Detail Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano Milik TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Jawa Timur

Artikel ini berisi informasi mengenai detail spesifikasi pesawat tempur jenis Super Tucano milik TNI AU yang jatuh di Pasuruan Jawa Timur

tni-au.mil.id
Pesawat Super Tucano TNI AU di Lanud Manuhua. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Pesawat TNI AU Super Tucano bernomor TT-3103 jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023).

Diketahui jika saat itu pesawat TNI tersebut jatuh di lereng gunung Bromo usai mengalami human error dan berujung meledak.

Hal tersebut diungkap oleh masyarakat sekitar yang menyebut jika jatuhnya pesawat TNI AU ini diduga akibat kelalaian dari awak pesawat atau human error.

"Kemungkinan dugaan dari masyarakat, pesawat ini dalam terbang rendah karena mengalami kendala teknis atau human error karena kondisi cuaca cukup cerah."

"Sehingga tidak menimbulkan bahaya ketika dilintasi pesawat terbang," tuturnya dilansir dari Tribunnews.

Diketahui, pesawat Super Tucano milik TNI AU merupakan jenis pesawat tempur ringan.

Lantas apa kelebihan dan bagaimana spesifikasi dari pesawat tempur TNI AU jenis Super Tucano ini?

Detai Peswat Super Tucano

Mengutip dari laman tni-au.mil.id, EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Pesawat TNI AU Berjenis Super Tucano Jatuh di Pasuruan Jawa Timur, Berikut Spesifikasi Canggihnya
Pesawat TNI AU Berjenis Super Tucano Jatuh di Pasuruan Jawa Timur, Berikut Spesifikasi Canggihnya (TRIBUNKALTARA.COM/HO-DISPEN LANUD ANANG BUSRA)

Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.

EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.

EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.

Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra. Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved