Berita Viral

Klinik Alifa Datangi Rumah Orangtua Bayi 1,5 Kg Meninggal Usai Jadi Konten, Tawarkan Uang Agar Damai

Terungkap klinik Alifa di Tasikmalaya mendatangi rumah orangtua bayi prematur 1,5kg meninggal dunia usai buat konten foto newborn, tawarkan uang damai

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA / instagram/nadiaanastasyasilvera
Klinik Alifa Datangi Rumah Orangtua Bayi 1,5 Kg Meninggal Usai Jadi Konten, Tawarkan Uang Agar Damai 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap jika kini klinik Alifa di Tasikmalaya mendatangi rumah orangtua dari bayi prematur 1,5 kg yang meninggal dunia usai buat konten foto newborn.

Baca juga: Keluarga Bayi Prematur 1,5 Kg Meradang Lihat Sikap Bidan Dwi Bak Tak Bersalah, Dinkes Turun Tangan

Diketahui jika klinik Alifa di Tasikmalaya mendatangi rumah orangtua dari bayi 1,5 kg yang meninggal sebanyak 3 kali dan menawarkan uang diduga agar damai.

Keluarga pasien bayi prematur yang meninggal dunia usai dijadikan foto newborn tanpa izin melaporkan klinik Alifa ke ke Polres Tasikmalaya.
Keluarga pasien bayi prematur yang meninggal dunia usai dijadikan foto newborn tanpa izin melaporkan klinik Alifa ke ke Polres Tasikmalaya. (ig/nadiaanastasyasilvera)

Bahkan pihak klinik memaksa mengembalikan uang pembayaran uang yang sebelumnya dilakukan oleh keluarga sesuai jumlah tagihan.

Padahal, pada saat itu pasien menggunakan jaminan kesehatan nasional dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tapi masih dimintai uang pembayaran Rp 1 juta tanpa kuitansi.

"Setelah ramai viral, kami keluarga sudah lapor ke Dinkes, ada pihak klinik datang ke rumah tiga kali."

"Mereka katanya mau mengembalikan uang pembayaran yang saat itu kami bayar tanpa kuitansi oleh klinik."

"Padahal, adik saya berobat ke sana pakai KIS," kata Nadia Anastasia (31), kakak pasien kepada wartawan di Kantor PWI Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Namun Nadia dan keluarga pun menolak, dan mengembalikan kembali amplop dari pihak klinik.

Hal tersebut lantaran keluarga sang bayi tidak mau terbebani dalam proses mencari keadilan bayi adiknya yang meninggal dunia.

Hingga kini pihak keluarga masih menunggu proses dari Kepolisian usai melapor dan dimintai keterangan dalam kelengkapan penyelidikan.

Baca juga: Keinginan Jessica Iskandar Usai Christoper Stefannus Ditangkap, Minta Uang Rp 10 M Dikembalikan

Baca juga: Sosok Bidan Urus Bayi Prematur 1,5 Kg Tasikmalaya Sebelum Meninggal, Bersikap Jutek Kini Takut Viral

Sosok suami bidan Dwi Yunita bernama Andi Irawan menjabat sebagai direktur Klinik Alifa. viral sebabkan bayi prematur meninggal karena foto newborn
Sosok suami bidan Dwi Yunita bernama Andi Irawan menjabat sebagai direktur Klinik Alifa. viral sebabkan bayi prematur meninggal karena foto newborn (Tribunnewsbogor.com)

Lebih lanjut, Nadia mengatakan kini adiknya masih beristirahat di rumah dalam masa pemulihan setelah persalinan dan masih berduka kehilangan anaknya.

Akan tetapi beberapa petugas kepolisian sudah mendatangi rumah adiknya untuk dimintai keetrangan.

Sebelumnya, Nadia menjelaskan kejadian berawal saat adiknya melakukan persalinan di Klinik Alifa pada Senin (13/11/2023).

Pihak keluarga mengklaim pelayanan saat menjalani perawatan tak dilakukan baik.

Keluarga Bayi Prematur 1,5 Kg Meradang Lihat Bidan Dwi Bak Tak Bersalah

Sementara itu pihak keluarga bayi lahir prematur 1,5 kg yang meninggal dunia diduga karena bidan di klinik Alifa Tasikmalaya kini kian meradang.

Hal tersebut lantaran sikap dari sang bidan klinik Alifa Tasikmalaya yakni Bidan Dwi terlihat tak bersalah meski bayi pasangan Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila ini meninggal dunia setelah dijadikan konten newborn photography.

Menurut suami korban, Erlangga mengatakan jika sang istri memang rutin cek up kandung di Klinik Alifa.

Semasa hamil, Nisa Armila ditangani Bidan Dwi.

"Bidan pun menyatakan kondisi kehamilan istri dalam keadaan normal dan baik-baik saja," kata Erlangga saat menceritakan kejadian di tanggal 13 November 2023 ketika perutnya mengalami kontraksi.

Media sosial dihebohkan dengan seorang bayi seberat 1,5 kg meninggal diduga akibat kelalaian dari klinik untuk sesi foto newborn, tanpa izin keluarga
Media sosial dihebohkan dengan seorang bayi seberat 1,5 kg meninggal diduga akibat kelalaian dari klinik untuk sesi foto newborn, tanpa izin keluarga (ig/nadiaanastasyasilvera)

Namun saat akan melahirkan, mereka tak mendapat penanganan maksimal dari perawat hingga pukul 22.00 WIB meski sudah datang sejak 16.00 WIB.

Selain itu Erlangga Surya Pamungkas mengatakan jika istrinya sama sekali tak diberi edukasi terkait proses persalinan.

Padahal saat itu sang istri sudah mengerang kesakitan, bahkan sudah mengeluarkan air ketuban dan darah saat buang air kecil.

"Saat proses melahirkan, bidan tidak berhenti main handphone. Dan lebih parahnya bida jaga malah menjadikan istri saya bahan praktik mahasiswa," katanya.

Hal tersebut sontak membuat keluarga korban meradang termasuk kakak Erlangga.

Apalagi kini terungkap jika Bidan Dwi Yunita Lestari merupakan istri dari Andi Irawan, Direktur Klinik Alifa.

"Kalah sieun, asaan kan judes. (Malah takut, kayaknya waktu itu judes)," kata Nadia Anastasya Silvera di depan Andi Irawan dan Bidan Dwi.

"Sakit hati Demi Allah," teriak Nadia dalam video.

Baca juga: Kronologi Bayi Prematur 1,5 Kg Meninggal di Klinik Alifa Tasikmalaya, Sempat Buat Konten Newborn

Meski demikian, Bidan Dwi dan suaminya kini masih tetap santai duduk berdampingan usai bayi Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila meninggal dunia.

Bukan hanya itu, Bidan Dwi juga diduga bersembunyi ketika diminta konfirmasi usai bayi 1,5 kg meninggal dunia.

Bayi tersebut juga dijadikan sebagai konten newborn photography oleh pihak Klini Alifa tanpa izin dari Nisa dan Erlangga sebagai orang tuanya.

"Bidan Dwi Yunita yang attitudenya sangat buruk, bersikap tidak ramah dan jutek," tulis Erlangga.

Pada tanggal 15 November 2023, ketika datangi Nadia, Bidan Dwi diduga menghindar.

"1,5 jam kakak saya nunggu Bidan Dwi. kemudian tiba-tiba sudah ada di ruangan, padahal selama kakak saya di sana nunggu di pintu masuk tidak ada bidan Dwi masuk ke pintu depan. Berarti selama 1,5 jam tadi Bidan Dwi sembunyi tidak mau keluar dan menemui kakak saya," kata Erlangga Surya Pamungkas.

Nadia Anastasia menerangkan selama proses persalinan adiknya tidak mendapat pelayanan baik dari bidan maupun perawat Klilnik Alifa.

"Jadi adik saya, ibu yang melahirkan di sana, tidak direspons dengan baik," kata Nadia.

Keluarga Bayi 1,5 Kg Meradang Lihat Sikap Bidan Dwi Bak Tak Bersalah, Dinkes Turun Tangan
Keluarga Bayi 1,5 Kg Meradang Lihat Sikap Bidan Dwi Bak Tak Bersalah, Dinkes Turun Tangan (instagram/nadiaanastasyasilvera)

Ia juga menduga, adik iparnya sengaja dijadikan bahan praktik oleh mahasiswa di Klini Alifa.

"Bayi adik saya memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir. Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam pada Selasa (14/11/2023) pagi. Ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan," kata Nadia.

Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat menindaklanjuti masalah itu dengan memanggil pihak klinik untuk memberikan penjelasan.

"Tadi pagi sudah kami panggil. Namun saya belum terima hasil wawancaranya. Saya masih menunggu hasilnya. Saya belum bisa menyampaikan apa-apa," ujarnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved