Arti Kata Bahasa Arab

Arti Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah, Lafadz Azan Memanggil Orang Sholat dan Hukum Menjawab Azan

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hayya ‘alal falâh artinya adalah : Marilah menuju keberuntungan dan keselamatan atau kemenangan.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Hayya Alas Sholah Hayya Alal Falah, Lafadz Azan Memanggil Orang Sholat dan Hukum Menjawab Azan 


Kalau seseorang membaca Al-Qur’an sementara muazin mengumandangkan azan, maka yang lebih utama itu meninggalkan bacaan dan menyibukkan diri dengan mengikuti muazin.
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam:

( إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ روى مسلم (384)

“ Kalau kamu semua mendengar azan, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan.” [HR. Muslim, 384]

Imam Nawawi rahimahullah berkata : ‘Kalau dia mendengar muazin, maka bacaannya diberhentikan dan menjawab dengan mengikuti lafad azan dan iqamah kemudian kembali lagi (melanjutkan) bacaannya. Ini adalah kesepakatan menurut teman-teman kami.’ [Dari kitab ‘At-Tibuan Fi Adab Hamalatil Qur’an, hal. 126.]

Syekh Abdul Azizi bin Baz rahimahullah ditanya, ‘Kalau seorang muazin adzan, dan seseorang membaca Al-Qur’an. Apakah yang lebih bagus mengikuti bersama muazin dan mengucapkan seperti apa yang dia ucapkan atau menyibukkan dengan Al-Qur’an itu lebih bagus yang mana seperti mengedepankan yang lebih utama dibandingkan dengan yang utama?

Maka beliau menjawab, Yang sesuai dengan sunnah kalau dia membaca dan mendengarkan adzan, menjawab adzan. Sebagai realisasi dari sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:

إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لا تَنْبَغِي إِلا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُا

“Kalau anda semua mendengarkan muazin, maka ucapkan seperti apa yang diucapkannya, kemudian bersholawatlah kepadaku. Karena barangsiapa yang shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mendoakan (shalawat) kepadanya sepuluh kali.

Kemudian memohonlah kepada Allah untuk diriku wasilah, karena ia adalah tempat di surga. Yang tidak diberikan keculai kepada salah seorang hamba diantara hamba-hamba Allah. Saya berharap itu adalah saya. Barangsiapa yang meminta kepada Allah untuk diriku wasilah, maka layak baginya mendapatkan syafaat.’ [HR. Muslim di shohehnya dari hadits Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu’anhuma.]

Dalam hadits shohehain dari hadits Abi Said Al-Khudori radhiallahu’anhu, dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda, “Kalau kamu semua mendengarkan muazin (mengumandangkan adzan) maka ucapkan seperti apa yang dia ucapkan.’ Dan dalam shoheh Bukhori dari Jabir bin Abdullah radhiallahu’anhuma dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ : اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang mengucapkan ketika (selesai) mendengar azan mengucapkan, Ya Allah Tuhan doa yang sempurna ini, dan shalat yang akan ditunaikan. Berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah.

Serta bangkitkanlah (beliau) di tempat yang mulia sebagaimana yang telah Engkau janjikan kepadanya. Maka layak baginya mendapatkan syafaatku di hari kiamat.’ [Ditambahi dalam Baihaqi dengan sanad hasan, ‘Sesungguhnya Engkau tidak pernah pernah menyalahi janji.

Dan karena menjawan muazin itu sunnah, akan kehilangan kesempatan kalau dia lanjurkan membaca (Al-Qur’an). Sementara bacaan tidak akan terlewatkan karena waktunya luas. Semoga Allah memberikan taufiq kepada semuanya.’[Dari kitab ‘Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 10/358].

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Terkadang didapatkan yang utama menjadikan dia lebih utama dibandingkan yang utama. Contohnya, membaca Alquran adalah zikir yang paling utama. Dan Al-Qur’an termasuk zikir yang lebih utama.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved