Mahasiswa Medan Tewas Misterius di Bali

Reaksi Angela Pacar Aldi Mahasiswa Medan Tewas di Bali Ngaku Sudah Lama Tak Komunikasi, Chat Dihapus

kekasih Aldi Sahilatua Nababan bernama Angelina turut jadi sorotan karena pengakuannya. ngaku tidak mengetahui apapun dan sudah lama tidak komunikasi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
Tribunnewsbogor.com
kekasih Aldi Sahilatua Nababan bernama Angelina turut jadi sorotan karena pengakuannya. ngaku tidak mengetahui apapun dan sudah lama tidak komunikasi 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan, mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas di kosan di Bali masih dinilai banyak kejanggalan.

Terkini, kekasih dari Aldi Sahilatua Nababan bernama Angelina turut jadi sorotan karena pengakuannya.

Adapun Angelina sebagai pacarnya mengaku tidak mengetahui apapun terkait kematian Aldi Sahilatau.

Angelina mengaku dirinya justru sudah lama tidak berkomunikasi dengan Aldi, bahkan terakhir sejak tiga minggu lalu, pada 4 November 2023.

Baca juga: Alasan Polisi Tak Izinkan Keluarga Aldi Sahilatua Lihat Proses Autopsi Korban, Sebut Awalnya Menolak

Sementara, Mahasiswa asal Medan itu ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Bali pada Sabtu (19/11/2023) pagi.

"Saya terakhir chat tanggal 4 nov itu pun blm dibalas," kata Angelina melalui DM Instagram ke teman Aldi yang berinisial D, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.

Kepada teman Aldi itu, Angelina mengaku menjalani hubungan jarak jauh dengan korban.

Selama ini Aldi tinggal di Bali, sementara sang kekasih tinggal di Jakarta.

Keduanya bahkan terakhir bertemu pada Januari 2023 lalu.

"Saya terakhir ketemu dia juga bulan Januari awal 2023," kata dia lagi.

Meski tidak bertukar kabar selama tiga minggu, Angelina mengaku tidak memiliki masalah ataupun berkelahi dengan kekasihnya.

"Gak ada masalah kak, makanya saya kaget," ujarnya.

Baca juga: Sosok Aldi Sahilatua Mahasiswa Asal Medan Tewas di Kosan Bali, Keluarga Duga Korban Pembunuhan

Selama berpacaran dengan Aldi, wanita itu mengaku jarang berkirim pesan chat.

"Dia juga jarang balas chat saya kak," kata dia.

Lebih jauh, Angelina merasa tidak ada yang aneh dari chat terakhirnya dengan korban.

Ibu Aldi Sahilatua Mahasiswa Asal Medan Tewas di Kosan Bali Histeris
Ibu Aldi Sahilatua Mahasiswa Asal Medan Tewas di Kosan Bali Histeris (Tribun Medan/Alfiansyah)

Pun, ia mengaku tidak mencari keberadaan korban, lantaran terbiasa jarang berkomunikasi.

"(Chat) seperti biasa makanya gak rasa ada yang aneh," ungkapnya.

"Ga (nyariin), udah biasa kak dia gabales chat saya," tandasnya.

Namun saat diminta memperlihatkan bukti chat terakhirnya dengan Aldi Nababan, wanita itu menolak.

"Yah saya udah end chat (hapus) kak," kata dia lagi.

Bahkan ia mengaku terakhir kali video cal dengan Aldi Nababan sudah cukup lama.

"Terakhir kali vc aja kayaknya dua bulan lalu kak," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya saat ini sudah memerika enam saksi.

Pemeriksaan itu dilakukan sambil menunggu hasil otopsi jenasah Aldi Sahilatua Nababan.

"Penyidik Sat Reskrim Polresta dan Polsek Kuta Selatan saat ini juga telah melakukan memeriksa terhadap 6 saksi, diantaranya pemilik kamar kos, anak pemilik kos, dua tetangga kos, satu temen korban dan tukang servis kunci," tuturnya.

Baca juga: Curhat Keluarga Sebelum Aldi Tewas di Kos Bali Sempat Minta Uang Jajan ke Kakak, Curiga Dibunuh

Penyebab kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan di kamar kos Bali hingga kini masih misterius.

Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kosnya, Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan, Bali.

Kakak korban, Monalisa Nababan mengungkapkan bagaimana kondisi jenazah Aldi Sahilatua Nababan, melalui Instagramnya.

Monalisa menyebut, saat ditemukan jenazah adiknya itu mengalami kondisi alat vital pecah sekaligus mengeluarkan darah.

Luka lebam juga ditemui di sekujur tubuh mahasiswa yang mengambil jurusan pariwisata ini.

Cerita keluarga korban mahasiswa asal Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Badung, Bali.
Cerita keluarga korban mahasiswa asal Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Badung, Bali. (Kompas.com)

Pada mulut dan hidung korban juga, dikatakan sang kakak, mengeluarkan darah hingga engsel siku tangan yang bergeser.

Hingga proses autopsi pun akhirnya dilakukan kepada jenazah Aldi oleh RS Bhayangkara Medan.

Kesedihan keluarga semakin tak terbendung ketika pihak rumah sakit tak mengizinkan pihaknya untuk melihat proses autopsi Aldi.

Pihak keluarga sebelumnya telah memberi opsi agar proses autopsi dilakukan dengan dokter yang sudah ditunjuk pihak keluarga.

Namun saran itu diabaikan pihak rumah sakit hingga saat proses autopsi ruangan bedah dikunci dan dikawal penjaga.

Hal itulah yang membuat ibu dari korban menjerit histeris hingga berguling-guling menangisi kepergian putranya.

“Dari mulai hari kematiannya hari Sabtu sampai sekarang katanya baru bisa diautopsi. Saya nggak mengerti, kenapa anak saya ditahan sampai busuk, sampai nggak bisa saya cium, nggak bisa saya pegang anakku,” ungkap ibu Aldi histeris dikutip dari X @jejejasminejase, Rabu, 22 November 2023.

Melihat ketidakadilan itu, ibu Aldi sampai meminta bantuan kepada Presiden Jokowi untuk membantu mereka mengusut kasus ini.

"Mohon keadilan pak Jokowi, mohon keadilan," pintanya seraya menangis.

Penjelasan Polisi

Polresta Denpasar selaku salah satu pihak yang pertama kali menangani jenazah buka suara mengungkap alasan tidak mengizinkan keluarga korban melihat proses autopsi.

Sebelumnya, kasus kematian Aldi Sahilatua ini dinilai janggal oleh keluarga yang menduga jika sang anak menjadi korban pembunuhan.

Pasalnya, Aldi Sahilatua ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar kosnya di Bali.

Belakangan, polisi akhirnya menyampaikan klarifikasi terkait larangan pihak keluarga korban menyaksikan autopsi.

Pihak Polresta Denpasar mengklaim bahwa keluarga korban yang pertama kali menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah.

"Pada saat penanganan awal pihak Kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah," tulis Polresta Denpasar di akun Instagram-nya, pada Rabu, (22/11/2023).

Baca juga: Tangis Histeris Ibu Aldi Sahilatua Mahasiswa Asal Medan Tewas di Kosan Bali, Yakin Anak Dibunuh

Dikatakan, saat itu pihak keluarga korban meminta untuk disuntik formalin karena jenazah korban akan dikirimkan ke kampung halamannya, di Medan.

Menurut polisi, prosedur itu akhirnya dipenuhi setelah pihak keluarga korban memahami segala konsekuensinya.

"Hanya mengijinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban serta pengiriman Jenazah ke kampung halaman,

Orang tua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari," katanya.

Namun, pihak keluarga kemudian mencabut surat penolakan autopsi jenazah dan meminta autopsi di Rumah sakit Bhayangkara Medan.

"Saat jenazah korban sampai di Medan orang tua korban mencabut surat pernyataan penolakan otopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan otopsi di RS. Bhayangkara Medan.

Sebelumnya, menurut kakak korban, Monalisa Nababan, ruang autopsi adiknya sampai dijaga ketat oleh pihak berwajib.

Atas kasus tersebut, keluarga Aldi meminta keadilan agar diusut secara tuntas.

 

 

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved