tewas, 12 Pendaki Hilang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kini terus menjadi perhatian setelah mengalami erupsi.

Akibat erupsi tersebut, sebanyak 11 pendaki dikabarkan tewas.

Sementara 12 pendaki lainnya masih dalam pencarian.

Menanggapi hal tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada level II atau waspada sejak 3 Agustus 2011.

Hal tersebut diketahui dari press release PVMBG pada Senin (4/12/2023) pukul 02.38 WIB dini hari.

Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

"Betul," kata Hendra melalui pesan WhatsApp dikutip dari TribunPadang.com.

Dalam rilis tertulis itu, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 hingga 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.

Sementara, tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (waspada) sejak 3 Agustus 2011.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (waspada).

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati mengatakan, pendakian Gunung Marapi dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.

Stakeholder itu di antaranya Pemkab Agam, Pemkab Tanah Datar, Dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto Baru.

Selain itu BKSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu.

Misalnya, melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah 3 orang dan sebagainya.

Untuk tanggap darurat terdapat posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi.

Katanya, untuk level II (waspada) seluruh pendakian gunung api di Indonesia diberlakukan level ini.

"Contoh Gunung Bromo, Kerinci, Rinjani dan lain-lain dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana," ujar Dian Indriati kepada wartawan di grup WhatsApp Media BKSDA Sumbar, Senin (4/12/2023).

Diketahui, pendakian Gunung Marapi dibuka kembali pada 24 Juli 2023 lalu setelah sebelumnya ditutup karena erupsi.

Ardi Andono, kepala BKSDA Sumbar saat itu bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy melaunching sistem booking online pendakian Gunung Marapi.

Diketahui sebelumnya, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Baca juga: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas, Kini Proses Evakuasi, 12 Orang Masih Dicari

Sejauh ini terkonfirmasi sebanyak 75 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi. Petugas gabungan menemukan 11 pendaki meninggal dunia. 

Dari puluhan pendaki itu, hingga pagi tadi, petugas telah mengevakuasi 52 pendaki dengan selamat.

Korban Erupsi Marapi

Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang (Basarnas) menyampaikan bahwa update terkini erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar), 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia.

"11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia) dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," ujar Abdul pada Senin (4/12/2023) pagi.

Ia mengatakan, hingga pukul 07.10 WIB, Basarnas mencatat 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

"49 sudah dievakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah. Dan sebagian (dirawat) di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi," katanya.

Abdul menuturkan, pencarian hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat.

"Jadi total temuan hari ini sampai pukul 07.10 WIB yaitu berjumlah 14 orang dan yang perlu dicari 12 orang," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Masih Erupsi

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat hingga pagi ini, Senin (4/12/2023), Gunung Marapi masih mengalami erupsi.

Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, dari pukul 00.00 hingga pukul 06.58 pihaknya mencatat 56 aktivitas.

"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 hembusan (abu vulkanik)," katanya kepada TribunPadang.com.

Ia menyampaikan, berdasarkan pantauan dari seismogram, sejak erupsi pertama pukul 14.54 WIB, pihaknya mencatat 108 aktivitas.

Dari jumlah itu, sebanyak 36 kali letusan dan 16 hembusan abu vulkanik terjadi pada Minggu (3/12/2023), sementara sisanya terjadi hari ini.

Sementara itu, soal ketinggian kolom abu, ia menyebut belum bisa teramati karena tertutup oleh awan.

"Diharapkan untuk masyarakat mematuhi rekomendasi tidak memasuki radius 3 kilometer dari puncak," kata Ahmad Rifandi.

"Mengurangi aktivitas di luar ruangan dan jika melakukan aktivitas di luar ringan memakai masker, kacamata, dan topi, serta tidak menyebarkan berita hoaks," tuturnya. 

Sementara itu, terkait para pendaki yang terjebak di atas gunung saat erupsi terjadi, hingga pagi ini tim gabungan terus berupaya mengevakuasi mereka.

Berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, hingga pukul 04.30 WIB, sebanyak 49 pendaki dari 75 pendaki telah turun.

"Masih terdapat 26 pendaki yang belum turun," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Abdul Malik, Senin pagi.

Dia menambahkan, dari total pendaki yang talah dievakuasi, terdapat delapan pendaki yang dilarikan ke RSUD Padang Panjang.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi,11 Pendaki Ditemukan Tewas Gegar, 49 Lainnya Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Baca juga: Kondisi Terkini Zhafirah Pendaki Terjebak Gunung Marapi Erupsi, Alami Luka Bakar, Tangan Patah

Berikut lengkapnya data pendaki berdasarkan update Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang pukul 04.30 WIB:

Pendaki yang sudah turun

1. Iqbal
2. Jeni
3. Toni Alifian
4. Al fajri
5. Selastri Anggini
6. Nur Rizki
7. Muhammad Suyudi
8. Shadam Romeigo
9. Adipatiawarman
10. Muhammad Alif
11. Lingga Duta Andrefa
12. Muhammad Faith Ewaldo
13. Elika Maharani
14. Dewi Anggraini
15. Naomi Jhana Simanjuntak
16. Sri Wahyuni
17. Banget Hasiholan Mare-mare
18. Nolianus Hogejau
19. Lolita Veronica
20. Nabila Habibba Rabbi
21. Diyah Surya Purnama Sari
22. Noor Annisa Alsyarrina Putrid Lubis
23. Didik Salahudin
24. Happy Nurafni
25. Irwan
26. Syaiful Anwar
27. Lili
28. Ahmad Albar
29. Edho Rustamsyah
30. Deswita
31. Kasih
32. Brima Danu
33. Ikhwanudin
34. Firnando Situmorang
35. Widya Azhamul Fadilah Zain
36. Rexy Wendesta
37. Irvanda Mulya
38. Bima Pratama Nasra
39. Tita Cahyani
40. Zulfadil Alzukri
41. Michael Ahmad Zofthi
42. Hendra
43. Rofid Al Hakim
44. Rahmat Agus
45. Chandra Sahiloho
46. Lidia Fatmasari
47. Zhafirah Zahrim Febrina
48. Aditya Sukirno Putra
49. Muhammad Fadli

Pendaki yang belum turun

1. Nazahra Adzin
2. M wilki Syaputra
3. Muhammad Ridho Kurniawan
4. Ilham Nanda Bintang
5. Muhammad Adan
6. Muhammad Arbi Muharman
7. Divo Suhandra
8. Nurva Afitri
9. Afranda Junaidi
10. Wahlul Alde Putra
11. Novita Intan Sari
12. Riski Rahmat Hidayat
13. Lenggo Baren
14. Reyhani Zahra Fadli
15. Filhan Alfiqh Faizin
16. Aditya Prasetyo
17. Yasirli Amri
18. Ahmad Firman
19. Muhammad Alfikri
20. Irfandi Putra
21. Zikri Habibi
22. Muhammad Teguh Amanda
23. Muhammad Iqbal
24. Siska Alfina
25. Liarni
26. Frengki Chadra Kusuma

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved