Konser Coldplay di Jakarta
Sosok Natalis Ayah Gischa Debora Siap Ganti Rugi Uang Konser Coldplay Rp 5,1 M, Minta Korban Tenang
Inilah sosok Natalis selaku ayah Ghisca Debora Aritonang wanita yang terjerat kasus penipuan tiket konser Coldplay, minta korban agar tenang tak panik
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Natalis selaku ayah dari Ghisca Debora Aritonang, wanita yang terjerat kasus penipuan tiket konser Coldplay.
Diketahui jika sosok Natalis muncul dan mengaku sebagai ayah dari Ghisca Debora.
Bahkan saat muncul, Natalis berjanji akan mengembalikan uang kepada para korban penipuan tiket konser Coldplay yang dilakukan Gischa.

"Om Natalis berjanji mewakili keluarga, khususnya Ghisca, sebagai gen biologis saya, kalaupun terjadi hal yang tidak diinginkan sampai tanggal 15, event tidak terealisasi karena alasan tiket, saya sebagai orang tua siap mengganti kerugian secara materi yang ada submit," kata Natalis dilansir dari TikTok @Bernat.
"Yes, dont worry," jawab Natalis.
Meski begitu, Natalis disebut oleh sejumlah korban belum sama sekali mengganti uang yang dimaksud.
"Penipuan tiket Coldplay 5,1M by Ghisca Debora Aritonang, balikkn duit gw bokap gjisca jgn janji2 mulu," tulisnya.
Baca juga: Modus Ghisca Debora Aritonang Dalam Penipuan Tiket Konser Coldplay, Ditahan Usai Dapat Uang Miliaran
Baca juga: Gischa Debora Dapat Pesanan 2.268 Tiket Coldplay, Raup Rp 5,1 M, Uang Korban Bakal Dikembalikan
Ada pula yang menyebut, Natalis diduga ikut terlibat dalam penipuan putrinya.
Atas kasus penipuan tiket Coldplay, kini nama Ghisca Debora menjadi sorotan publik di media sosial hingga viral.
Dalam kasus penipuan tiket Coldplay tersebut, Ghisca Debora bahkan berhasil menipu sejumlah artis terkenal.
Ghisca Pernah Bohongi Orang Tua
Tabiat buruk Ghisca Debora Aritonang pun ikut terbongkar seiring dirinya jadi tersangka.
Gadis kelahiran 2004 ini rupanya dikenal sebagai sosok yang pembohong.
Terlebih bagi para dosen di kampusnya, Universitas Trisakti.

Gischa pernah menipu orang tuanya karena sering bolos kuliah.
Hal itu ketahuan ketika jumlah SKS yang diambil Gischa tidak sesuai dengan yang semestinya.
Orang tua alias ortu Gisha sampai marah-marah dengan pihak kampus karena dinilai tak mampu mendidik Gischa.
Padahal ulah Gischa sendiri yang tidak masuk kelas hingga tak mendapat pengajaran dari dosen.
"Kalau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, kelas internasional itu mereka sering mengadakan gathering tiap tahun, orang tua diundang diberi tahu bahwa ini loh anaknya sudah sampai di mana segala macam," kata Kepala Humas Universitas Trisakti Dewi Priandini saat ditemui WartakotaLive.com di Gedung M Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/11/2022).
Baca juga: Hasil Mediasi Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo, Sepakat Bercerai dan Bantah Ada Orang ke Tiga
Baca juga: Viral Bocah Perempuan Datangi Polsek Demi Temani Ibu Tidur di Penjara, Bawa Tas Ransel dan Gorengan
"Menurut ceritanya dari teman-teman di dosen fakultas Ekonomi, Gischa ini orang tuanya waktu semester awal sempat datang juga, tapi sempat marah-marah karena si Gischa ini maaf aja, bohong sama orang tua."
Mendengar kabar ini, bagi banyak korban yang tidak mengenal Gischa akan kaget bahwa perempuan yang belum genap 20 tahun itu melakukan penipuan besar.
Kini, Ghisca Debora Aritonang resmi ditahan dan menjadi tersangka oleh Polres Metro Jakarta Pusat sejak Jumat (17/11/2023) lalu.
Dari aksinya, Ghisca Debora Aritonang meraup keuntungan mencapai Rp 5,1 miliar atau setara 2.268 tiket.
Ghisca dikabarkan menyimpan uang hasil menipu di salah satu bank di Belanda agar tak bisa diambil.
Nama Ghisca Debora sendiri ramai diperbincangkan karena disebut-sebut pemain lama melakukan penipuan besar.
Ia juga diduga melakukan penipuan tiket konser NCT dan BLACKPINK.

Pasca ditangkap, kabarnya pihak kepolisian tengah mendalami kasus ini.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers, Senin (20/11/2023).
"Motifnya untuk mencari keuntungan dan menurut GDA satu tiket itu Rp 250.000," ujar Susatyo Purnomo Condro di Polres Jakarta Pusat, dilansir dari Kompas.com.
Ghisca sudah menjadi reseller tiket konser-konser internasional sejak tahun 2022.
Saat penjualan online tiket Coldplay pada Mei lalu, Ghisca berhasil mendapatkan 39 tiket dan sudah diserahkan ke pembeli.
Ia lalu menawarkan kepada teman-temannya untuk menjadi reseller dengan dalih tiket tersebut adalah tiket komplimen.
"Tiket komplimen yang dijanjikan didapat menjelang konser. Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau promotor, padahal dari Mei sampai November tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara," kata Susatyo Purnomo Condro.
Baca juga: Ibunda Rinoa Aurora Sempat Restui Hubungan dengan Leon Dozan, Kini Syok Putri Dianiaya: Saya Kaget
Ia berujar mengakui kesalahannya dan siap mengikuti proses hukum.
Adapun Ghisca ditangkap berdasarkan enam laporan yang masuk ke Polres Jakarta Pusat dengan total kerugian Rp 5,1 miliar dari 2.268 tiket.
Perempuan berstatus mahasiswa nonaktif itu dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Sebelumnya, Polres Jakpus menerima sejumlah laporan terkait kasus penipuan modus jual-beli tiket Coldplay.
Salah satunya kasus penipuan jual beli tiket konser Coldplay yang merugikan 400 orang dengan kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.
Baca juga berita lainnya di Google News
Sosok Denisa Agustin, Mahasiswi di Jaksel Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Raup Rp 1,2 Miliar |
![]() |
---|
Termakan Rayuan Ghisca Debora, Curhat Reza Dituduh sebagai Penipu Tiket Coldplay, Rugi Rp430 Juta |
![]() |
---|
Bujuk Rayu Ghisca Debora Aritonang Agar Korban Beli Tiket Konser Coldplay, Imingi Harga Termurah |
![]() |
---|
Beredar Isu Ghisca Debora Hobi Main Slot Pakai Uang Hasil Tipu Tiket Coldplay, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Ayah Ghisca Sempat Janji Ganti Rugi Penipuan Tiket Coldplay Anaknya, Kini Malah Menghilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.