Berita Palembang

Tersangka Korupsi Dana Hibah Pilkada Ogan Ilir 2020 Kembalikan Rp 830 Juta, Kerugian Negara Rp 7,4 M

Dua orang terrsangka dan terpidana korupsi dana hibah Pilkada Ogan Ilir 2020 mengembalikan Rp 830 juta dari total kerugian negara Rp 7,4 miliar.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Dua orang terrsangka dan terpidana korupsi dana hibah Pilkada Ogan Ilir 2020 mengembalikan Rp 830 juta dari total kerugian negara Rp 7,4 miliar. 

Di mana saat terbit Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dicairkan di rekening kas daerah yang diterima Bawaslu Ogan Ilir, nilainya sebesar Rp 19,3 miliar.

Dari nilai tersebut, realisasi pengeluaran sesuai bukti otentik baik berbentuk invoice, nota, kwitansi dan alat bukti surat lainnya, serta berdasarkan konfirmasi dan keterangan dari saksi-saksi, alokasi dana hibah hanya sebesar Rp 11,9 miliar.

Kemudian berdasarkan keterangan ahli dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sumatera Selatan, terdapat pembuatan pertanggungjawaban anggaran fiktif.

"Adanya mark up terhadap pengeluaran dana hibah yang dilakukan para tersangka sehingga merugikan negara sebesar Rp 7,4 miliar," ungkap Nur Surya.

Para tersangka dijerat Pasal 2 dan Pasal 3 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang tindak pidana korupsi, Juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP tentang penyertaan tindak pidana.

"Dengan adanya proses hukum terhadap tiga mantan komisioner Bawaslu Ogan Ilir, bukti Kejari Ogan Ilir bekerja profesional tidak tebang pilih," kata Nur Surya menegaskan.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved