Anggota TNI di Palembang Meninggal
Pemakaman Prada Jefriando Simatupang Dilakukan Secara Kedinasan, Kasus Hukum Tetap Lanjut
Proses pemakaman jenazah Prada Jefriando Simatupang dilakukan secara kedinasan pada Kamis (16/11/2023) di TPU Kristen Talang Jambe.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Proses pemakaman jenazah Prada Jefriando Simatupang dilakukan secara kedinasan pada Kamis (16/11/2023).
Upacara pemakaman kedinasan itu dilakukan di TPU Kristen Talang Jambe.
Pemakaman Prada Jefriando Simatupang itu dihadiri oleh sanak keluarga, kerabat, dan jajaran Yonif Raider 200 beserta Kodam II Sriwijaya.
Keluarga terutama sang Ibu Sri Hartati, tampak tak kuasa menahan rasa sedih ketika anak bungsunya dimasukkan ke liang kubur.
Labas Simatupang, ayah Prada Jefriando mengatakan, pihak keluarga merasa dengan kehadiran anggota Kodam II Sriwijaya yang turut mengantar kepergian anaknya.
"Pemakaman anak saya berjalan lancar. Kami merasa senang atas antusiasnya dari Kodam II Sriwijaya, " ujar Labas.
Baca juga: Terungkap Motif Doni Bunuh Nenek Ayuning, Pelaku Pengantin Baru Sering Dimarahi Istri
Mengenai proses hukum yang sudah dilaporkan, keluarga sudah meminta izin Denpom II/4 untuk melanjutkan kasus yang dilaporkan ke Polrestabes Palembang.
"Menindaklanjuti proses hukum kami minta persetujuan Denpom mengingat ada kejanggalan-kejanggalan , " katanya.
Diberitakan sebelumnya meninggalnyaPrada Jefriando Simatupang menimbulkan sejuta tanda tanya di benak orang-orang terdekat termasuk pihak keluarga.
Keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Prada Jefriando Simatupang.
El Simatupang (53) ayah korban mengatakan, anaknya itu baru pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia lalu meminta izin untuk keluar malam mengajak pacarnya untuk nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak Palembang.
"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong. Saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus artinya dia masih di rumah, " ujar El saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang, Rabu (15/11/2023).

Lanjut dikatakan EL, tanpa sepengetahuannya ternyata sang anak keluar rumah.
Setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu leting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil.
"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan lalu mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23.00 WIB, " katanya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 pagi, El diberi kabar anaknya dilarikan ke rumah sakit AK Gani dan keadaan sedang koma.
Terhitung tiga hari di rumah sakit dalam keadaan koma, korban akhirnya meninggal pagi ini di rumah sakit.
"Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana, " katanya.
Kata EL. kesatuan tempatnya mengabdi sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan.
Dari situ ada indikasi Prada Jefriando mengalami kecelakaan.
Namun pihak keluarga merasa janggal, sebab meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala namun kondisi sepeda motornya tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas, " katanya.
Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap.
"Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memerhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, " katanya.
Kapendam II Sriwijaya Angkat Bicara
Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto angkat bicara terkait meninggalnya Prada Jefriando Simatupang (23) yang sebelumnya dicurigai pihak keluarga ada kejanggalan.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Rohyat mengatakan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban.
Hal ini disampaikan Rochyat, setelah Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara), pada saat laka lantas tersebut terjadi.
"Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkapnya.
Lanjutnya, setelah dilakukan investigasi dan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Den Intel Kodam II/Swj tersebut.
"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," tutupnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Anggota TNI di Palembang Meninggal
Prada Jefriando Simatupang
Pemakaman Prada Jefriando Simatupang
TNI
kodam II sriwijaya
berita palembang terkini
Tribunsumsel.com
Hasil Otopsi Jenazah Prada Jefriando Keluar, Kuasa Hukum Ungkap Dugaan Tindak Penganiayaan |
![]() |
---|
Keluarga Mendiang Prada Jefriando Simatupang Tolak Kematian Korban Karena Lakalantas |
![]() |
---|
Pacar Prada Jefriando Buka Suara, Ungkap Kronologi Sebelum Kekasihnya Meninggal: Ada yang Nelpon |
![]() |
---|
Kronologi Tewasnya Prada Jefriando Simatupang Disebut Keluarga Tak Wajar, Kini Buat LP ke Polisi |
![]() |
---|
Kapendam 2 Sriwijaya Angkat Bicara Soal Penyebab Prada Jefriando Meninggal: Murni Kecelakaan Tunggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.